KB Intrauterine Device (IUD) atau dikenal dengan KB spiral adalah alat kecil yang efektif untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Seseorang sebenarnya dapat meminta dokter untuk melepas IUD kapan saja. Oleh karena KB IUD adalah bentuk pengendalian kelahiran, orang tersebut harus melepasnya jika sudah siap untuk hamil.
IUD juga memiliki umur yang terbatas. KB IUD berbahan dasar tembaga mencegah kehamilan hingga 12 tahun setelah pemasangan. Mereka harus dikeluarkan dari rahim setelah waktu ini. Sementara itu, IUD berbasis hormonal memiliki rentang hidup yang bervariasi, tergantung pada mereknya. Beberapa merek dapat mencegah kehamilan hingga 3 tahun, sementara yang lain bekerja hingga 6 tahun. Setelah periode waktu ini, orang tersebut harus meminta dokter untuk melepas perangkat.
Seorang dokter juga dapat merekomendasikan untuk melepas KB IUD jika seorang wanita mengalami beberapa hal, seperti:
- Adanya peningkatan tekanan darah;
- Infeksi panggul;
- Endometritis, yang merupakan kondisi peradangan pada lapisan rahim;
- Kanker endometrium atau serviks.
- Berhenti haid.
Jika efek samping atau ketidaknyamanan lain terjadi, pengangkatan mungkin diperlukan.
Cara yang Tepat untuk Melepas KB IUD
Bagi kebanyakan wanita, melepas IUD sama mudahnya saat proses pemasangan. Meski begitu, proses pelepasannya tetap harus dilakukan di klinik dengan dokter yang berpengalaman, jangan dilakukan sendiri. Untuk mengetahui cara melepaskan KB IUD, berikut ini langkah-langkahnya:
- Ibu berbaring di atas meja pemeriksaan pada posisi terlentang dengan kaki yang mengangkang.
- Dokter ahli akan memasukkan spekulum untuk memisahkan dinding vagina dan menemukan IUD ditempatkan.
- Dengan menggunakan forsep, dokter akan menarik dengan lembut tali yang terpasang ke perangkat.
- “Lengan” dari KB IUD akan terlipat ke atas saat bergerak perlahan keluar dari rahim. Setelah itu, ahli medis akan mengeluarkan spekulum.
Jika KB IUD tidak keluar dengan sedikit tarikan, dokter akan melepas perangkat menggunakan metode lain. Ahli medis mungkin memerlukan histeroskopi untuk melepaskannya jika telah menempel di dinding rahim. Histeroskopi berguna untuk melebarkan leher rahim agar alat mudah untuk dikeluarkan. Selama prosedur ini juga perlu dilakukan anestesi.
Saat proses pengeluaran KB IUD dilakukan, mungkin akan terjadi sedikit pendarahan atau kram selama atau setelahnya pada beberapa wanita. Dokter mungkin akan menyarankan untuk mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit sebelum pengangkatan untuk mengurangi rasa tidak nyaman tersebut.
PT Sometech Indonesia memiliki produk Histeroskopi yang mampu membuka angle 4mm, 2.9mm, sehingga bisa membantu dokter melakukan pemeriksaan ataupun operasi. Untuk informasi lebih lengkap bisa ikuti kami di instagram @st_medicaldevices atau hubungi kami melalui kontak kami di website.