Miom, leiomyoma, atau mioma uteri adalah kondisi medis berupa tumbuhnya jaringan tidak normal atau tumor di bagian dalam maupun luar rahim. Mioma uteri terdiri dari jaringan otot dan fibrosa. Tidak seperti kanker yang ganas, mioma uteri adalah tumor yang bersifat jinak.
Walaupun bersifat jinak, mioma uteri tetap perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan komplikasi lain jika tidak segera ditangani. Beberapa komplikasi mioma uteri adalah anemia, gangguan pertumbuhan janin pada ibu hamil, keguguran, terhambatnya sirkulasi darah, dan lain sebagainya.
Menurut jurnal Practitioner, setidaknya 1 dari 4 wanita dapat mengalami miom seumur hidupnya. Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita usia 30-50 tahun dan berisiko lebih tinggi pada ras tertentu.
Cara Menangani Mioma
Penanganan miom rahim akan sangat bergantung pada ukuran dan keparahan gejala yang dialami penderita.
Bahkan terkadang, miom rahim tidak mendapat penanganan apa pun selain pemantauan ketika tidak menimbulkan gejala apa pun, atau gejalanya tidak terlalu mengganggu.
Pemberian obat-obatan juga menjadi salah satu pilar penanganan penyakit ini.
Namun, tujuan pemberian obat bukanlah untuk menghilangkan miom, melainkan untuk meredakan rasa nyeri yang bisa amat menyiksa, misalnya pada kondisi miom di rahim yang terpuntir.
Obat-obatan juga dapat bertujuan untuk mengatur siklus menstruasi. Dengan begitu, perdarahan menstruasi yang berlebihan dapat dicegah.
Sayangnya, hingga saat ini belum ada obat yang dapat menghilangkan miom rahim dengan sempurna.
Jadi, apakah miom rahim harus dioperasi untuk benar-benar menghilangkannya secara total?
Ya, cara yang dapat dipilih untuk menghilangkan miom secara total memang hanya dengan operasi, namun tidak melulu operasi besar.
Saat ini, kemajuan ilmu kedokteran memungkinkan penanganan miom rahim hanya dengan sayatan kecil.
Pembuangan miom (miomektomi) dapat dilakukan dengan cara laparoskopi, sehingga tidak dibutuhkan sayatan yang besar untuk membuangnya.
Ciri Mioma yang Harus Di Operasi
Terdapat beberapa kondisi miom rahim yang harus dioperasi. Berikut di antaranya:
- Jika diameter ukuran miom >3 cm maka harus dioperasi, terlebih bila menimbulkan nyeri yang mengganggu
- Kemungkinan keganasan pada massa pelvis yang membesar
- Potensi menekan fungsi organ lain jika miom semakin membesar
- Potensi mengganggu kesuburan
- Risiko yang lebih besar jika operasi ditunda
Jika tumor berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala, maka tidak membutuhkan terapi sama sekali.
Namun, jika bertambah besar dan menimbulkan gejala seperti perdarahan yang abnormal, penekanan pada kandung kemih atau usus, dan sulit hamil, maka perlu dipertimbangkan tindakan tertentu seperti pembedahan.
Oleh karena itu, sebaiknya lakukan skrining rutin dan konsultasikan lebih lanjut dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Dan salah satu alat yang bisa membantu dokter dalam penanganan prosedur Miomektomi salah satu alat yang bisa digunakan adalah Innolcon. Innolcon merupakan sistem bedah ultrasonik (Ultrasonic Scapel) yang menggunakan energi ultrasonik untuk melakukan pemotongan hemostatik dan koagulasi jaringan lunak. Biasanya alat ini berfungsi dengan sangat baik dalam menangani Wasir atau Hemorrhoid, namun dengan fungsinya alat ini juga bisa digunakan untuk bedah gynekologi (OBGYN) terutama untuk histeroskopi miomektomi, total histerectomy, pelvic lymphadenectomy, dan banyak lagi fungsi lainnya.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang alat ini, Anda bisa mengikuti akun @st_medicaldevices atau hubungi kontak yang ada di website kami.