Penyakit batu ginjal umumnya terjadi pada orang dewasa, namun bukan berarti tidak bisa terjadi pada anak-anak. Sebuah studi menunjukkan bahwa di Eropa, batu ginjal ditemukan pada 1-2 anak per 1 juta populasi manusia per tahun. Sementara di Amerika, 1 dari 685 anak yang dirawat inap di rumah sakit adalah akibat masalah batu ginjal.
Anak-anak terkena batu ginjal pada umumnya terjadi karena pola makan yang banyak mengandung garam, kurang minum air putih, dan banyak mengonsumsi minuman manis atau kopi. Selain itu, batu ginjal pada anak dapat juga disebabkan karena kelainan bawaan pada ginjal dan saluran kemih serta penyakit kelainan bawaan lainnya.
Jadi, tidak benar bahwa batu ginjal hanya dapat terjadi pada orang dewasa. Apabila terdapat gejala-gejala tersebut di atas pada anak Anda, segeralah periksakan si kecil ke dokter spesialis anak atau ke dokter subspesialis ginjal anak. Berikut gejala dan penyebab yang dapat menyerang batu ginjal pada anak:
Gejala Batu Ginjal pada Anak-Anak
Batu ginjal pada anak biasanya tidak menimbulkan gejala sampai endapan bergerak di sekitar ginjal atau masuk ke ureter. Ureter sendiri adalah tabung otot yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih. Dalam ukuran yang sangat kecil, batu ginjal dapat keluar dari dalam tubuh dengan sendirinya tanpa rasa sakit.
Sedangkan pada ukuran yang lebih besar, akan muncul sejumlah gejala, seperti:
- Nyeri yang tajam dan intens di area punggung, pinggang, perut bagian bawah, dan selangkangan.
- Adanya darah pada urine berwarna merah muda, merah, atau coklat. Kondisi ini dikenal dengan sebutan hematuria.
- Peningkatan frekuensi buang air kecil.
- Rasa nyeri yang intens saat buang air kecil.
- Ketidakmampuan untuk buang air kecil.
- Penurunan volume atau jumlah urine.
- Urine keruh atau berbau tidak sedap.
- Iritabilitas atau penurunan menanggapi rangsangan buang air kecil.
Jika ditemukan sejumlah gejala tersebut, pemeriksaan perlu segera dilakukan. Jika tidak, batu ginjal akan memicu kondisi lebih serius yang dapat membahayakan nyawa pengidapnya. Rasa sakit juga dapat menghambat aktivitas harian yang dilakukan oleh anak.
Pasalnya, rasa sakit berlangsung dalam waktu yang tidak ditentukan, datang dan pergi, juga bisa saja terjadi dalam intensitas yang berbeda. Seiring dengan gejala tersebut, anak bisa saja mengalami mual dan muntah yang disertai dengan demam dan menggigil.
Terkadang batu ginjal dengan ukuran yang terlalu besar dapat memicu pembengkakan di salah satu atau kedua ginjal sekaligus. Kondisi tersebut menyebabkan rasa sakit di bagian pinggang dan punggung menjadi semakin intens. Jika tidak diatasi, kondisi tersebut menyebabkan kerusakan ginjal jangka panjang.
Penyebab yang Perlu Dihindari
Sebagian besar kasus batu ginjal pada anak merupakan akibat dari kondisi kesehatan yang alami. Berikut ini beberapa hal yang berisiko menyebabkan batu ginjal:
- Konsumsi obat-obatan tertentu.
- Penerapan diet ketogenik yang digunakan untuk mencegah kejang.
- Diabetes.
- Kegemukan.
- Masalah pada saluran kemih.
- Gangguan metabolisme tubuh.
- Memiliki gangguan ginjal lainnya.
- Kondisi yang mempengaruhi kelenjar tiroid atau paratiroid.
- Infeksi saluran kemih (ISK).
Sedangkan beberapa pemicu lain terbentuknya batu ginjal, termasuk:
- Kurang minum air putih.
- Terlalu banyak makan garam.
- Kandungan asam sitrat yang rendah dalam urine.
- Terlalu banyak kalsium dalam urin.
Batu ginjal kebanyakan menyerang orang dewasa. Namun, bukan hal yang tidak mungkin jika dialami oleh anak-anak dan remaja. Beberapa jenis batu ginjal juga dapat diturunkan dalam keluarga. Kondisi ini bisa saja dialami berulah meskipun anak pernah mengidap batu ginjal sebelumnya.
Bagaimana Batu Ginjal Diobati?
