Nodul tiroid adalah benjolan yang muncul pada kelenjar tiroid di leher. Benjolan ini bisa terasa keras dan padat atau lembek dan berisi cairan. Munculnya nodul tiroid bisa disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari kekurangan yodium hingga tumor atau kanker tiroid.
Jenis-Jenis Nodul Tiroid
Nodul tiroid merupakan salah satu jenis penyakit tiroid yang sering terjadi, baik pada pria maupun wanita. Dalam banyak kasus, kondisi ini tidak berbahaya dan bukan disebabkan oleh penyakit serius. Namun, ketika benjolan mulai membesar atau nodul tiroid mengganggu produksi hormon tiroid, dapat timbul sejumlah keluhan.
Ada beberapa jenis nodul tiroid, antara lain:
1. Nodul tiroid
Nodul tiroid ini bersifat nonkanker, sehingga tidak menimbulkan ancaman yang signifikan. Meskipun demikian, nodul atau benjolan koloid dapat mengalami pembesaran seiring waktu. Namun, penting untuk dicatat bahwa nodul ini tidak menyebar keluar dari kelenjar tiroid. Oleh karena itu, penanganan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut.
Selain itu, munculnya proses pembengkakan biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kekurangan yodium atau adanya tumor dan kanker tiroid. Benjolan ini perlu diperiksa lebih detail untuk menentukan tindakan yang tepat oleh dokter. Paparan radiasi juga bisa menjadi penyebab munculnya pembengkakan ini. Setelah diagnosis dan penyebab perlu diketahui, dokter dapat menentukan langkah pengobatan yang sesuai dengan tahapan yang akan dilakukan oleh dokter.
2. Kista tiroid
Nodul tiroid ini berisi cairan atau darah. Kista tiroid bisa terbentuk dari pertumbuhan jaringan tumor tiroid, misalnya pada penyakit adenoma tiroid. Kista tiroid biasanya jinak, tetapi pada beberapa kasus, dapat tersusun dari jaringan yang bersifat ganas atau kanker. Dengan kondisi demikian disarankan untuk melakukan pemeriksaan yang detail mengenai kondisi kista, agar tidak membesar ke ukuran yang tidak bisa ditangani. Melakukan diagnosa sangatlah penting agar kondisi kista tiroid tidak menjalar ke organ lainnya.
3. Nodul inflamasi
Nodul tiroid ini muncul akibat peradangan kronis dan menimbulkan pembengkakan kelenjar tiroid. Tipe inflamasi bisa disebabkan oleh penyakit Hashimoto. Penyakit hashimoto adalah peradangan yang terjadi pada kelenjar tiroid. Penyakit ini terjadi akibat sistem kekebalan tubuh (sistem imun) menyerang sel-sel dan jaringan tiroid. Selain itu, penyakit hashimoto dapat disebabkan oleh genetik bila seseorang memiliki keluarga yang memiliki penyakit tiroid atau penyakit autoimun. Pada kondisi yang tak terduga penyakit hashimoto dapat disebabkan oleh virus atau bakteri, bahkan dapat kombinasi dari ketiganya.
4. Gondok multinodular
Gondok atau pembesaran kelenjar tiroid dengan banyak nodul ini umumnya bersifat jinak dan sering kali muncul saat tubuh mengalami kekurangan yodium dalam jangka panjang atau ada penyakit tiroid tertentu. Penyakit ini juga dinamakan Plummer’s disease.
5. Nodul tiroid hiperfungsi
Nodul ini memproduksi hormon tiroid secara berlebihan sehingga menyebabkan hipertiroidisme. Akibatnya, akan muncul berbagai masalah kesehatan dan penyakit, seperti gangguan irama jantung (aritmia), tekanan darah tinggi, atau bahkan serangan jantung.
6. Kanker tiroid
Jenis Kanker tiroid ini bersifat ganas, tetapi sangat jarang terjadi. Kanker tiroid ada beberapa jenis, tergantung dari asal sel atau jaringan tiroidnya. Pada tahap awal, kanker tiroid sering kali tidak menunjukkan gejala yang khas.
Prosedur Tindakan RFA
Untuk perawatan nodul tiroid ada beragam treatment yang bisa dilakukan, salah satunya ada dengan Radio Frequency Ablasi. Tindakan RFA ini akan melibatkan sebuah elektroda yang dimasukkan ke dalam leher dengan bantuan USG sampai mencapai tumor di dalam kelenjar tiroid, kemudian sebuah generator listrik akan dinyalakan untuk mengalirkan energi termal untuk merusak struktur tumor. Tentu prosedur ini akan menggunakan anastesi lokal sehingga pasien merasa aman & nyaman selama menjalani prosedur.
Pada umumnya prosedur Radio Frequency Ablation ini akan memakan waktu hanya 30 menit sampai 1 jam dengan kelebihan secara biaya lebih murah dan pasien tidak akan memiliki luka bekas sayatan operasi. Tindakan ini juga pada umumnya tidak menimbulkan rasa sakit baik saat dilakukan prosedur ataupun sesudahnya.Setelah menjalani prosedur RFA ini, dokter akan melakukan observasi selama 10-12 jam. Selain itu, prosedur ini tidak memiliki banyak persyaratan namun biasanya pasien akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan darah terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk memastikan keadaan tubuh pasien siap menjalani prosedur RFA ini.
Radio Frequency Ablation Generator untuk Pengobatan Nodul Tiroid
Untuk alat Radio Frequency Ablation Generator, The VIVA RF Generator memiliki zona ablasi yang konsisten dengan menggunakan beragam mode ablasi untuk menangani beragam varian nodules, mulai dari non-kanker nodules sampai nodule pada kanker tiroid. Alat ini juga dilengkapi dengan fungsi yang beragam dan Interface yang mudah untuk digunakan sehingga kebutuhan prosedur dan informasi yang dibutuhkan dokter mudah untuk direkam dan dipindahkan ke data pasien di komputer.
Dapatkan informasi lebih lanjut mengenai The VIVA RF Generator melalui sosial media @st_medicaldevice atau hubungi kontak yang ada di kontak di website kami.