Jerawat merupakan permasalahan kulit yang biasanya muncul di wajah, leher, punggung, atau dada. Jerawat dapat disebabkan oleh pengaruh hormon dan faktor eksternal seperti mengonsumsi makanan penyebab jerawat.
Terdapat beberapa makanan yang harus dihindari saat berjerawat. Makanan tersebut memiliki kandungan yang dapat menyebabkan peradangan atau memengaruhi hormon tertentu yang memperparah kondisi kulit berjerawat. Berikut makanan yang harus dihindari ketika kulit berjerawat.
1. Roti putih
Kadar gula darah dan insulin yang tinggi dapat menjadi penyebab jerawat. Roti putih tergolong sebagai karbohidrat olahan yang dapat menaikkan kadar gula darah dan insulin dengan cepat. Oleh karena itu, mengonsumsi roti putih saat kulit sedang berjerawat bisa memperparah kondisinya.
2. Nasi putih
Nasi putih juga termasuk ke dalam makanan yang memperparah jerawat. Sama halnya dengan roti putih, nasi putih merupakan karbohidrat olahan karena rendah serat pangan. Mengonsumsi nasi putih bisa meningkatkan kadar gula darah dan memperparah kondisi kulit berjerawat. Selama kulit berjerawat, nasi putih dapat diganti dengan nasi merah atau nasi coklat.
3. Kue
Kue terbuat dari tepung terigu, mentega, susu, dan tambahan pemanis termasuk jenis makanan tinggi karbohidrat olahan dan lemak jenuh. Hal ini membuat kadar indeks glikemik pada kue cukup tinggi sehingga bisa memicu peningkatan insulin dan memperparah kondisi jerawat.
4. Keripik
Keripik merupakan camilan yang populer dan banyak digemari di Indonesia. Namun, saat wajah berjerawat konsumsi keripik harus dibatasi bahkan dihindari. Keripik juga termasuk jajaran makanan karbohidrat olahan yang bisa meningkatkan insulin dan membuat hormon androgen jadi lebih aktif.
5. Produk Olahan Susu
Produk olahan susu juga termasuk jajaran makanan yang memperparah jerawat. Hal ini karena susu sapi bisa memicu perubahan hormon dan menyebabkan terjadinya peradangan di dalam tubuh. Mengonsumsi susu sapi juga bisa membuat produksi sebum atau minyak alami di kulit meningkat sehingga memicu munculnya banyak jerawat baru.
6. Gorengan
Sama halnya dengan produk olahan susu, mengonsumsi gorengan dapat menyumbat pori-pori kulit dan memicu munculnya jerawat baru. Hal ini karena gorengan umumnya mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang bisa meningkatkan risiko terjadinya peradangan.
7. Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji umumnya mengandung lemak jenuh, karbohidrat, gula, garam, dan produk hewani yang tinggi. Kandungan tersebut dapat memicu peradangan dan jerawat pada kulit. Selain itu, makanan cepat saji juga tinggi kalori dan bisa memengaruhi kadar hormon dalam tubuh. Perubahan hormon bisa membuat kulit jadi mudah berjerawat. Alasan inilah yang membuat makanan cepat saji menjadi makanan yang harus dihindari saat berjerawat.
8. Minuman dan Makanan Beralkohol
Terdapat beberapa alasan yang membuat minuman dan makanan beralkohol harus dihindari ketika kulit berjerawat, yaitu:
- DehidrasiMinuman beralkohol bersifat diuretik sehingga menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat. Dehidrasi dapat membuat kulit kering dan pecah-pecah, sehingga tubuh memproduksi lebih banyak sebum untuk melembapkan kulit. Sebum yang bercampur dengan debu dapat menyebabkan jerawat.
- PeradanganKonsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh, termasuk peradangan pada kulit. Peradangan ini dapat menyebabkan munculnya jerawat merah dan meradang.
- Menurunkan Kadar Vitamin AAlkohol menurunkan kadar vitamin A yang penting untuk regenerasi sel kulit dan produksi kolagen. Rendahnya kadar vitamin A mengakibatkan kulit yang kering yang rentan berjerawat.
