Semua orang punya amandel yang jumlahnya sepasang, berbentuk oval, dan berlokasi di samping dalam tenggorokan. Fungsi amandel adalah mendukung sistem imun dalam melawan serangan penyakit yang masuk melalui mulut. Makanya saat terjadi infeksi, amandel meradang dan mengalami bengkak. Jika infeksi terjadi lama dan berulang, seseorang berisiko mengidap radang amandel.
Gejala radang amandel meliputi sakit tenggorokan, sulit menelan, bau napas tidak sedap, demam, dan suara serak. Pada pemeriksaan fisik, amandel terlihat merah, membengkak, serta ada bercak putih atau kuning.
Kondisi ini tidak bisa dianggap sepele karena pada kasus yang parah, radang amandel sebabkan sulit berbicara, demam tinggi, ruam kulit, nyeri sendi, hingga kesulitan bernapas.
Benar, Amandel Perlu Diangkat Jika Sebabkan Sesak Napas
Operasi dilakukan untuk mengeluarkan amandel yang membengkak. Tindakan ini tergolong aman dan umum dilakukan meski sebaiknya, operasi dilakukan hanya pada kasus tertentu. Pasalnya radang amandel tergolong ringan bisa disembuhkan dengan konsumsi antibiotik. Saat kondisinya memburuk dan menjadi kronis, dokter menganjurkan pengangkatan amandel dengan operasi, disebut tindakan tonsilektomi.
Beberapa kondisi yang mengharuskan operasi amandel adalah:
- Amandel membengkak 5-7 kali dalam setahun.
- Radang amandel sebabkan sulit menelan dan sesak napas.
- Sering mendengkur saat tidur dengan volume keras.
- Amandel mengalami pendarahan.
- Muncul sel ganas atau kanker nanah (abses) di amandel.
- Antibiotik yang dikonsumsi tidak bisa mengatasi bakteri penyebab radang amandel.
Operasi amandel dilakukan dengan dua metode. Pertama, metode diseksi diatermi bipolar yang menggunakan forcep elektris untuk menutup pembuluh darah di antara amandel dan otot sekitarnya. Kemudian, amandel diangkat total satu persatu. Metode ini banyak dipilih karena bisa mengurangi resiko pendarahan.
Kedua, metode intrakapsular yang menggunakan probe elektrik untuk memecah dan menghancurkan protein di jaringan amandel. Probe mengandung larutan garam yang dipanaskan dengan arus listrik agar mampu menghancurkan kelenjar di lapisan amandel. Tindakan ini berisiko karena berpotensi menyebabkan kerusakan otot dan pembuluh darah di sekitar amandel dan tenggorokan.
Pertolongan Pertama Saat Mengidap Radang Amandel
Sebelum memutuskan operasi, lakukan upaya pertolongan pertama berikut ini saat muncul gejala radang amandel.
- Perbanyak istirahat guna mempercepat proses penyembuhan. Pasalnya tubuh yang mengalami infeksi membutuhkan banyak energi untuk melawan bakteri.
- Konsumsi makanan bertekstur lembut seperti bubur, sup, nasi tim, atau kentang tumbuk (mashed potato). Hindari gorengan atau makanan pedas karena bisa membuat tenggorokan iritasi.
- Minum obat pereda nyeri seperti parasetamol dan ibuprofen. Bagi pengidap radang amandel berusia kurang dari lima tahun, tanya dokter anak terkait obat pereda nyeri yang aman dikonsumsi.
- Perbanyak minum air putih. Alasannya karena amandel yang kering menimbulkan rasa perih dan nyeri. Kamu bisa minum air putih dingin atau hangat, pilih sesuai kenyamanan.
Syarat Diperlukannya Tindakan Operasi Amandel
Berikut ini adalah beberapa hal yang menjadi syarat bahwa radang atau infeksi amandel perlu diatasi dengan tindakan operasi:
- Saluran pernapasan terhambat, sehingga menyebabkan pernapasan kurang lancar
- Infeksi tenggorokan parah terjadi setidaknya 7 kali dalam 1 tahun atau 5 kali dalam 2 tahun berturut-turut
- Infeksi amandel menyebabkan keluhan yang mengganggu, seperti dehidrasi, sesak napas, dan kesulitan menelan
- Adanya detritus dan bengkak di samping salah satu amandel.
