Kanker bisa ditangani bahkan bisa disembuhkan jika bisa dideteksi sedini mungkin. Salah satu jenis kanker yang bisa dideteksi sejak dini adalah kanker serviks. Hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan peluang kesembuhan serta menurunkan risiko komplikasi berbahaya. Untuk deteksi kanker serviks, ada dua metode pemeriksaan yang bisa dilakukan, yaitu pap smear dan kolposkopi. Kedua pemeriksaan tersebut memiliki metode yang berbeda. Lalu, apa perbedaan dari dea metode ini, berikut penjelasannya:
Deteksi Kanker Serviks
Pap smear dan kolposkopi adalah dua pemeriksaan kanker serviks yang berbeda. Kedua tindakan tersebut berfungsi untuk memeriksa penyakit atau perubahan yang mungkin berkembang menjadi penyakit sebelum adanya gejala. Wanita membutuhkan pemeriksaan kanker serviks rutin bahkan jika mereka merasa baik-baik saja.
Pemeriksaan kanker serviks dapat membantu menemukan perubahan pada sel serviks, sehingga kamu dapat menerima perawatan lanjutan yang tepat. Selain itu pengobatan dapat segera dilakukan agar peluang kesembuhan menjadi lebih besar.
Nah, secara umum ada dua metode pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk deteksi kanker serviks, yaitu:
Pap Smear
Pap smear merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi keadaan sel-sel pada serviks (leher rahim) dan vagina. Pemeriksaan ini dianjurkan untuk dilakukan secara berkala bagi wanita yang telah aktif secara seksual. Selain untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini, pap smear juga biasanya dilakukan untuk menilai kesehatan organ kewanitaan pada tingkat seluler.
Dalam pelaksanaannya, pengambilan sampel dalam pemeriksaan pap smear dibantu dengan alat bernama spekulum, yang dimasukkan melalui mulut vagina. Alat ini berfungsi untuk memperluas pandang dengan membuka mulut vagina sehingga area serviks dan vagina bisa terlihat lebih jelas.
Kemudian, sampel sel-sel pada serviks akan diambil dengan menggunakan spatula plastik dan sikat kecil. Sampel ini lalu akan dikirim ke laboratorium untuk diuji. Prosedur pengambilan sampel dalam pemeriksaan pap smear biasanya cukup singkat, yaitu sekitar 5 menit. Selama prosedur dilakukan, pasien diharapkan untuk tetap dalam keadaan rileks agar lebih nyaman.
Agar hasil pemeriksaan pap smear akurat, sebaiknya hindari untuk melakukan hubungan seksual, membersihkan vagina atau menggunakan obat dan krim pada vagina, selama 2 hari sebelum tes dilakukan.
Kolposkopi
Sama-sama memeriksa serviks dan vagina, kolposkopi bisa dibilang merupakan pemeriksaan lanjut dari pap smear atau jika hasil pemeriksaan pap smear kurang baik. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan oleh dokter jika dicurigai ada sel-sel abnormal pada serviks atau vagina, sekaligus untuk mengetahui adanya kutil kelamin, peradangan serviks, dan tanda-tanda kanker di sekitar vagina.
Dalam pelaksanaannya, pemeriksaan kolposkopi dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut kolposkop. Alat ini akan digunakan untuk meneropong kondisi di dalam vagina hingga mulut rahim. Jika dalam prosedur dokter mencurigai adanya sel yang tidak normal, prosedur ini dilanjutkan dengan biopsi atau pengambilan sampel jaringan untuk diperiksa lebih lanjut.
Berbeda dengan pap smear, prosedur kolposkopi berlangsung lebih lama, yaitu 15 menit. Selama prosedur kamu mungkin akan merasa kurang nyaman ketika kolposkop dimasukkan, dan terasa sedikit kram ketika sampel jaringan diambil. Jika pengambilan jaringan dilakukan pada bagian vulva, dokter biasanya akan memberi anestesi untuk mencegah rasa nyeri.
Namun, jika jaringan yang diambil adalah pada bagian leher rahim, rasa tidak nyaman akan terasa, tetapi tidak akan menimbulkan rasa sakit. Setelah prosedur dilakukan, efek yang dirasakan pasien dapat berbeda-beda. Jika pengambilan sampel jaringan tidak dilakukan, pasien biasanya dapat langsung beraktivitas seperti biasa.
Kemungkinan efek samping umum yang terjadi dari pemeriksaan kolposkopi adalah keluarnya bercak darah. Namun, hanya sedikit dan tidak akan menimbulkan hal serius. Jika biopsi dilakukan, pasien mungkin akan merasa sedikit nyeri pada vagina atau vulva selama beberapa hari.
Bercak darah yang keluar juga bisa agak banyak dan berlangsung selama beberapa hari. Kamu bisa mengantisipasi efek samping ini dengan menggunakan pembalut. Penting untuk diingat, hindari penggunaan cairan pembersih vagina atau berhubungan seksual selama seminggu setelah prosedur kolposkopi dilakukan.
ECLERIS Binocular Colposcope untuk Deteksi Kanker Serviks
Video Digital ECLERIS merupakan alat kolposkopi terbaik di kelasnya. Alat ini menawarkan visual terbaik pada dokter untuk memeriksa bagian serviks dan jaringan vagina serta vulva. Alat ini mampu memberikan gambar kualitas HD dan bisa di perbesar gambarnya tanpa menguyrangi kualitasnya. Ecleris juga bisa digunakan sebagai alat skrining bagi korban kekerasan seksual atau untuk deteksi dini lesi prakanker, ColpoHD memberikan wawasan tentang perubahan patologi yang relevan pada bentuk dan warna jaringan dengan pembesaran hingga 50x dan zoom digital hingga 128x.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa ikutin informasi terbaru dari alat-alat kami di akun sosial @st_medicaledevice atau hubungi kontak yang ada di website.