Apakah bintik-bintik kecil mulai muncul di permukaan wajah Anda? Jika iya, Anda mungkin mengalami milia, namun jangan khawatir, ada beberapa jenis milia yang merupakan kondisi normal dan umum terjadi pada bayi maupun orang dewasa.
Munculnya milia disebabkan oleh sel-sel kulit mati yang menumpuk dan bercampur dengan sebum membentuk keratin. Lalu bagaimana cara mengatasi milia? Simak penjelasan dibawah ini, ya.
Apa Itu Milia?
Milia adalah kista kecil berisi keratin yang muncul sebagai bintik-bintik putih atau kuning kecil di kulit, terutama pada wajah. Biasanya ditemukan di area sekitar mata, pipi, dan hidung. Milia sering tidak menimbulkan rasa sakit atau gatal, namun terkadang bisa menjadi cukup mengganggu secara estetika, terutama jika muncul di area yang terlihat jelas.
Apa Saja Jenis-jenis Milia?
Ternyata, milia dapat dikategorikan menjadi lima jenis, yang masing-masing memiliki penyebab dan karakteristik berbeda. Mari kita bahas satu per satu!
1. Milia Neonatal
Jenis milia ini umum ditemukan pada bayi baru lahir. Hampir setengah dari semua bayi mengalami milia neonatal, yang biasanya muncul di area wajah seperti pipi, dagu, dan hidung. Kondisi ini disebabkan oleh sumbatan protein keratin di bawah kulit bayi yang baru lahir. Milia neonatal biasanya akan hilang dengan sendirinya tanpa perlu perawatan khusus dalam beberapa minggu pertama setelah lahir.
2. Milia Primer
Milia primer sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Pada orang dewasa, milia ini biasanya muncul di area sekitar kelopak mata, pipi, dan dahi. Penyebabnya masih serupa, yaitu karena terperangkapnya keratin di bawah permukaan kulit. Jenis ini bisa hilang sendiri atau dapat diatasi dengan perawatan kulit sederhana.
3. Milia Sekunder
Berbeda dengan dua jenis sebelumnya, milia sekunder muncul setelah adanya trauma pada kulit, seperti luka bakar, lecet, atau setelah prosedur perawatan kulit tertentu. Proses penyembuhan kulit dapat menyebabkan sel-sel kulit terperangkap, sehingga memunculkan milia di bawah permukaan kulit. Terkadang, milia jenis ini juga dapat muncul setelah penggunaan krim steroid dalam jangka panjang.
4. Plak Milia
Plak milia adalah jenis milia yang lebih besar dan lebih menonjol dibandingkan dengan jenis milia lainnya. Mereka bisa muncul di area kelopak mata, pipi, atau di belakang telinga. Umumnya terjadi pada wanita paruh baya atau yang memiliki riwayat penyakit kulit autoimun seperti lupus. Meski tampak mengganggu, plak milia tidak berbahaya dan bisa dihilangkan dengan perawatan medis tertentu.
5. Milia Eruptif
Milia eruptif adalah jenis milia yang jarang ditemukan. Bentuknya muncul dalam kelompok besar di wajah, lengan atas, atau bagian tubuh lain. Jenis milia ini bisa berkembang secara bertahap selama beberapa minggu hingga bulan dan sering kali disertai rasa gatal. Jika muncul milia jenis ini, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Bagaimana Cara Menghilangkan Milia?
Banyak orang mencari cara efektif untuk menghilangkan milia, terutama jika mereka merasa bahwa kondisi ini mempengaruhi penampilan. Berikut adalah beberapa metode yang bisa Anda coba untuk menghilangkan milia dengan aman:
1. Masker Madu untuk Menutrisi Kulit
Madu memiliki sifat antibakteri dan antioksidan yang dapat membantu menjaga kelembapan kulit, mengurangi peradangan, dan melawan radikal bebas. Gunakan masker madu secara rutin sebagai bagian dari perawatan kulit alami untuk membantu mengurangi milia secara bertahap.
2. Rutin Membersihkan Wajah
Kebersihan kulit adalah kunci untuk mencegah berbagai masalah kulit, termasuk milia. Gunakan metode double cleansing untuk membersihkan wajah dari makeup, debu, dan kotoran setiap hari. Dengan membersihkan wajah secara teratur, pori-pori tidak akan tersumbat, sehingga mengurangi risiko terbentuknya milia.
3. Eksfoliasi Kulit Secara Teratur
Eksfoliasi adalah proses pengangkatan sel kulit mati yang dapat membantu mencegah penumpukan keratin di bawah kulit. Menggunakan produk eksfoliasi yang mengandung asam salisilat atau asam glikolat dapat membantu mempercepat hilangnya milia. Lakukan eksfoliasi secara rutin, namun hindari over-exfoliating yang bisa menyebabkan iritasi.
4. Krim Retinoid Topikal
Krim yang mengandung retinoid, seperti vitamin A, telah terbukti efektif dalam membantu mengatasi milia. Retinoid membantu mempercepat pergantian sel kulit dan mencegah penyumbatan pori. Namun, penggunaan retinoid harus diawasi oleh dokter kulit, terutama jika Anda memiliki kulit sensitif.
5. Sunscreen Setiap Hari
Paparan sinar UV bisa memperparah kondisi kulit, termasuk memicu munculnya milia. Oleh karena itu, selalu gunakan sunscreen dengan SPF minimal 30 setiap hari, baik saat berada di luar maupun dalam ruangan, untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.
6. Perawatan Radio Frequency Dr. Oppel
Salah satu metode medis yang efektif untuk menghilangkan milia adalah dengan treatment Radio Frequency Dr. Oppel. Perawatan ini menggunakan energi radiofrekuensi untuk menghancurkan kista milia tanpa merusak jaringan kulit di sekitarnya. Prosedur ini cepat, aman, dan memiliki waktu pemulihan yang singkat. Treatment ini dilakukan oleh tenaga medis profesional di klinik dengan fasilitas yang lengkap, dan cocok bagi kalian yang ingin hasil lebih cepat serta minim risiko.
Follow sosial media Instagram @st_aes, kunjungi website stindonesia.com, atau hubungi kami melalui WhatsApp di 082225267741 untuk informasi lebih lanjut mengenai dr Oppel 4MHz Radio Frequency Surgical Unit.