Jerawat adalah masalah kulit yang umum terjadi dan disebabkan oleh peradangan pada kelenjar pilosebasea. Akibatnya, muncul berbagai bentuk jerawat seperti komedo, kista, papul, atau pustul. Berdasarkan bentuknya, jerawat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Lantas, apa saja jenis jerawat yang umum terjadi?
Mari simak ulasan lengkap mengenai jenis-jenis jerawat dengan menyimak artikel berikut ini hingga tuntas.
Mengenal Jenis-Jenis Jerawat
Terdapat beberapa jenis jerawat yang umum terjadi, di antaranya adalah jerawat pustula, jerawat papula, jerawat kistik, jerawat nodulokistik, jerawat conglobata, dan jerawat fulminans. Berikut masing-masing penjelasannya.
1. Pustula
Pustula adalah salah satu jenis jerawat yang terjadi karena adanya infeksi pada pori-pori kulit yang tersumbat oleh sel-sel kulit mati dan minyak (sebum) berlebih. Jenis jerawat ini biasanya terlihat kemerahan, meradang, dan berwarna putih pada bagian tengah karena disertai nanah (pus).
2. Papula
Berbeda dengan jerawat pustula, jerawat papula biasanya hanya berupa benjolan berwarna merah tanpa disertai nanah pada bagian tengahnya. Penyebab jerawat papula adalah penyumbatan pada pori-pori kulit akibat penumpukan sel kulit mati. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan dinding folikel rambut pecah dan meradang.
Umumnya, jerawat papula muncul saat komedo, baik komedo putih maupun komedo hitam, dibiarkan begitu saja tanpa ditangani dengan tepat. Selain itu, kondisi ini juga bisa dipicu oleh perubahan hormon yang kerap dialami oleh remaja saat memasuki masa pubertas, wanita saat akan memasuki periode menstruasi, serta ibu hamil.
3. Jerawat Kistik
Jerawat kistik adalah jenis jerawat yang disebabkan oleh penumpukan sel-sel kulit mati dan sebum berlebih di dalam folikel rambut. Kondisi ini ditandai dengan benjolan besar berwarna merah di bawah permukaan kulit yang terlihat seperti bisul, terasa nyeri, berwarna merah, meradang, dan berisi nanah. Ukuran jerawat kistik juga bisa terus bertambah jika terdapat infeksi bakteri pada lapisan kulit terluar.
4. Jerawat Nodulokistik
Jenis jerawat yang umum terjadi berikutnya adalah jerawat nodulokistik atau disebut juga jerawat batu. Jerawat ini berupa benjolan berwarna merah yang berada di bawah permukaan kulit. Selain itu, jerawat ini biasanya tidak memiliki nanah sehingga sering kali sulit untuk diraba atau disentuh. Kendati demikian, jerawat ini tetap dapat menimbulkan rasa nyeri yang bisa membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan meninggalkan bekas luka yang cukup mengganggu.
5. Jerawat Conglobata
Jerawat conglobata merupakan salah satu jenis jerawat yang cenderung lebih parah di mana terdapat banyak benjolan-benjolan yang saling terhubung satu sama lain di bawah permukaan kulit dan nodul-nodul yang meradang, terutama di bagian wajah, dada, punggung, bokong, dan leher.
Terdapat beberapa hal yang bisa memicu munculnya jerawat conglobata, di antaranya adalah kelebihan hormon testosteron, efek samping penggunaan obat-obatan steroid, dan gangguan autoimun.
6. Jerawat Fulminans
Jerawat fulminans merupakan jenis jerawat yang tergolong paling parah dan perlu mendapatkan penanganan medis yang tepat dan segera dari dokter spesialis kulit. Pasalnya, tipe jerawat ini bisa muncul secara mendadak dan tersebar pada seluruh bagian tubuh. Bahkan, jerawat fulminans juga dapat menimbulkan gejala-gejala tertentu, seperti nyeri otot, demam, lemas, keluarnya darah dari jerawat, hingga pembengkakan hati dan limpa.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab munculnya jerawat fulminans. Namun, para ahli menduga bahwa kondisi ini dipicu oleh tingginya kadar hormon testosteron di dalam tubuh.
Cara Mengatasi Jerawat
Pada dasarnya, pengobatan jerawat dapat dilakukan sesuai dengan tingkat keparahannya. Secara umum, beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi jerawat adalah sebagai berikut:
- Menjaga kebersihan dan kelembapan kulit sebaik mungkin.
- Membatasi konsumsi makanan penyebab jerawat.
- Menggunakan sunscreen atau tabir surya saat hendak beraktivitas di luar ruangan.
- Menggunakan produk kecantikan yang berlabel oil free dan non-comedogenic.
- Tidak memecahkan jerawat karena hal tersebut justru berisiko menyebabkan penyebaran infeksi bakteri ke area kulit lainnya.
- Menggunakan obat jerawat topikal yang mengandung asam salisilat, benzoil peroksida, dan retinoid.
- Menggunakan obat antibiotik untuk membasmi bakteri penyebab jerawat sekaligus meredakan peradangan pada jerawat. Obat ini dapat diberikan oleh dokter dalam bentuk obat oles ataupun oral.
- Treatment Injeksi Skinbooster seperti Cellbooster
Cellbooster Lift adalah treatment injeksi skinbooster yang dapat membantu mengatasi masalah jerawat dan bekasnya. Dengan teknologi CHAC yang inovatif, Cellbooster Lift merangsang produksi kolagen, meningkatkan elastisitas kulit, dan mengatasi berbagai masalah kulit termasuk bekas jerawat.
Keunggulan Cellbooster Lift :
- Merangsang produksi kolagen untuk memperbaiki tekstur kulit.
- Meningkatkan elastisitas kulit untuk mengurangi kerutan dan garis halus.
- Mengatasi kulit kemerahan dan menyamarkan bekas jerawat.
- Menyamarkan stretch mark dan meningkatkan kelembapan kulit.
Tunggu apa lagi? Temukan keajaiban Cellbooster Lift di klinik kecantikan terdekat atau hubungi kami sekarang juga.