BAB berdarah adalah salah satu kondisi yang dapat mengindikasi adanya gangguan kesehatan pada saluran pencernaan, seperti wasir, fisura ani, dan tukak lambung. Kondisi ini pun dapat terjadi pada siapa saja di berbagai kalangan usia.
Meski tidak selalu menandakan masalah serius, BAB berdarah tak boleh disepelekan begitu saja, terlebih jika pendarahan berlangsung secara terus menerus. Maka dari itu, mari waspadai kondisi BAB berdarah dengan mengenali berbagai penyebab hingga cara mengatasinya di sini.
BAB berdarah? Kenali Dulu Warna Darah yang Muncul!
Jumlah darah yang keluar bersamaan dengan feses pun bisa beragam. Mulai dari sangat sedikit dan hanya bisa diketahui dengan pemeriksaan khusus atau tampak pada tisu saat membersihkan, hingga feses yang berwarna gelap bahkan merah khas darah, sampai-sampai badan menjadi lemas.
Memperhatikan warna darah yang keluar bersama feses dikaitkan dengan lokasi pendarahan yang terjadi di saluran cerna. Pada pendarahan yang terjadi di sekitar anus, maka buang air besar berdarah cenderung akan berwarna cerah. Sementara, apabila pendarahan terjadi di usus besar maka feses memiliki warna merah tua dan ketika pendarahan terjadi pada usus kecil, lambung, dan saluran cerna bagian atas lainnya maka efek yang ditimbulkan adalah warna merah kehitaman pada feses.
Selain itu, pastikan juga warna feses berwarna darah itu disertai sakit atau tidak, dan patut diingat apakah sebelumnya sempat mengkonsumsi makanan yang berwarna merah seperti buah naga atau buah lainnya. Karena buah ataupun makanan yang mengandung warna merah biasanya mempengaruhi warna kotoran kita.
Nah, tapi diluar hal itu, berikut ini juga terdapat beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab buang air besar berdarah, yaitu:
1. Polip pada Usus Besar
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease mengungkapkan sebaiknya jangan sepelekan kondisi feses yang bercampur dengan darah, kondisi ini bisa disebabkan karena adanya polip pada bagian usus besar.
Ada beberapa gejala yang perlu diperhatikan terkait penyakit polip pada usus besar, seperti munculnya darah setiap kamu buang air besar, feses yang berwarna hitam karena bercampur dengan darah, dan muncul bercak darah pada feses. Polip usus besar yang sebabkan pendarahan meningkatkan risiko anemia dan kekurangan zat besi pada pengidapnya.
Segera lakukan perawatan pada rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
2. Wasir
Penyakit ini disebut juga hemoroid atau ambeien, yakni pembesaran pembuluh darah vena yang menjadi rapuh pada daerah rektum (sisi dalam dari anus), sehingga mudah berdarah saat buang air besar. Proses pembuangan ini dapat disertai rasa sakit dan biasanya darah bisa sampai menetes setelah feses keluar.
3. Penyakit Divertikulum
Divertikula adalah tonjolan berbentuk kantung kecil pada lapisan usus bawah. Biasanya divertikula ini jarang menimbulkan masalah, tetapi ada kalanya terjadi pendarahan atau infeksi.
4. Fisura Ani
Situs halaman American Society of Colon and Rectal Surgeons, fisura ani merupakan kondisi kulit anus yang robek dan sebabkan munculnya feses yang bercampur darah. Hal ini bisa menyakitkan karena kulit tersebut sangat sensitif. Biasanya darah yang keluar warnanya merah terang. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena pendarahan ini akan cepat berhenti dan sembuh sendiri dalam beberapa pekan.
Penyakit ini membuat kamu merasa ingin terus buang air besar, meski usus sudah kosong. Ada beberapa pengobatan sederhana yang bisa dilakukan untuk menghentikan kondisi fisura ani, seperti perbanyak konsumsi buah dan sayuran agar kebutuhan serat dalam tubuh terpenuhi. Menurut American Society of Colon and Rectal Surgeons, mengonsumsi air putih yang cukup dan berendam pada air hangat selama 15 hingga 20 menit membantu pemulihan kondisi ini.
5. Kanker Usus Besar
Ada beberapa gejala yang dialami oleh pengidap kanker usus besar, seperti pendarahan pada dubur, feses yang berwarna hitam karena bercampur dengan darah, dan munculnya bercak darah pada feses.
Sebaiknya perhatikan kondisi kesehatan dan konsultasikan kesehatan pada dokter ketika kamu mengalami gejala lain yang berkaitan dengan kanker usus besar. Gejala-gejalanya meliputi seperti kram, sakit pada bagian perut, penurunan nafsu makan yang disertai dengan penurunan berat badan, muntah, kelelahan, dan mengalami sakit kuning.
6. Melena
Melena adalah salah satu kondisi pendarahan yang terjadi pada pencernaan bagian atas. Ada beberapa kondisi yang sebabkan pendarahan pada pencernaan bagian atas, seperti pecah varises esophagus, gastritis, tukak lambung, kanker lambung, dan sindrom Mallory Weiss.
Selain adanya bercak darah pada feses, pengidap melena dapat mengalami beberapa gejala lain, seperti kelelahan, feses yang berwarna hitam, gangguan pernapasan, keringat dingin, dan jumlah urine yang berkurang.
Jika mengalami hal di atas Anda bisa berkonsultasi ke dokter. Dan untuk mendapatkan diagnosa terbaik dalam menangani masalah di sekitar dubur, mungkin Anda akan direkomendasikan Rektoskopi.
Rektoskopi adalah pemeriksaan kanalis anus dan rektum menggunakan alat proktoskop atau rektoskop. Rektoskopi bertujuan untuk mendeteksi keluhan seperti pendarahan rektum, tumor, polip, atau haemorrhoid. Tekniknya meliputi inspeksi anal dan koloskopi dubur diikuti penetrasi proktoskop sedalam mungkin. Hal ini bertujuan untuk mengamati dinding rektum dan mengambil biopsi jika ditemukan massa.
Dan, PT Sometech Indonesia memiliki alat rektoskopi terbaik dariΒ ππ«. πππ¦π¬ππ¨π©π ππ’πππ¨ πππππ¨π¬ππ¨π©π². DenganΒ ππ«. πππ¦π¬ππ¨π©π ππ’πππ¨ πππππ¨π¬ππ¨π©π², memberikan kualitas gambar yang HD sehingga gambar yang diberikan sangat jelas. Bisa memberikan 4 bagian screen display, sehingga bisa memberikan berbagai gambar tanpa takut kehilangan datanya. Alat ini juga dilengkapi dengan lampu 18w LED yang dimana 1,2 kali lebih terang dari lampu halogen. Kameranya bisa zoom sampai 3 kali lebih besar sehingga bisa melihat hingga kebagian dalam lebih baik lagi.Β
Anda bisa hubungi @st_medicaldevice atau kontak yang ada di website untuk informasi lebih lanjut.