Dalam dunia kecantikan dan estetika, perawatan wajah yang melibatkan pengisian volume sudah menjadi hal yang umum. Dua metode yang sering digunakan untuk tujuan ini adalah filler dan silikon. Meskipun keduanya berfungsi untuk meningkatkan tampilan wajah, seperti memberikan volume pada pipi, bibir, atau menghaluskan kerutan, perbedaan dalam bahan, keamanan, hasil, dan cara kerjanya membuat mereka sangat berbeda.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai perbedaan antara filler dan silikon, serta membantu Anda memahami pilihan mana yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kulit Anda.
Apa Itu Filler?
Filler adalah bahan yang disuntikkan ke dalam kulit untuk menambah volume, mengisi kerutan, atau meremajakan tampilan wajah. Terdapat beberapa jenis filler yang digunakan di dunia estetika, tetapi yang paling umum adalah hyaluronic acid (HA) dan collagen stimulators seperti PLLA (Poly-L-Lactic Acid) dan calcium hydroxylapatite.
- Hyaluronic Acid (HA): Bahan alami yang sudah ada di dalam tubuh kita, khususnya di kulit, yang berfungsi mengikat air sehingga kulit tetap lembap dan kenyal. Filler HA sangat populer karena hasilnya yang natural dan sifatnya yang dapat diserap oleh tubuh secara bertahap. Hasil dari suntikan filler HA bisa bertahan antara 6 bulan hingga 2 tahun tergantung pada jenis produk dan area yang disuntik.
- Collagen Stimulators: Jenis filler ini bekerja dengan merangsang produksi kolagen alami tubuh. Hasilnya tidak langsung terlihat, tetapi efeknya bisa bertahan lebih lama dibandingkan filler HA. Beberapa contoh collagen stimulators termasuk PLLA (seperti produk aesPlla) dan calcium hydroxylapatite.
Apa Itu Silikon?
Silikon adalah bahan sintetis yang tidak dapat diserap oleh tubuh. Penggunaan silikon dalam dunia medis sudah lama, terutama sebagai implan untuk payudara, dagu, hidung, dan bagian tubuh lainnya. Namun, silikon juga digunakan dalam bentuk cair sebagai bahan pengisi untuk perawatan wajah.
Silikon cair disuntikkan ke dalam kulit dengan tujuan memberikan hasil yang permanen. Karena sifatnya yang tidak diserap tubuh, silikon akan tetap berada di tempat suntikan, dan ini membuatnya berbeda dari filler yang diserap tubuh secara alami seiring berjalannya waktu.
Perbandingan Antara Filler dan Silikon
Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara filler dan silikon yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan jenis perawatan yang akan dipilih:
Komposisi Bahan
- Filler: Terbuat dari bahan yang bisa diserap tubuh, seperti asam hialuronat, PLLA, atau calcium hydroxylapatite. Bahan ini secara alami akan terurai dan diserap oleh tubuh, sehingga efeknya bersifat sementara.
- Silikon: Terbuat dari bahan sintetis yang tidak bisa diserap tubuh, sehingga memberikan hasil yang permanen.
Keamanan
- Filler: Karena bisa diserap oleh tubuh, filler dianggap lebih aman dibandingkan silikon. Jika ada komplikasi atau hasil yang tidak sesuai harapan, filler dapat dilarutkan atau dihilangkan dengan enzim khusus seperti hyaluronidase (untuk filler HA).
- Silikon: Karena sifatnya yang permanen, silikon lebih sulit untuk diatasi jika terjadi komplikasi. Risiko komplikasi seperti pembengkakan, infeksi, dan granuloma (benjolan akibat reaksi tubuh terhadap silikon) lebih tinggi dibandingkan filler.
Hasil
- Filler: Memberikan hasil yang lebih natural dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Karena filler bersifat sementara, hasilnya bisa diperbarui atau disesuaikan seiring waktu.
- Silikon: Memberikan hasil yang permanen, tetapi terkadang terlihat kurang alami. Jika terjadi kesalahan dalam injeksi, perbaikannya akan lebih sulit dibandingkan filler.
