Skip to content
logo STI blue-05 (1)
  • Medical
  • Aesthetic
  • Dental
  • About Us
  • Service Center
  • News
    • Aesthetic
    • Medical
    • Dental
  • Career
  • Contact Us
Menu
  • Medical
  • Aesthetic
  • Dental
  • About Us
  • Service Center
  • News
    • Aesthetic
    • Medical
    • Dental
  • Career
  • Contact Us

Home / News / Sering Bernyanyi Bisa Cedera Pita Suara, Benarkah?

Sering Bernyanyi Bisa Cedera Pita Suara, Benarkah?

  • Admin Web
  • October 3, 2024
  • 3:57 am
  • No Comments

Table of Contents

Pita suara adalah jaringan elastis yang terletak di belakang tulang rawan tiroid (jakun) dan tepat di tengah laring. Organ ini terdiri dari dua bagian, yaitu pita suara yang berbentuk seperti huruf ā€œVā€ dan rima glottidis atau rongga di antara pita suara. Selain berfungsi untuk berbicara, pita suara juga dapat diolah menjadi karya seni suara bagi banyak profesi, seperti penyanyi, pewara berita, atau penyiar radio. Karena fungsinya yang penting, cedera pada pita suara bisa menjadi masalah serius yang mengganggu kemampuan berbicara maupun bernyanyi, sehingga membutuhkan perawatan khusus untuk memulihkannya.

Fungsi pita suara yang optimal sangat penting bagi profesi seperti penyanyi atau MC, yang memerlukan kondisi pita suara yang sehat agar dapat berbicara dengan nyaman dan menghasilkan suara yang enak didengar. Mereka harus menjaga kesehatan pita suara agar terhindar dari cedera, seperti peradangan (laringitis) atau bahkan kerusakan pita suara yang bisa membuat suara serak, berat, bahkan hilang.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai masalah-masalah pada pita suara serta cara menjaga kesehatannya, simak penjelasan berikut ini.

Nah, untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai maslaah pada pita suara, simak penjelasan berikut.

Berbagai Penyakit yang Mengganggu Pita Suara

Gangguan pada pita suara adalah masalah anatomi atau fungsional yang dapat memengaruhi bagian pada trakea tersebut. Pita suara perlu bergetar dan mengantarkan udara melewati bagian ini dari paru-paru untuk menghasilkan suara.

Jika bagian tersebut tidak bergetar, maka kemungkinan tidak ada suara yang dihasilkan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai macam masalah pada pita suara, antara lain:

1. Nodul pita suara

Salah satu gangguan pada pita suara ini disebabkan oleh pertumbuhan kecil, keras, dan menyerupai kalus. Kondisi ini disebabkan oleh penyalahgunaan vokal.

Baca Juga:  Konsumsi Sayuran Ini agar Kulit Wajah Cerah dan Glowing

Pertumbuhan nodul ini dapat terjadi secara berpasangan, dengan satu nodul pada setiap pita suara di area yang mengalami iritasi paling parah.

2. Polip pita suara

Polip merupakan pertumbuhan kecil dan lunak yang umumnya muncul sendiri di pita suara. Mirip dengan nodul, gangguan ini dapat disebabkan oleh penyalahgunaan vokal.

Namun, seseorang yang terpapar iritasi jangka panjang, seperti asap kimia atau asap rokok, juga memiliki risiko terhadap polip.

3. Ulkus kontak

Penyakit ini disebabkan oleh erosi dan luka yang terjadi pada pita suara. Seseorang yang mengalaminya memiliki kebiasaan menggunakan kekuatan besar di awal berbicara. Padahal seharusnya, ia meningkatkan kekuatan dan kenyaringan secara bertahap.

Selain itu, ulkus juga bisa disebabkan oleh GERD atau naiknya asam lambung ke tenggorokan. Ini adalah kondisi saat isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan dan mengiritasi laring.

4. Laringitis

Gangguan yang disebut juga dengan radang tenggorokan ini terjadi saat pita suara mengalami pembengkakan akibat peradangan atau infeksi. Pita suara yang membengkak bergetar berbeda dari biasanya, sehingga mengubah suara yang khas dihasilkan.

Kamu bisa kehilangan suara jika peradangannya sangat parah, sehingga tidak ada suara yang dihasilkan saat bicara. Tindakan pengobatan perlu dilakukan untuk mengembalikan suara kembali seperti saat normal.

