Skip to content
logo STI blue-05 (1)
  • Medical
  • Aesthetic
  • Dental
  • About Us
  • Service Center
  • News
    • Aesthetic
    • Medical
    • Dental
  • Career
  • Contact Us
Menu
  • Medical
  • Aesthetic
  • Dental
  • About Us
  • Service Center
  • News
    • Aesthetic
    • Medical
    • Dental
  • Career
  • Contact Us

Home / News / Waspada Bahaya Hernia!

Waspada Bahaya Hernia!

  • Admin Web
  • September 9, 2024
  • 5:17 am
  • No Comments

Table of Contents

Hernia adalah benjolan yang muncul akibat keluarnya organ dalam tubuh melalui jaringan di sekitarnya yang melemah. Jika dibiarkan tidak tertangani, bisa terjepit sehingga aliran darahnya tersumbat lalu menimbulkan kematian jaringan.

Jaringan ikat tubuh seharusnya cukup kuat untuk menahan organ-organ di dalamnya agar tetap berada di posisinya masing-masing. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat jaringan ikat melemah dan menyebabkan organ mudah menonjol apabila mendapat tekanan. Penonjolan inilah yang disebut sebagai hernia atau turun berok.

Cara mengatasi hernia tergantung pada jenisnya, berikut penjelasannya.

Apa Itu Hernia?

Hernia adalah kondisi kesehatan yang terjadi ketika lemak, jaringan, atau bagian dari organ tubuh mendorong melalui titik lemak atau lubang di otot perut atau jaringan ikat.

Tergantung pada jenis hernia yang dialami seseorang dan seberapa parahnya, kondisi ini dapat menjadi ringan dan menyebabkan sedikitgangguan atau bahkan bisa mengancam jiwa.

Pada orang dewasa, kondisi ini paling sering terjadi di selangkangan atau perut. Saat seseorang mengidapnya, ia mungkin melihat atau merasakan adanya tonjolan.

Pengidap mungkin juga mengalami rasa sakit yang memburuk selama aktivitas tertentu, misalnya ketika mengangkat sesuatu atau berdiri untuk waktu yang lama.

Seseorang dapat mengalami kondisi ini secara tiba-tiba setelah membungkuk, batuk, tertawa, atau mengangkat beban yang berat.

Kebanyakan kondisi ini bersifat eksternal, artinya, jaringan mendorong melalui dinding perut ke arah luar tubuh. Hal tersebut sering menyebabkan tonjolan yang bisa kamu lihat.

Namun ia juga bisa terjadi secara internal, yang berarti tetap berada di dalam tubuh (di dalam perut).

Jenis dan Gejala

Jenis dan gejala hernia umumnya terbagi berdasarkan letaknya, yaitu:

Hernia inguinalis,

yang terjadi saat ada sebagian usus atau jaringan lemak di rongga perut yang mencuat ke selangkangan. Ini merupakan jenis yang paling sering terjadi dan pria memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya. Gejalanya berupa:

    • Benjolan di selangkangan yang terkena hernia, tetapi menghilang ketika berbaring
    • Nyeri di pangkal paha, terutama saat batuk, berolahraga, atau mengangkat barang berat
    • Selangkangan terasa berat atau panas
    • Bengkak dan nyeri di kantong buah zakar (skrotum)
Baca Juga:  Yang Perlu Diketahui dari Tindakan Laparoskopi

Hernia femoralis

yang terjadi saat ada jaringan lemak atau sebagian usus yang mencuat ke bagian atas paha bagian dalam. Risiko wanita untuk terkena penyakit ini lebih tinggi daripada pria. Gejalanya berupa:

      • Nyeri di selangkangan ketika berdiri, mengangkat benda berat, batuk, atau berolahraga
      • Sakit perut
      • Mual dan muntah

Hernia umbilikus

yang terjadi saat ada jaringan lemak atau sebagian usus mendorong dan menonjol di dinding abdomen, dekat pusar. Jenis hernia ini bisa dialami oleh bayi akibat lubang besar tali pusat yang tidak tertutup dengan sempurna setelah bayi lahir. Sedangkan pada orang dewasa, pemicunya adalah adanya tekanan berlebihan pada abdomen. Gejalanya meliputi:

