Batu ginjal merupakan salah satu kelainan terbanyak di saluran kemih. Kondisi ini terjadi pada sekitar 12% populasi dunia. Batu saluran kemih menyebabkan nyeri, urine berdarah, mual, muntah, serta demam akibat infeksi. Selain itu, infeksi dalam jangka waktu lama dapat menyebabakan kerusakan ginjal. Terdapat beberapa cara untuk tatalaksana batu ginjal antara lain dengan pemberian obat, RIRS, PCNL, ESWL,dan prosedur pembedahan. Berbagai faktor seperti ukuran batu dan letak batu penting untuk menetukan jenis tatalaksana yang akan dikerjakan.
PCNL
Percutaneous Nephrolithotomy atau PCNL adalah prosedur penghancuran batu di saluran kemih, empedu, atau pankreas dengan cara memasukkan tabung ke lokasi batu dan menghancurkan batu tersebut menggunakan alat khusus.
Prosedur ini biasanya dilakukan ketika batu yang terdapat dalam tubuh pasien berukuran terlalu besar, sehingga tidak bisa diatasi menggunakan prosedur lain, semisal shock wave lithotripsy (ESWL) atau ureteroskopi (RIRS).
Karena termasuk dalam prosedur invasif minimal, PCNL tidak akan menimbulkan luka sayatan yang besar. Dengan begitu, pasien pun tidak akan merasakan rasa nyeri parah setelah operasi dan waktu pemulihan yang relatif singkat dibandingkan prosedur operasi terbuka.
Menurut penelitian yang dimuat di jurnal Urology Annals, penggunaan metode PCNL memiliki peluang sembuh lebih tinggi dan risiko perawatan ulang yang lebih rendah dibanding metode pengobatan lainnya.
Cara Kerja PCNL
PCNL diawali dengan membuat sayatan kecil di area panggul pasien. Dengan bantuan pemindaian sinar-X, dokter akan memasukkan tabung hingga ke daerah ginjal melalui sayatan tersebut.
Lalu, dokter akan memasukkan alat khusus seperti teleskop ke dalam tabung untuk menghancurkan batu dan menyingkirkannya dari tubuh. Dalam beberapa kasus, dokter juga menggunakan laser untuk menghancurkan batu tersebut.
Nantinya, kepingan batu yang telah hancur akan keluar melalui urine saat pasien buang air kecil.
Prosedur PCNL
Pada enam hingga 12 jam sebelum pasien menjalani PCNL, diharuskan puasa terlebih dulu.
Setelah puasa, pasien dapat langsung pergi ke rumah sakit untuk melaksanakan prosedur. Umumnya, prosedur berlangsung selama tiga sampai empat jam.
Berikut adalah tahapan PCNL yang akan dijalani pasien di rumah sakit:
- Pasien berbaring di atas meja operasi
- Dokter akan memberikan anestesi total agar pasien tenang dan tidak sadarkan diri selama prosedur berlangsung
- Ketika pasien tidak sadarkan diri, dokter mulai membuat sayatan kecil di area panggul pasien
- Lalu, tabung dimasukkan ke ureter yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih
- Dokter memasukkan alat khusus seperti teleskop melalui tabung tersebut
- Setelah menemukan lokasi batu menggunakan sinar-X, dokter akan menghancurkan batu tersebut
Setelah prosedur selesai, dokter akan tetap memasang kateter di kandung kemih untuk mengeringkan saluran kemih. Namun, selang kateter ini akan dilepas keesokan harinya.
Untuk dokter yang ingin mengetahui lebih lengkap mengenai alat dan metode urologi, hadirilah Jogja Urologi Forum pada tanggal 3-4 Agustus di Hotel Tentrem, Yogyakarta. Datangi booth PT Sometech Indonesia di booth no. 20 dan jangan lupa ikuti juga workshop mengenai RIRS dan PCNL di Rumah Sakit Umum Sardjito pada tanggal 5 Agustus bersama dr. Doddy Hami Seno, Sp.U(K) dan Dr. dr. Indrawaman, Sp. U(K).
Untuk informasi lebih lanjut ikuti sosial media kami di @sti_medical atau hubungi kami lewat kontak yang ada di website.