Tumor jinak tiroid, atau yang biasa disebut toxic adenoma, merupakan tumor bersifat jinak yang tumbuh di kelenjar tiroid dan menyebabkan peningkatan produksi hormon tiroid yang berlebihan (hipertiroidisme). Jika kondisi ini terjadi, biasanya akan muncul benjolan tunggal berukuran setidaknya 2,5 cm pada kelenjar tiroid. Penanganan Tumor jinak tiroid dapat melibatkan berbagai metode, seperti pemberian obat antitiroid, terapi radioaktif, atau tindakan pembedahan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
Jenis-jenis Pilihan Pengobatan Tumor Jinak Tiroid
Terdapat beragam pilihan pengobatan untuk menangani tumor jinak tiroid, simak lima prosedur pengobatan yang dapat dilakukan berikut ini:
1. Operasi Lobektomi
Dalam melakukan operasi lobektomi, sebagian atau setengah dari kelenjar tiroid akan diangkat. Operasi ini dilakukan untuk mengangkat tumor atau pembesaran tiroid yang berukuran kecil. Pada saat prosedur operasi tiroid lobektomi berlangsung, dokter akan mengangkat setengah dari tiroid.
Prosedur ini mungkin disarankan jika seseorang memiliki kelenjar tiroid yang tumbuhnya lambat di salah satu bagian tiroid dan tidak ada nodul yang mencurigakan di area tiroid lainnya.
2. Radio Frequency Ablation
RFA atau Radiotiroablasi pada penyakit tiroid jinak diberikan pada pasien dengan penyakit hipertiroid seperti Graves’ disease dan toxic adenoma.
Radiotiroablasi dilakukan dengan memberikan iodium radioaktif (I-131) yang dapat diakumulasi tinggi oleh sel tiroid dan menghancurkan sel tiroid tersebut. Terapi ini sangat efektif dalam mengobati penyakit hipertiroid dan dapat menurunkan angka kekambuhan.
Terapi radiotiroablasi juga relatif aman dengan efek samping yang ringan dan sementara, seperti mual atau muntah dan leher bengkak. Hipotiroid permanen dapat terjadi sebagai komplikasi akibat kerusakan seluruh kelenjar tiroid.
3. Radio-frequency Ablation (RFA)
Merupakan sebuah prosedur medis yang memanfaatkan energi panas untuk menghancurkan penyakit serta jaringan abnormal (yang merupakan salah satu bentuk dari ablasi). Terdapat bentuk lainnya, yaitu prosedur menggunakan sinar laser (ablasi laser) serta suhu dingin yang ekstrem (krioterapi).
Prosedur RFA juga melibatkan penyisipan probe dengan elektroda pada ujungnya ke dalam tumor dengan menggunakan jarum kecil. Dengan bantuan USG, tindakan RFA dapat dilakukan secara efisien dengan memasukan elektroda tersebut ke dalam leher sehingga dapat mencapai tumor di dalam kelenjar tiroid dan generator listrik akan mengalirkan energi termal untuk merusak struktur tumor.
Prosedur RFA memakan waktu 30 menit hingga 1 jam dengan menggunakan anestesi lokal sehingga pasien dapat merasa aman dan nyaman selama menjalani prosedur.
4. Aspirasi Kista dengan/atau Tanpa Percutaneous Ethanol Injection Therapy (PEIT)
Prosedur dari tindakan aspirasi kista tergolong sederhana, yaitu cairan dalam kista akan disedot keluar dengan menggunakan jarum dan syringe, tanpa diperlukan rawat inap. Lalu, setelah rongga kista dikosongkan dari cairan kista, injeksi ethanol (semacam alkohol) akan dimasukkan ke dalam rongga tersebut agar kista tidak membesar lagi di kemudian hari.
5. Tablet Hormon Tiroid
Hormon tiroid dalam bentuk tablet diberikan untuk menggantikan hormon yang berkurang atau membantu mengurangi ukuran tumor pada kelenjar tiroid. Obat yang berukuran sangat kecil ini biasanya dikonsumsi satu butir sehari.
RFA untuk Menangani Tiroid: Sebuah Pendekatan yang Menjanjikan
Radiofrekuensi Ablasi (RFA) adalah sebuah prosedur medis yang semakin populer sebagai alternatif pengobatan untuk berbagai kondisi medis, termasuk gangguan pada kelenjar tiroid.
Bagaimana Cara Kerja RFA untuk Tiroid?
- Visualisasi: Menggunakan teknik pencitraan seperti USG atau CT scan, dokter akan mengidentifikasi dengan tepat lokasi nodul tiroid yang akan diangkat.
- Inisiasi: Sebuah jarum tipis yang dilengkapi dengan elektroda dimasukkan ke dalam jaringan tiroid, tepat di lokasi nodul.
- Pemanasan: Energi radiofrekuensi dialirkan melalui elektroda, menghasilkan panas yang tinggi dan menghancurkan jaringan nodul.
- Penghapusan: Jaringan yang telah hancur akan diserap oleh tubuh secara alami.
Kandidat yang Ideal untuk RFA
- Nodul Tiroid Jinak: RFA umumnya digunakan untuk mengobati nodul tiroid yang tidak bersifat kanker dan tidak menyebabkan gejala yang signifikan.
- Pasien yang Tidak Cocok untuk Pembedahan: Pasien dengan kondisi medis tertentu yang membuat mereka tidak dapat menjalani pembedahan mungkin dapat mempertimbangkan RFA.
EUSRA Viva RF adalah singkatan dari Endoscopic Ultrasound-guided Radiofrequency Ablation. Ini adalah prosedur medis canggih yang menggabungkan teknologi endoskopi dan radiofrekuensi untuk mengobati berbagai jenis tumor dan lesi di dalam tubuh, terutama pada organ-organ dalam seperti pankreas, hati, dan saluran empedu.
Alat Radio Frequency Ablasi dari PT Sometech Indonesia ini memiliki keunggulan yaitu:
- Minimal Invasif: Prosedur ini dilakukan melalui sayatan yang sangat kecil atau bahkan tanpa sayatan sama sekali, sehingga mengurangi rasa sakit, risiko infeksi, dan waktu pemulihan.
- Akurat: Dengan bantuan ultrasound, dokter dapat menargetkan tumor dengan sangat tepat, sehingga meminimalkan kerusakan pada jaringan sehat di sekitarnya.
- Efektif: EUSRA Viva RF terbukti efektif dalam mengobati berbagai jenis tumor, termasuk tumor pankreas, tumor neuroendokrin, dan kista.
- Cepat: Prosedur ini biasanya dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat.
- Aman: Meskipun ada risiko komplikasi seperti pada setiap prosedur medis, secara umum EUSRA Viva RF dianggap aman.
Untuk informasi mengenai The VIVA Multi RF Generator Anda bisa hubungi kontak @sti_medical atau hubungi kontak yang ada di website kami.