        • Pusar menonjol berwarna kemerahan atau keunguan
        • Perut berbentuk bulat
        • Perut terasa penuh
        • Perut nyeri saat ditekan
        • Sembelit
        • Demam
        • Muntah

Hernia insisi

yang terjadi saat ada jaringan yang mencuat lewat luka operasi yang belum sembuh pada abdomen. Jenis ini termasuk salah satu risiko komplikasi pada operasi bagian perut. Gejalanya berupa:

          • Sembelit
          • Benjolan di dekat bekas sayatan operasi
          • Nyeri di sekitar benjolan
          • Jantung berdetak cepat (takikardia)
          • Mual dan muntah
          • Demam

Hernia hiatus

yang terjadi saat ada bagian lambung yang masuk lewat celah pada diafragma (sekat antara rongga dada dan rongga perut) dan mencuat ke rongga dada. Meski terkadang tanpa gejala, nyeri ulu hati (rasa sakit atau tidak nyaman pada dada yang biasanya muncul setelah makan) merupakan indikasi yang mungkin terjadi jika mengalami jenis ini. Gejalanya adalah:

    • Nyeri ulu hati (heartburn)
    • Penyakit asam lambung (GERD)
    • Kesulitan menelan (disfagia)
    • Sesak napas
    • Muntah darah
    • Dada nyeri
    • Sakit perut
    • Tinja berwarna kehitaman (melena)

Hernia Spigelian

yang terjadi saat ada sebagian usus mendorong jaringan ikat perut (Spigelian fascia) dan menonjol di dinding perut depan kiri atau kanan bawah pusar. Gejalanya berupa:

    • Benjolan di bawah atau di samping pusar
    • Sakit perut yang hilang-timbul atau menetap
    • Sakit perut ketika berolahraga, mengangkat benda berat, atau ketika buang air besar
    • Sembelit
Baca Juga:  10 Manfaat Operasi Laparoskopi untuk Infertilitas

Hernia diafragma

yang terjadi saat ada organ perut yang berpindah ke rongga dada melalui celah pada diafragma. Sama seperti hernia umbilikus, jenis ini juga bisa dialami oleh bayi akibat pembentukan diafragma yang kurang sempurna. Gejalanya berupa:

    • Napas cepat
    • Denyut jantung cepat
    • Bibir dan ujung-ujung jarinya membiru (sianosis)
    • Perut cekung dan dada membesar
    • Nyeri perut
    • Konstipasi

Hernia epigastrik

yang terjadi saat ada jaringan lemak yang mencuat keluar dan menonjol pada dinding abdomen, di antara pusar dan tulang dada bagian bawah. Gejalanya berupa:

    • Benjolan di atas pusar
    • Nyeri di sekitar benjolan hernia
    • Sakit perut, terutama saat, bersin, batuk, atau tertawa

Hernia otot

yang terjadi saat ada sebagian otot yang mencuat pada abdomen. Jenis ini juga dapat terjadi pada otot kaki akibat cedera berolahraga. Gejala hernia otot di antaranya nyeri di kaki yang berkepanjangan dan bisa disertai bengkak. Pembengkakan ini bisa hilang saat beristirahat dan muncul kembali saat otot menegang.

Penyebab

Hernia terjadi ketika organ dalam tubuh keluar melalui jaringan di sekitarnya yang melemah. Penyebab hernia bisa bervariasi, antara lain:

  • Pertambahan usia atau penuaan
  • Sering mengangkat beban berat
  • Pernah menjalani operasi perut
  • Berat badan berlebih atau obesitas
  • Batuk kronis
  • Sembelit

Selain kondisi di atas, ada faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita turun berok atau hernia, antara lain:

  • Terlahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah
  • Memiliki keluarga yang menderita hernia
  • Mengalami peningkatan tekanan dalam dinding perut akibat kehamilan
  • Pernah menjalani operasi perbaikan hernia

Operasi Laparoskopi

Ada dua metode operasi untuk mengatasi hernia, yaitu bedah terbuka (operasi turun berok) dan operasi dengan laparoskopi. Dibandingkan dengan bedah terbuka, operasi hernia dengan laparoskopi hanya menimbulkan sedikit nyeri setelah operasi dan masa pemulihannya pun cenderung lebih cepat.