- Radang amandel menyebabkan anak mengalami sleep apnea
Manfaat Operasi Amandel
Operasi amandel umumnya dilakukan oleh dokter spesialis THT. Operasi amandel bertujuan untuk mengurangi sakit tenggorokan yang dirasakan dan mengurangi risiko terjadinya kekambuhan kembali, khususnya pada kasus radang amandel yang sering kambuh.
Selain itu, ada juga manfaat lainnya yang dapat diperoleh setelah menjalani operasi amandel, antara lain:
- Tidur menjadi lebih lega dan pulas
- Kadar oksigen di dalam tubuh bisa kembali normal, sehingga Anda akan lebih mudah konsentrasi dan belajar di sekolah
- Anda tidak perlu sering dibawa ke dokter atau mendapatkan antibiotik karena radang amandel yang sering kambuh
- Anda bisa makan, minum, dan berbicara dengan lebih nyaman karena tidak lagi sering merasakan sakit tenggorokan
RFA sebagai solusi dokter menangani Operasi Amandel
Operasi amandel, atau tonsilektomi, adalah prosedur bedah yang umum dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang terkait dengan amandel, seperti infeksi berulang, kesulitan bernapas, atau gangguan tidur. Salah satu metode yang semakin populer dalam melakukan operasi amandel adalah dengan menggunakan teknologi radiofrekuensi (RFA).
- Lebih Minim Invasif: Dibandingkan dengan metode konvensional yang melibatkan pemotongan langsung, RFA lebih sedikit menyebabkan kerusakan pada jaringan di sekitarnya.
- Perdarahan Lebih Sedikit: Karena jaringan dihancurkan dengan panas, risiko perdarahan jauh lebih rendah.
- Nyeri Pasca Operasi Lebih Ringan: Pasien yang menjalani operasi amandel dengan RFA cenderung mengalami nyeri yang lebih ringan dan waktu pemulihan yang lebih cepat.
- Risiko Infeksi Lebih Rendah: Karena luka yang dihasilkan lebih kecil, risiko infeksi juga berkurang.
Proses Operasi Amandel dengan RFA
- Anestesi: Sebelum operasi, pasien akan diberikan anestesi lokal atau umum, tergantung pada prosedur yang akan dilakukan.
- Insersi Jarum: Dokter bedah akan memasukkan jarum khusus yang dilengkapi dengan elektroda ke dalam jaringan amandel.
- Pemberian Energi Radiofrekuensi: Energi radiofrekuensi kemudian dialirkan melalui elektroda, menghasilkan panas yang cukup untuk menghancurkan jaringan amandel.
- Pengangkatan Jaringan: Setelah jaringan amandel hancur, sisa-sisa jaringan yang mati akan diangkat.
Dr Oppel merupakan salah satu alat radio frequency ablasi yang mampu bekerja untuk mengangkat amandel. Adapun manfaat dari Dr. Oppel adalah:
- Pemulihan Lebih Cepat
- Tingkat Kepuasan Pasien Tinggi
- Prosedur yang Lebih Sederhana
Sebagai salah satu dokter THT dr.Azwar Ridwan, Sp.THT-KL(K).FICS dari RSUD dr.Zainoel Abidin menyatakan kepuasaannya menggunakan Dr. Camscope Endoscopy dan Dr. Oppel untuk pelayanannya kepada pasien. “Saya menggunakan Dr. Camscope dan Radio Frequency sudah 5 tahun lebih dan tidak pernah rusak. Sangat membantu saya praktek di rumah sakit dan kalau saya ada kendala tim STI sangat responsif untuk membantu,” ungkap dr. Azwar Ridwan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai produk Laparoskopi di PT Sometech Indonesia Anda bisa follow akun instagram @st_medicaldevice @sti_medical atau hubungi kontak yang ada di website.