5. Tuberkulosis pita suara

Serangan bakteri penyebab TBC ternyata juga bisa terjadi pada pita suara. Gangguan ini dapat menyebabkan gangguan pada suara, seperti suara serak ringan, berat, hingga tidak keluar sama sekali.

Saat mengalami kondisi ini, kamu bisa merasa nyeri saat menelan, berat badan menurun, nafsu makan berkurang, hingga berkeringat di malam hari.

Cara Diagnosis

Sebelum melakukan tindakan ataupun mengkonsumsi obat tertentu, dokter biasanya akan melakukan diagnosis gangguan pada pita suara. Dokter akan terlebih dahulu melakukan wawancara medis untuk mengetahui tentang keluhan yang dialami pasien serta riwayat kesehatannya secara keseluruhan. Setelah itu, dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk mengonfirmasi diagnosis polip pita suara.

Baca Juga:  Mitos vs Fakta: Wasir yang Perlu Anda Ketahui

Adapun beberapa pemeriksaan penunjang tersebut, di antaranya:

Laringoskopi: Dokter dapat memasukkan laringoskop (alat yang dilengkapi kamera pada bagian ujungnya) melalui hidung menuju tenggorokan. Prosedur ini dapat membantu dokter untuk melihat kondisi laring dan pita suara.

Stroboskopi: Prosedur medis dengan memasukkan selang tipis yang dilengkapi kamera melalui hidung menuju bagian belakang tenggorokan untuk mengevaluasi pergerakan pita suara.

Mikrolaringoskopi: Dilakukan dengan memasukkan tabung logam pendek melalui mulut ke dalam pita suara untuk melihat kondisi pita suara lebih dekat. Mikrolaringoskopi cenderung jarang dilakukan untuk mendiagnosis gangguan pada pita suara ini.

Biopsi: Untuk menyingkirkan kemungkinan kanker, dokter mungkin perlu melakukan biopsi, yaitu prosedur pengambilan sampel jaringan pita suara pasien untuk diperiksa di laboratorium.

Laringoskop untuk Diagnosa Pita Suara

Laringoskopi dilakukan dengan memasukkan selang lentur yang dilengkapi dengan lampu dan kamera (endoskop) ke dalam laring melalui mulut atau hidung. Untuk membantu proses Laryngoskopi, PT Sometech Indonesia memiliki alat yang bernama video flexible laryngoscope.

ENT - STI - Video Flexible Laryngoscope
Flexible Laryngoscope/Broncoscope

Alat ini memiliki keunggulan dimana produk ini dilengkapi anti kabut/buram sehingga visual ketika melakukan Laringoskopi gambar lebih HD. Alat ini juga bisa untuk mengambil gambar, merekam, sehingga dokter bisa memberikan analisa lebih detail. Dan alat ini juga tahan air dan support high level disinfection. Selain itu, alat ini juga bisa digunakan untuk biopsi. Biopsi adalah pengambilan sampel jaringan di laring untuk diteliti di laboratorium, guna mengetahui penyebab laringitis.

Dan untuk informasi tentang alat Laryngoscope Anda bisa follow di akun @st_medicaldevice atau hubungi kontak yang ada di website kami.

PrevPreviousKenapa Gigi Berlubang Bikin Sakit Gigi
Next10 Manfaat Operasi Laparoskopi untuk InfertilitasNext

Need Help or Guidance?

Contact ST Indonesia

PT. SOMETECH INDONESIA
Copyrights @2023, All Rights Reserved

Opening Hours:
Monday – Friday 8am – 5pm

Offices & Branch :

  • Jakarta
    AKR Tower Lt 11 unit 11G
    Jl. Panjang No.5, Kebon Jeruk Jakarta Barat, DKI Jakarta
    INDONESIA
  • Surabaya
    STI - Ruko
    Jl. Raya Kupang Jaya No.B8, Surabaya, Jawa Timur
    INDONESIA
Contact :
  • (021) 533 447 55
  • +62 822-2526-7741
  • admstindo@gmail.com
Follow Us:
  • @sti_medical
  • @st_medicaldevice
  • @st_aes
  • ST Indonesia Medical
  • ST Indonesia Aesthetic

WhatsApp us