SILS merupakan metode pembedahan terbaru yang minimal invasif. Salah satunya terobosan operasi usus buntu melalui pembedahan satu lubang saja atau disebut Single Incision Laparoscopic Surgery (SILS). Metode SILS, menurutnya, sebuah penyempurnaan tingkat operasi laparoscopy yang tadinya dengan tiga lubang masuk menjadi satu lubang saja. Awalnya, seorang pasien harus dibedah di bagian umbilikus (pusar) dan dua alat lagi harus dimasukkan di luar umbilikus. Namun, dengan SILS, semua berpusat di area pusar saja. Cara bedah satu lubang ini sebetulnya sudah lama diterapkan di Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, dan kini Indonesia.
Apa Itu Metode SILS?
SILS (Single Incision Laparoscopic Surgery) adalah teknik bedah laparoskopi modern yang menggunakan satu sayatan untuk memasukan kamera dan instrumen bedah ke dalam perut. SILS merupakan jenis operasi minimal invasif yang bertujuan untuk mengurangi sifat invasif dari teknik laparoskopi terbuka tradisional.
Pada metode operasi usus buntu umumnya, terdapat pembedahan laparaskopi yang dilakukan dengan tiga sayatan, yakni satu sayatan 1cm di pusar dan dua sayatan 5mm di perut bagian bawah. Dokter akan memasukkan kamera melalui tabung yang dipasang untuk melihat isi perut. Apabila sudah diangkat, maka sambungannya dengan sekum diikat.
Metode SILS berbeda dari pembedahan laparaskopi pada umumnya. Penanganan usus buntu atau batu empedu dengan metode ini, hanya akan dilakukan melalui satu sayatan di dalam pusar dan itu menjadi jalan masuk bagi ketiga kanula atau tabung. Selebihnya, operasi akan dilakukan dengan cara yang sama seperti apendektomi laparaskopi, dan usus buntu akan dikeluarkan melalui sayatan kecil di pusar.
Kelebihan yang ditawarkan dari metode ini, di antaranya:
- Rasa sakit yang lebih ringan
- Waktu pemulihan yang singkat
- Lebih cepat bisa kembali beraktivitas normal
- Bekas luka juga hampir tidak terlihat
Workshop Laparoskopi untuk SILS
Untuk mensosialisasikan metode ini, PT Sometech Indonesia kembali mengadakan workshop Lapsingle batch ke-3. Berlokasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, workshop kali ini diikuti oleh enam dokter bedah. Bersama dr. Reno Rudiman, MSc, Sp. B-KBD, seorang ahli bedah digestif terkenal, yang membawakan workshop dan live surgery laparoscopy menggunakan Lapsingle dari PT Sometech Indonesia. Para peserta workshop mendapatkan edukasi mendalam mengenai tips dan trik penggunaan Lapsingle serta pengetahuan penting yang harus diketahui ketika melakukan teknik SILS untuk alternatif bedah apendektomi.
“Bersyukur sekali bisa mengikuti Workshop Lapsingle pada hari ini bersama dokter Reno, sangat bermanfaat untuk praktek saya sehari-hari terutama untuk kasus Cholecystomy. Pada hari ini, kasusnya cukup sulit, tapi dokter Reno bisa melatih kami semua di sini untuk melakukan tindakan SILS dan bagaimana perbedaannya dengan tindakatan Apendektomi,” ungkap salah satu peserta workshop, dr. Nova Octaria Putri Saragih Sp.B FINACS dari RS Hermina Pasteur, Bandung. “Terima kasih juga untuk STI untuk pelatihannya yang sangat-sangat bermanfaat untuk dokter bedah yang berpraktek sehari-hari,” tambahnya.
PT Sometech Indonesia berkomitmen untuk menjadi mitra terpercaya bagi para profesional medis dalam pengembangan diri, dengan menyediakan akses terhadap pengetahuan dan teknologi terkini melalui workshop dan pelatihan yang relevan. Jadi, jangan sampai ketinggalan! Ikuti terus akun Instagram kami @sti_medical untuk mendapatkan update terbaru mengenai workshop dan pelatihan menarik lainnya.