Menjadi ibu merupakan sebuah tahapan kehidupan baru bagi seorang wanita. Tidak hanya kehidupan sehari-hari, tubuh dan kulit wanita setelah melahirkan banyak mengalami perubahan. Meski begitu, Anda tak perlu terlalu khawatir, karena sebagian besar masalah kulit ini bersifat sementara dan akan hilang bila Anda melakukan perawatan kulit setelah melahirkan. Supaya lebih jelas, kenali terlebih dahulu beberapa masalah kulit yang biasanya muncul usai melahirkan seperti di bawah ini
1. Stretch mark
Salah satu masalah kulit yang paling umum muncul setelah melahirkan ialah stretch mark. Pada umumnya, guratan berwarna merah muda ini akan muncul pada perut, paha, dan payudara.
Selama masa kehamilan, perut Anda tentu akan melebar seiring dengan berkembangnya janin.
Nah, barulah setelah melahirkan perut akan kembali ke ukuran yang lebih kecil sehingga dapat meninggalkan stretch mark pada bagian-bagian yang meregang sebelumnya.
Stretch mark bukanlah kondisi yang berbahaya. Namun, bekas pada perut ini mungkin tidak dapat hilang dalam waktu cepat dan butuh waktu berbulan-bulan agar tampak lebih samar.
Solusi: Treatment Cellbooster® Lift bisa menjadi solusi para new mom yang ingin mendapatkan kulit mulusnya kembali. Cellbooster® Lift adalah produk inovatif dari Swiss yang dirancang khusus untuk peremajaan kulit dengan menggunakan teknologi CHAC. Produk ini mengandung Asam Hialuronat yang telah distabilkan, asam amino seperti Arginine, Glycine, Lysine, Proline, dan Valine, serta berbagai vitamin penting termasuk Riboflavin (B2), Sodium Ascorbyl Phosphate (C), Tocopherol (E), dan Biotin.
2. Mata Panda
Mengurus bayi bisa terasa menyenangkan sekaligus melelahkan. Banyak wanita harus terjaga saat bayinya ingin menyusu atau menangis karena tidak bisa tidur pada malam hari.
Kelelahan tersebut menimbulkan satu masalah kulit yang sebenarnya umum terjadi pada orang biasa, yakni lingkaran hitam di bawah mata dan mata yang membengkak.
Selain disebabkan oleh kurang tidur dan kelelahan, masalah kulit setelah melahirkan ini dapat terjadi akibat adanya perubahan hormon pada tubuh wanita.
Penumpukan cairan di bawah mata juga dapat membuat kantong mata membesar. Akibatnya, terbentuklah mata bengkak dan lingkaran hitam tepat di bawahnya.
Meski tidak berbahaya, mata panda tentu bisa mengganggu penampilan Anda. Jika Anda berniat menghilangkannya, cobalah untuk tidur cukup dan gunakan kompres mata.
Solusi: Bagi new mom yang menginginkan treatment yang bisa mencerahkan mata panda Anda, Cellbooster® Glow bisa menjadi solusinya. Pada varian ini mengandung bahan sodium ascorbyl phosphate ©, biotin (B7), dan ragam amino acid seperti Cysteine, Glutathione, Glycine, Lysine, Proline, Valine. Dengan Cellbooster® Glow mampu mengatasi masalah kulit seperti kulit kering, warna kulit yang tidak rata, hiperpigmentasi, dan melembabkan kulit.
3. Melasma
Melasma ditandai dengan timbulnya bercak cokelat atau abu-abu pada kulit, terutama wajah. Kondisi ini sering disebut “mask of pregnancy” karena cukup umum di kalangan ibu hamil.
Secara umum, penyakit kulit ini terjadi pada ibu hamil sebagai efek perubahan hormon estrogen dan progesteron selama masa kehamilan.
Jika Anda masih melihat bercak setelah melahirkan, kemungkinan besar melasma disebabkan oleh paparan sinar matahari atau efek samping dari pil KB.