Durasi Efek
- Filler: Efek filler umumnya bertahan antara 6 bulan hingga 2 tahun tergantung pada jenis filler yang digunakan. Setelah itu, pengisian ulang dapat dilakukan jika diinginkan.
- Silikon: Hasil dari suntikan silikon bersifat permanen dan tidak memerlukan pengisian ulang. Namun, perubahan pada wajah seiring bertambahnya usia bisa membuat hasil silikon terlihat kurang proporsional di kemudian hari.
Risiko dan Komplikasi
- Filler: Risiko komplikasi biasanya minimal dan sementara. Misalnya, pembengkakan atau memar bisa terjadi setelah injeksi, tetapi biasanya akan hilang dalam beberapa hari. Jika ada masalah yang lebih serius, filler bisa dihilangkan dengan mudah.
- Silikon: Karena silikon tidak diserap tubuh, risiko komplikasi lebih besar dan bisa bersifat permanen. Granuloma, benjolan keras yang terbentuk akibat tubuh bereaksi terhadap silikon, adalah salah satu risiko yang umum terjadi. Selain itu, jika silikon berpindah tempat, sulit untuk memperbaikinya tanpa operasi.
Pilihan Mana yang Lebih Tepat untuk Kamu
Pemilihan antara filler dan silikon sangat bergantung pada kebutuhan dan keinginan pribadi. Beberapa faktor yang bisa dipertimbangkan adalah:
1. Keinginan untuk Hasil Permanen atau Sementara
Jika Anda menginginkan hasil sementara dan fleksibilitas untuk menyesuaikan penampilan seiring waktu, filler mungkin pilihan yang lebih baik. Di sisi lain, jika Anda menginginkan hasil yang lebih permanen, silikon bisa menjadi pilihan, tetapi harus dipertimbangkan dengan matang.
2. Tingkat Keamanan yang Diinginkan
Jika Anda mengutamakan keamanan dan menghindari risiko jangka panjang, filler dengan bahan alami seperti hyaluronic acid bisa menjadi pilihan yang lebih aman. Filler memiliki risiko yang lebih rendah dan dapat dilarutkan jika terjadi kesalahan.
3. Konsultasi dengan Dokter
Sebelum memutuskan jenis perawatan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli estetika yang berpengalaman. Mereka dapat membantu mengevaluasi kebutuhan kulit Anda dan memberikan rekomendasi yang sesuai.
Rekomendasi Filler Wajah Aman: Filler ID Fresh
Filler ID Fresh adalah salah satu merek filler wajah yang dapat menjadi pilihan bagi mereka yang mencari hasil yang alami dan aman. Produk ini telah mendapatkan sertifikasi dari badan pengawas kesehatan dan terbukti efektif dalam memberikan volume dan kekenyalan pada kulit. Berikut ini beberapa keunggulan filler wajah ID Fresh.
- Kualitas Terjamin: Diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi dan telah melalui uji klinis.
- Efek Samping Minimal: Telah terbukti memiliki efek samping yang minim
- Hasil Alami: Memberikan hasil yang tampak alami dengan tekstur dan kekenyalan yang menyerupai kulit asli.
- Terdaftar di KEMENKES RI: Filler ID Fresh telah terdaftar di Kemenkes RI sehingga terjamin keamanan dan efektivitasnya.
- Memperhatikan Tanggal Kadaluwarsa: Produk Filler ID Fresh selalu dijaga dalam kondisi optimal dengan pengecekan tanggal kadaluwarsa untuk memastikan keamanan dan efektivitas saat digunakan.
Memilih filler wajah yang aman adalah langkah penting untuk mencapai hasil estetika yang diinginkan tanpa mengorbankan kesehatan. Dengan mengikuti tips-tips yang telah disebutkan sebelumnya dan memilih produk yang berkualitas seperti Filler ID Fresh, kamu dapat menikmati hasil yang efektif dan memuaskan.
Kunjungi klinik terdekat untuk dapatkan Filler ID Fresh! Hubungi kami melalui website idfresh.id atau stindonesia.com, instagram @idfresh.id @st_aes, dan whatsapp 082225267741 untuk informasi lebih lanjut.