Dampak dari Kulit Berjerawat
Selain menghindari mengonsumsi makanan yang memperparah jerawat, kamu juga perlu mengatasi dan menangani jerawat dengan baik. Hal ini karena jerawat dapat menyebabkan berbagai dampak pada kulit. Dampak dari kulit berjerawat, yaitu:
1. Bekas Jerawat
2. Perubahan Warna Kulit
3. Infeksi Kulit
Memencet jerawat bisa membuat bakteri dan jamur masuk ke dalam kulit, sehingga menyebabkan peradangan dan infeksi. Berikut merupakan infeksi kulit yang terjadi akibat jerawat terinfeksi bakteri dan jamur.
- Jerawat BernanahJerawat bernanah merupakan tanda bahwa jerawat terinfeksi bakteri. Jerawat ini muncul akibat peradangan dan bakteri di pori-pori. Jerawat bernanah biasanya muncul di area hidung, dagu, dahi, leher, punggung, dada, bahu, dan lengan atas.
- Fungal AcneFungal acne merupakan kondisi kulit yang terjadi akibat infeksi jamur bernama ragi Malassezia. Jamur ini juga disebut Malassezia folikulitis atau Pityrosporum folliculiti. Fungal acne biasa muncul di area yang lembap dan berkeringat, seperti punggung, bahu, dan dada. Jerawat ini ditandai dengan munculnya bintik kecil berwarna merah mudah yang berkelompok, sering terasa gatal, kemunculannya bisa cukup lama, terutama jika diobati dengan obat jerawat biasa.
4. Depresi
Studi dalam British Journal Of Dermatology (2018) menyebutkan bahwa sebesar 25,2% pasien dengan jerawat mengalami gejala psikiatrik. Jurnal tersebut juga menjelaskan bahwa kecenderungan pasien mengalami Major Depressive Disorder (gangguan depresi mayor) karena jerawat. Hal ini karena jerawat bisa merusak kepercayaan diri seseorang. Dampak psikologis dari timbulnya jerawat ini menjadi perhatian besar, terutama pada masa remaja. Hal ini karena pengakuan dan penerimaan penampilan fisik sebagai daya tarik oleh teman sebaya sangat penting pada fase ini.
Treatment Cellbooster Lift untuk Menghilangkan Bekas Jerawat
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, salah satu dampak dari kulit berjerawat adalah munculnya bekas jerawat. Bekas jerawat merupakan noda yang muncul setelah jerawat sembuh atau ketika jerawat meradang. Bekas jerawat muncul dalam berbagai bentuk dan warna, seperti merah atau kehitaman. Salah satu perawatan yang dapat dilakukan untuk menghilangkan bekas jerawat, yaitu treatment Cellbooster Lift.
Cellbooster Lift merupakan produk skinbooster dari Swiss yang dirancang dalam bentuk injectable skinbooster untuk mengatasi tanda-tanda penuaan dan masalah pigmentasi, seperti bekas jerawat secara efektif. Perawatan ini bekerja dengan cara menghidrasi kulit secara mendalam, mengurangi oksidasi, dan memperbaiki jaringan kulit. Cellbooster Lift mengandung kombinasi bahan-bahan penting seperti vitamin B2, C, dan E yang berperan dalam menutrisi kulit, memperbaiki tekstur, dan membantu mengurangi bekas jerawat. Selain itu, Hyaluronic Acid dalam formula Cellbooster Lift memberikan hidrasi intensif, membuat kulit tampak lebih kenyal, kencang, dan bercahaya.
Manfaat lain dari Cellbooster Lift yaitu untuk melembapkan, meningkatkan elastisitas kulit, mengatasi kulit kemerahan dan stretch mark serta menyamarkan garis halus dan kerutan di wajah. Hasil treatment dengan Cellbooster Lift bisa terlihat dalam beberapa sesi perawatan saja.
Jangan biarkan bekas jerawat mengganggu penampilan-mu. Segera berkonsultasi dengan ahli kecantikan atau dokter kulit di klinik terdekat terkait treatment Cellbooster Lift dalam rencana perawatan-mu. Hubungi kami melalui Instagram @st_aes, @cellbooster.id, whatsapp 082225267741 atau kunjungi website stindonesia.com untuk informasi lebih lanjut.