Salah satu cara mengatasi penyakit kulit ini yakni dengan tidak terlalu sering terkena matahari, terutama saat sedang terik-teriknya sekitar pukul 10 pagi hingga 4 sore.
Solusi: Selain efektif untuk mencerahkan mata panda, Cellbooster® Glow juga bisa menjadi solusi untuk melasma. Cellbooster® Glow adalah solusi efektif untuk mengurangi hiperpigmentasi dan memperbaiki tampilan kulit wajah, termasuk melasma. Produk ini merupakan injectable skin booster dari Swiss yang dilengkapi dengan inovasi CHAC Technoology.
4. Eksim
Perubahan hormon dalam tubuh juga bisa memicu eksim atau dermatitis atopik pada ibu yang baru melahirkan.
Eksim biasanya ditandai dengan kulit merah, meradang, bengkak, gatal, dan pecah-pecah. Kondisi ini bisa muncul di sekitar mata, wajah, bagian belakang leher, hingga area kelamin.
Penyakit kulit setelah melahirkan ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kulit yang sering digaruk pun bisa mengelupas dan mengeluarkan nanah.
Pengobatan eksim bertujuan untuk meredakan gejalanya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengoleskan krim atau salep khusus eksim untuk membantu mengurangi rasa gatal.
Anda juga perlu melakukan perubahan gaya hidup, yakni dengan tidak menggaruk kulit, rutin mengompres kulit yang teriritasi, dan mengurangi mandi air hangat.
5. Linea Nigra
Masalah kulit yang sering kerap dialami oleh wanita ialah perut menghitam setelah melahirkan. Salah satu penyebabnya ialah linea nigra.
Linea nigra merupakan istilah medis untuk garis hitam yang muncul pada bagian tengah perut ibu hamil. Setidaknya sekitar 90% ibu yang pernah atau sedang hamil mengalaminya.
Peningkatan hormon yang merangsang melanosit, yakni sel yang memproduksi pigmen warna, diduga menjadi penyebab utama dari masalah kulit ini pada ibu usai melahirkan.
Umumnya, linea nigra dapat menghilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan. Kondisi ini akan berangsur hilang saat kadar hormon kembali normal.
6. Telogen Effluvium
Salah satu penyakit kulit yang kerap terjadi setelah melahirkan yakni rambut rontok mendadak. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut telogen effluvium (TE).
TE postpartum cukup umum terjadi pada wanita sekitar tiga bulan setelah melahirkan. Bahkan, kondisi ini mungkin berlangsung dalam waktu enam bulan setelahnya.
Meski bikin sebagian ibu khawatir, kondisi ini cenderung wajar dan hanya bersifat sementara.
Kerontokan biasanya akan berangsur berkurang setelah enam bulan. Rambut Anda pun akan kembali seperti sedia kala dalam waktu satu tahun.
Setiap wanita yang baru saja melahirkan dapat mengalami masalah kulit yang berbeda-beda.
Itu sebabnya, cobalah berkonsultasi dan ikuti anjuran dokter agar masalah kulit tersebut bisa segera teratasi tanpa terlalu mengganggu penampilan Anda.
Solusi: Untuk masalah rambut rontok akibat hormon pasca melahirkan, new mom bisa mencoba perawatan rambut Arche hair growth booster dari PT Sometech Indonesia. Arche terbuat dari low molecular weight chitosan, berdasarkan penelitian chitosan dapat menjadi bahan penumbuh rambut dengan sifat wound healing yang ada pada chitosan.Perawatan dengan Arche ini tergolong cukup aman dibandingkan dengan melakukan tanam rambut yang melalui proses bedah. Dan juga perawatan ini minim efek samping ataupun rasa sakit. Hasil dari perawatan Arche pun bisa terlihat dari 2-3 sesi.
Jika para new mom tertarik untuk mencoba ragam perawatan yang ditawarkan, Anda bisa hubungi sales tim Aesthetic dari PT Sometech Indonesia untuk informasi lebih lanjut.