Penanganannya tergantung pada jenis batu ginjal dan ukurannya. Beberapa anak hanya perlu minum banyak air dan mengkonsumsi obat pereda nyeri untuk mengeluarkan batu ginjal. Mereka yang memiliki batu ginjal berukuran lebih besar mungkin memerlukan pembedahan atau penanganan lain untuk membantu mengeluarkan batu.
Ada beberapa jenis batu ginjal. Batu ginjal yang keluar bersama urin dan tersangkut di saringan dapat diuji untuk mengetahui jenisnya. Mengetahui hal tersebut dapat membantu dokter menemukan penyebabnya dan memberikan saran tentang cara mengobatinya serta mencegah terbentuknya batu ginjal lainnya.
Perawatan di Rumah
Untuk membantu mengeluarkan batu kecil, berikan anak Anda banyak air minum dan obat untuk meredakan nyeri. Sering kali, obat bebas seperti ibuprofen dan asetaminofen sudah cukup. Namun terkadang, dokter meresepkan obat pereda nyeri.
Dokter mungkin meminta Anda untuk menyaring air seni anak Anda selama beberapa hari untuk mengambil batu ginjal. Pemeriksaan batu ginjal dapat membantu dokter memutuskan apakah anak Anda memerlukan perawatan lebih lanjut.
Perawatan di Rumah Sakit
Anak-anak yang batu ginjalnya menyumbat saluran kemih atau menyebabkan nyeri parah atau dehidrasi mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit. Mereka mungkin akan mendapatkan cairan infus (IV) dan obat pereda nyeri untuk membantu mengeluarkan batu dan mengobati dehidrasi.
Batu ginjal yang besar jarang keluar dengan sendirinya. Untuk membuang batu ginjal yang besar dan yang merusak ginjal, dokter dapat melakukan prosedur minimal invasif untuk memecah batu ginjal dan keluar dengan sendirinya lewat urine.
RIRS
Retrograde Intrarenal Surgery atau yang biasa disebut metode RIRS ini termasuk terapi yang paling terkini untuk menangani batu ginjal. RIRS merupakan salah satu terapi batu ginjal yang minimal invasif atau menggunakan endoskopik. Tanpa ada sayatan pada tubuh pasien sehingga terapi ini menjadi salah satu yang diminati dan ditanyakan pasien. Dibandingkan metode terapi lain, RIRS efisien dan efektif dalam mengatasi batu ginjal yang berada di posisi sulit dijangkau.
Ketika pasien diterapi batu ginjal menggunakan RIRS, maka akan ada alat seperti selang tipis bernama uretroskop yang akan masuk ke lubang kencing pasien lalu naik ke saluran kencing lalu masuk ke kamar-kamar ginjal yang dicurigai ada batu ginjal dari pemeriksaan radiologi atau CT Scan.
Uretroskop tersebut bersifat fleksibel dan lentur yang bisa menjangkau kamar-kamar ginjal. Di selang tipis itu ada kamera untuk bisa melihat dan mencari letak batu yang ada. Serta bisa masuk alat laser untuk menghancurkan batu ginjal menjadi partikel kecil yang bisa keluar dari urine. Bila ditemukan batu ginjal yang tidak terlalu kecil maka bisa diambil lalu dibawah keluar menggunakan alat tersebut.
ClearPetra Flexible Ureteral Access Sheath
ClearPetra Flexible Ureteral Access Sheath dari PT Sometech Indonesia mampu bekerja dengan baik untuk metode RIRS ini. Dengan aliran litotripsi yang sudah dirancang untuk bisa menghancurkan batu ginjal di saluran kemih dengan efektif dan efisien. Dengan sistem ini, ClearPetra memiliki tingkat pembersihan batu yang cukup baik, dan juga sistem ini mampu mengurangi tekanan intraluminal di saluran kemih. Dan untuk ukuran batu yang lebih besar untuk dihancurkan, ClearPetra bisa mengumpulkan batu tersebut lalu menyedotnya keluar.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai tata laksana penanganan batu ginjal dengan produk dari ClearPetra, dokter bisa ikuti webinar kami dengan tajuk “How To Choose The Correct Technology” untuk melakukan RIRS. Webinar ini diadakan pada hari Jumat, 4 Oktober 2024 dari jam 19.00 WIB – Selesai. Webinar ini bisa dokter ikuti secara gratis, dan bisa mulai registrasinya di https://endourologyacademy.com/webinar/23.
Untuk informasi lebih lanjut, ikuti akun instagram @sti_medical atau hubungi kontak yang ada di website kami.