Meskipun sering dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dari rokok konvensional, vape ternyata juga memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan gigi. Salah satunya adalah memicu kerusakan gigi. Kondisi ini disebabkan oleh kandungan di dalam liquid yang berubah menjadi aerosol saat dihisap dan menempel pada gigi.
Rokok elektrik atau vape mengandung bahan kimia yang berpotensi membahayakan. Zat tersebut berasal dari liquid yang terpapar panas tinggi dan dihirup masuk ke dalam tubuh.
Dampak Vape Pada Kesehatan Mulut
Hal tersebut merupakan studi yang dimuat dalam jurnal Compositional Differences in the Oral Microbiome of E-Cigarette Users. Dalam studi tersebut menemukan bahwa pengguna vape memiliki jumlah mikrobioma oral yang berbeda ketimbang dengan mereka yang tidak menggunakannya. Mikroba yang ada dikaitkan dengan periodontitis, yakni infeksi gusi parah.
Fakta lainnya berasal dari studi terbaru Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Tufts. Hasilnya, menemukan hubungan antara penggunaan vape dan peningkatan risiko karies gigi atau gigi berlubang. Secara khusus, pengguna vape berpotensi tinggi mengidap gigi berlubang mereka mereka yang tidak menggunakannya. Karena menggunakan vape dapat berdampak:
1. Merusak email gigi
Vape dapat merusak gigi karena mengandung propilen glikol. Dilansir dari Queensland Health Government, ketika dikonsumsi melalui vape, propilen glikol teritau menjadi asam. Asam tersebut bersifat korosif, sehingga mengikis dan melarutkan email gigi. Tidak hanya mengikis, asam juga melembutkan sehingga email gigi kehilangan kekerasannya. Vape juga mengandung perasa. Dilansir dari National Children’s Oral Health Foundation, perasa mengurangi kekerasan email gigi hingga 27 persen. Kerusakan email gigi akan mengakibatkan plak, karies, dan lubang pada gigi.
2. Memudahkan bakteri menempel
Seperti yang dijelaskan di atas, vape mengandung bahan kimia yang buruk untuk kesehatan mulut. Salah satu bahan kimia tersebut adalah gliserin nabati yaitu bahan kimia yang lengket dan memiliki rasa manis. Gliserin nabati membantu bakteri menempel lebih mudah pada gigi. Bakteri kemudian akan menyebabkan kerusakan pada gigi. Belum lagi penggunaan vape membuat produksi air liur menurun. Sedangkan, air liur diperlukan karena sifatnya yang antibakteri. Berkurangnya air liur menyebabkan bakteri yang menempel pada gigi dapat berkembang biak dengan cepat dan menyebakan kerusakan. Hal ini lah yang membuat vape bisa rusak gigi lebih cepat.
Cara Vape Rusak Gigi
Karena dua dampak vape pada area mulut tersebut, maka munculan beberapa masalah gigi yang biasanya dialami oleh orang yang menggunakan vape, yaitu:
1. Gigi Kuning
Kandungan nikotin dalam vape dapat menempel pada email gigi dan menyebabkan perubahan warna menjadi kuning. Semakin sering vaping, semakin besar kemungkinan gigi menjadi menguning.
2. Mulut Kering
Banyak pengguna vape mengeluhkan mulut kering. Kondisi ini dapat mengganggu produksi air liur yang berfungsi untuk membersihkan gigi dan melindungi dari bakteri penyebab kerusakan gigi. Tanpa air liur yang cukup, risiko gigi berlubang dan penyakit gusi meningkat.
3. Penyakit Gusi
Beberapa zat dalam vape dapat mengiritasi gusi dan menyebabkan peradangan. Jika tidak ditangani dengan baik, peradangan gusi dapat berkembang menjadi penyakit periodontal yang serius dan berujung pada kehilangan gigi.
4. Gigi Sensitif
Penggunaan vape dalam jangka panjang dapat menyebabkan gigi menjadi sensitif terhadap suhu panas atau dingin. Hal ini terjadi karena email gigi yang terkikis akibat paparan zat-zat kimia dalam vape.
5. Kanker Mulut
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan vape dapat meningkatkan risiko kanker mulut. Zat-zat berbahaya dalam vape dapat merusak sel-sel di dalam mulut dan memicu pertumbuhan sel kanker.
Kaitan antara Vape dan Gigi Berlubang
Dari penjelasan di atas bisa dilihat bagaimana cara vape rusak gigi dan mulut. Namun, guna mengetahui kaitan antara penggunaan vape dan risiko gigi berlubang, peneliti mengumpulkan data dari orang-orang yang mengunjungi klinik gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Tufts dari 1 Januari 2019 hingga 1 Januari 2022.
Data berasal dari peserta berusia di atas 16 tahun dan telah didiagnosis gigi berlubang. Mereka harus menjawab kuesioner dengan ‘ya’ atau ‘tidak’ terkait dengan penggunaan rokok elektrik.
Peserta akan dikeluarkan dari penelitian jika mereka tidak memiliki gigi berlubang atau menjawab ‘ya’ atas pertanyaan yang diajukan. Tim peneliti membagi peserta yang memenuhi syarat menjadi tiga kelompok umur:
- Berusia 16 hingga 25 tahun.
- Berusia 26 hingga 40 tahun.
- Berusia di atas 40 tahun.
Hasilnya, dari 13.098 peserta yang terlibat, 91 orang dilaporkan menggunakan vape. Sementara 13.007 peserta tidak menggunakannya. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengguna vape memiliki potensi lebih tinggi mengalami kerusakan gigi. Jadi, sebaiknya lakukan pemeriksaan gigi secara rutin guna mencegah gangguan di masa depan.
Selain melakukan pemeriksaan gigi, ada cara lain yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan gigi. Di antaranya rutin menggosok gigi, menggunakan pasta gigi berfluoride, berhenti merokok dan mengonsumsi makanan sehat.
Kesehatan gigi juga bisa didukung oleh penggunaan suplemen yang dapat meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Di antaranya kalsium, magnesium dan vitamin A, C serta D.
Endo-Wiz untuk Gigi Berlubang
Endo-Wiz adalah sebuah sistem endodontik modern yang dirancang untuk membantu dokter gigi dalam melakukan perawatan salursn akar terutama untuk masalah gigi berlubang yang sudah sampai di pulpa. Alat ini memanfaatkan teknologi radio frekuensi (RF) dan plasma yang membantu dokter dalam membersihkan saluran akar minim rasa sakit.
Bagaimana Endo-Wiz Bekerja pada Gigi Berlubang?
- Pembangkitan Panas Terkontrol: Teknologi RF pada Endo-Wiz menghasilkan panas dengan tingkat yang terkontrol. Panas ini kemudian diarahkan ke gigi berlubang untuk membersihkan saluran akar dari jaringan yang tidak diinginkan pada pulpa gigi.
- Membunuh Bakteri: Panas yang dihasilkan mampu membunuh bakteri penyebab infeksi di dalam saluran akar secara efektif.
- Mempercepat Penyembuhan: Selain membunuh bakteri, panas juga merangsang jaringan di sekitar gigi untuk memperbaiki diri lebih cepat.
- Memudahkan Prosedur: Dengan bantuan panas, jaringan lunak di dalam saluran akar menjadi lebih mudah diangkat, sehingga prosedur perawatan menjadi lebih efisien.
Untuk lebih detailnya, dokter bisa mencari tahu lebih lanjut lagi mengenai Endo-Wiz dengan mengikuti akun sosial kami di @sti.dental atau hubungi kontak Whatsapp kami di +6282210968293.