Skip to content
logo STI blue-05 (1)
  • Medical
  • Aesthetic
  • Dental
  • About Us
  • Service Center
  • News
    • Aesthetic
    • Medical
    • Dental
  • Career
  • Contact Us
Menu
  • Medical
  • Aesthetic
  • Dental
  • About Us
  • Service Center
  • News
    • Aesthetic
    • Medical
    • Dental
  • Career
  • Contact Us

Home / News / Apa Perbedaan Skin Tag dengan Tahi Lalat?

Apa Perbedaan Skin Tag dengan Tahi Lalat?

  • Admin Web
  • August 26, 2024
  • 9:28 am
  • No Comments

Table of Contents

Banyak orang yang memiliki tahi lalat dan juga skin tag di tubuhnya. Tenang saja, keduanya tidak berbahaya atau menyakitkan, kok. Keduanya juga sama-sama bisa dihilangkan setelah Anda periksa ke dokter kulit. Lagipula, bentuknya juga relatif kecil. Lalu, sebenarnya apa Perbedaan Skin Tag dengan Tahi Lalat?

Tahi Lalat

biasanya tumbuh pada kulit dengan warna cokelat atau hitam. Tahi lalat bisa muncul di mana saja pada kulit. Tahi lalat terbentuk karena sel-sel kulit di tubuh bukannya tumbuh menyebar melainkan tumbuh menumpuk dan berkelompok. Sel-sel ini disebut sel melanosit yang memiliki pigmen, yaitu zat warna tubuh.

Walaupun warna, bentuk, dan ukurannya bisa berbeda-beda, tapi tahi lalat yang normal umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Warna. Selain berwarna cokelat atau agak gelap, tahi lalat juga ada yang berwarna sama persis dengan warna kulit. Orang yang berkulit atau rambut gelap juga cenderung memiliki tahi lalat yang berwarna lebih gelap dari mereka yang berkulit putih atau rambut pirang.
  • Bentuk. Ada berbagai macam bentuk tahi lalat, mulai dari yang bulat, oval, menonjol, sampai datar.
  • Tekstur. Tekstur tahi lalat pun bervariasi, ada yang menyatu rata dengan kulit atau timbul terangkat, halus atau kasar, bahkan ada yang ditumbuhi bulu.
  • Ukuran. Tahi lalat yang normal biasanya berdiameter kurang dari 6 milimeter.

Banyak sedikitnya jumlah tahi lalat di tubuh tiap orang pun berbeda-beda. Hal ini ditentukan oleh beberapa faktor:

  • Faktor kulit. Orang-orang yang berkulit lebih terang biasanya memiliki tahi lalat yang lebih banyak dibandingkan mereka yang berkulit lebih gelap.
  • Faktor Keturunan. Munculnya tahi lalat juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Jadi, bila kamu memiliki anggota keluarga yang memiliki banyak tahi lalat atau memiliki tahi lalat dengan ciri-ciri tertentu, maka kamu pun berisiko mengalami hal yang sama.
  • Paparan sinar matahari. Sering terpapar sinar matahari juga merupakan penyebab tahi lalat muncul.
Baca Juga:  Treatment RFA Untuk Manajemen Rasa Nyeri

Beberapa tahi lalat ada yang sudah muncul sejak kamu lahir, tetapi ada juga yang baru bertumbuh selama 30 tahun pertama kehidupan kamu. Uniknya lagi, warna, bentuk dan jumlah tahi lalat bisa saja berubah. Misalnya saat hamil, tahi lalat mungkin akan menggelap. Sedangkan pada orang yang berumur di atas 40 tahun, warna tahi lalat bisa memudar. Jumlah tahi lalat juga bisa bertambah selama masa remaja.

Nah, pembeda tahi lalat dan skin tag adalah adanya tanda tanda perubahan di tahi lalat yang perlu diwaspadai. Sebab, tahi lalat bisa menjadi cikal bakal tumbuhnya kanker.  Namun, jika tidak ada perubahan, berarti Anda tak perlu khawatir.

Skin Tag

dalam bahasa medis disebut acrochordon. Skin tag merupakan kondisi daging yang tumbuh dari pembuluh darah kolagen pada lapisan luar kulit, dimana dapat dialami karena gesekan pada permukaan kulit, perubahan hormon seperti pada saat hamil, dan lebih berisiko dialami pada penderita obesitas.

acrochordon pada awalnya terlihat seperti sebuah tonjolan kecil. Seiring waktu skin tag tumbuh menjadi seperti sepotong kulit yang melekat pada permukaan kulit dengan tangkai kecil. Skin tag bisanya berwarna menyerupai kulit. Tonjolan skin tag ini juga mudah digoyang-goyangkan, tidak bersifat kaku. Skin tag tidak menimbulkan rasa sakit, tapi jika terlalu banyak digosok atau digoyang-goyangkan tetap saja mungkin terjadi iritasi.

Umumnya, skin tag dapat muncul pada ukuran kecil sekitar 1-2 mm hingga 5 cm, dapat ditemukan pada wajah, leher, ketiak, atau lipatan payudara, dengan warna sewarna kulit dan dapat menjadi lebih gelap pada ibu hamil.

Penanganan Skin Tag dan Tahi Lalat

Penanganan skin tag dan tahi lalat yang tidak berbahaya, biasanya dilakukan jika terasa sangat mengganggu penampilan atau mengalami peradangan. metode pengangkatan skin tag dan tahi lalau bisa dengan menggunakan metode non-invasif radio frequency dari Dr. Oppel.

Baca Juga:  13 Cara Glowing Muka Secara Alami dan Treatment untuk Kulit Bersinar

Salah satu keunggulan utama dari metode ini adalah tidak adanya karbonisasi atau pembakaran pada area yang diobati. Hal ini berarti jaringan di sekitar skin tag tidak mengalami kerusakan akibat percikan listrik, yang sering terjadi pada metode konvensional. Dengan demikian, proses penyembuhan menjadi lebih cepat dan risiko komplikasi juga berkurang.

Sebelum memutuskan untuk menghilangkan skin tag atau tahi lalat Anda dengan metode ini, ada baiknya Anda konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kulit. Dan untuk informasi lebih lanjut mengenai alat ini, Anda bisa ikuti di @st_aes atau hubungi kontak yang ada di website kami.

PrevPrevious3 Cara Menghilangkan Bekas Luka Operasi, Bisa Pakai Laser
NextKonferensi Bedah Bariatrik di ChinaNext

Need Help or Guidance?

Contact ST Indonesia

PT. SOMETECH INDONESIA
Copyrights @2023, All Rights Reserved

Opening Hours:
Monday – Friday 8am – 5pm

Offices & Branch :

  • Jakarta
    AKR Tower Lt 11 unit 11G
    Jl. Panjang No.5, Kebon Jeruk Jakarta Barat, DKI Jakarta
    INDONESIA
  • Surabaya
    STI - Ruko
    Jl. Raya Kupang Jaya No.B8, Surabaya, Jawa Timur
    INDONESIA
Contact :
  • (021) 533 447 55
  • +62 822-2526-7741
  • admstindo@gmail.com
Follow Us:
  • @sti_medical
  • @st_medicaldevice
  • @st_aes
  • ST Indonesia Medical
  • ST Indonesia Aesthetic

WhatsApp us