Baca Juga:  Thulium BB Laser: Solusi Ampuh Mengatasi Pori-Pori Besar dan Bekas Jerawat

Prosedur Operasi Hernia dengan Laparoskopi

Sebelum prosedur dimulai, dokter akan menyuntikkan bius total agar pasien tertidur dan tidak merasakan sakit selama operasi. Setelah efek bius bekerja, barulah dokter memulai prosedur operasi hernia dengan laparoskopi. Tahapan yang akan dokter lakukan adalah:

  • Membuat sayatan sepanjang 1–2 cm di dekat pusar, biasanya berjumlah 3–4 sayatan
  • Memompa gas karbon dioksida ke dalam perut melalui sayatan yang telah dibuat, sehingga perut menggembung dan dokter bisa melihat rongga perut dengan lebih jelas
  • Memasukkan laparoskop melalui sayatan lainnya
  • Memeriksa kondisi organ di dalam perut pasien melalui monitor yang tersambung dengan kamera di laparoskop
  • Memasukkan alat penunjang untuk mengembalikan usus halus yang menonjol ke posisi seharusnya
  • Menutup tempat keluarnya organ tadi dengan menggunakan mesh (jaring khusus yang kuat tapi fleksibel), kemudian menjahitnya, agar tidak terulang
  • Mengeluarkan laparoskop dan alat penunjang lain, setelah seluruh tahap di atas selesai dilakukan
  • Menjahit bekas sayatan di perut dan menutupnya dengan perban

Seluruh tahapan operasi hernia dengan laparoskopi umumnya berlangsung selama 30–45 menit.

Untuk menunjang prosedur Laparoskopi, PT Sometech Indonesia memiliki produk Laport-MU. Laport-MU merupakan alat Trokar Laparoskopi yang dimana digunakan untuk melubangi dinding perut guna membuat jalur masuk dan keluar instrumen laparoskopi dari perut. Adapun keunggulan dari Laport-MU:

  1. mampu memberikan fungsi pengunci pada kombinasi jarum dan badan, alat ini memiliki selongsong yang inversal sehingga bisa digunakan untuk instrumen dari 5mm sampai 12 mm adalah terakhir
  2. Selongsong universal dengan berbagai instrumen yang dapat digunakan dari 5 mm hingga 12 mm
  3. Tombol sentuh yang memudahkan untuk mengeluarkan gas dan kain kasa
  4. Struktur gerigi untuk mencegah penyisipan yang mudah dan mencegah struktur yang lepas
  5. Desain ergonomis memberikan rasa pegangan yang luar biasa
  6. Mudah digunakan
PrevPrevious16 Cara Merawat Wajah Agar Awet Muda dan Kencang Secara Alami
Next12 Cara Alami Menumbuhkan Rambut Botak dengan CepatNext

Need Help or Guidance?

Contact ST Indonesia

PT. SOMETECH INDONESIA
Copyrights @2023, All Rights Reserved

Opening Hours:
Monday – Friday 8am – 5pm

Offices & Branch :

  • Jakarta
    AKR Tower Lt 11 unit 11G
    Jl. Panjang No.5, Kebon Jeruk Jakarta Barat, DKI Jakarta
    INDONESIA
  • Surabaya
    STI - Ruko
    Jl. Raya Kupang Jaya No.B8, Surabaya, Jawa Timur
    INDONESIA
Contact :
  • (021) 533 447 55
  • +62 822-2526-7741
  • admstindo@gmail.com
Follow Us:
  • @sti_medical
  • @st_medicaldevice
  • @st_aes
  • ST Indonesia Medical
  • ST Indonesia Aesthetic

WhatsApp us