Bruxism bisa rusak gigi. Bruxism merupakan kebiasaan parafungsi berupa menggertakkan gigi (grinding) atau mengatupkan rahang atas dan bawah dengan keras (clenching). Kondisi ini biasanya terjadi secara tidak sadar ketika sedang tidur maupun tidak.
Meski terdengar sepele, kebiasaan ini dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan mulut dan gigi, seperti nyeri rahang, kerusakan gigi, hingga sakit kepala.
Karena itu, penting untuk menyadari tentang berbahayanya kebiasaan ini apabila terus dibiarkan agar terhindar dari dampak buruk yang tidak diinginkan.
Penyebab Bruxism
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab dari gangguan bruxism. Namun, dinilai ada kombinasi antara gangguan pada fisik, psikologis, hingga genetik. Beberapa penyebab yang memungkinkan terjadinya bruxism, yaitu:
Pertumbuhan gigi
Anak kecil memiliki risiko mengalami bruxism, bahkan 40 persen di antaranya mengalami bruxism.
Kondisi ini terjadi ketika gigi mereka sedang mengalami pertumbuhan.
Namun, gigi dan rahang yang bertumbuh secara cepat pada anak-anak menyebabkan bruxism dapat sembuh dengan sendirinya tanpa menyebabkan kerusakan yang parah pada mulut dan gigi.
Gigi yang tidak rata
Pada beberapa orang, bruxism terjadi karena kondisi gigi yang tidak rata sehingga menyebabkan aktivitas mengunyah atau menggigit menjadi tidak pas sehingga terjadi bruxism.
Stres
Salah satu penyebab utama bruxism pada orang dewasa yang terjadi saat tidur maupun saat bangun adalah stres.
Bahkan, pada tahun 2020 terdapat penelitian yang membuktikan bahwa terdapat hubungan yang saling berkaitan antara bruxism dan stres.
Mengonsumsi alkohol, rokok, dan kafein
Orang yang merokok atau minum alkohol secara teratur sekitar dua kali lebih mungkin mengalami bruxism, sementara mereka yang minum lebih dari 8 cangkir kopi per hari 1,5 kali lebih mungkin mengalami bruxism.
Hal ini dibuktikan dengan temuan pada tahun 2016 yang membuktikan penggunaan ketiga hal tersebut berkaitan dengan bruxism.
Faktor Risiko Bruxism
Gangguan bruxism yang terjadi saat pengidapnya terjaga (terbangun dan sadar) biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
- Stres.
- Depresi.
- Gangguan cemas.
- Rasa marah.
- Ketegangan akan suatu kondisi.
Bruxism yang terjadi saat pengidapnya tertidur biasanya disebabkan oleh riwayat gangguan tidur. Berikut gangguan tidur yang memicu kondisi ini:
- Obstructive sleep apnea.
- Sleep paralysis.
Gejala Bruxism
Bruxism bisa dikenal dengan kebiasaan menggertakkan gigi setiap harinya. Namun, jika kebiasaan bruxism lebih banyak terjadi ketika malam hari, ada beberapa hal yang bisa kamu waspadai sebagai gejala dari kondisi ini.
Biasanya, pengidap bruxism akan merasa kelelahan pada pagi hari karena mengalami gangguan tidur. Selain itu, saat pagi hari akan terasa wajah yang pegal dan sakit kepala.
Tanda lain bisa diperhatikan pada bentuk gigi. Pengidap bruxism akan lebih sering mengalami gigi retak, patah, atau goyang.
Selain itu, gigi akan menjadi lebih sensitif dan otot rahang yang sering lelah atau terkunci.
Nah, berikut beberapa gejala pengidap bruxism:
- Menggertakkan atau mengatupkan gigi.
- Gigi yang rata, retak, terkelupas, atau goyah.
- Munculnya rasa sakit dan gigi menjadi sensitif.
- Otot rahang yang lelah atau tegang, atau rahang yang terkunci dan tidak bisa membuka atau menutup sepenuhnya.
- Rasa sakit atau nyeri pada rahang, leher, atau wajah.
- Rasa sakit yang terasa seperti sakit telinga, meskipun sebenarnya bukan masalah dengan telinga.
- Sakit kepala.
- Mengalami gangguan tidur.
Endo-Wiz untuk mengatasi Gigi Berlubang akibat Bruxism
Untuk kasus bruxism yang cukup parah baisanya bisa menyebabkan lapisan terluar gigi yang terkikis atau lebih parahnya patah. Jika sudah begini, perawatan saluran akar menjadi solusinya. Endo-Wiz sebagai alat endodontik kenamaan dari Korea bisa memberikan perawatan gigi yang patah atau berlubang dengan minim rasa sakit. Adapun keuntungan penggunaan Endo-Wiz dibandingkan alat lainnya:
- Perawatan yang Lebih Nyaman: Pasien cenderung merasakan lebih sedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan selama dan setelah perawatan.
- Hasil yang Lebih Tahan Lama: Dengan merangsang rekalsifikasi, Endo-Wiz membantu memperkuat struktur gigi sehingga tambalan dapat bertahan lebih lama.
- Prosedur yang Lebih Cepat: Perawatan dengan Endo-Wiz biasanya lebih cepat dibandingkan dengan metode konvensional.
- Lebih Presisi: Alat ini memungkinkan dokter gigi untuk membersihkan dan membentuk saluran akar dengan lebih akurat.
Untuk lebih detailnya, dokter bisa mencari tahu lebih lanjut lagi mengenai Endo-Wiz dengan mengikuti akun sosial kami di @sti.dental atau hubungi kontak Whatsapp kami di +6282210968293.