Ibu perlu waspada jika melihat Si Kecil mengalami sakit perut yang tak tertahankan. Hal ini karena gejala tersebut bisa menjadi pertanda penyakit usus buntu pada anak. Kondisi yang berbahaya ini perlu segera diperiksakan ke dokter agar dapat ditangani dengan tepat.
Usus buntu adalah organ kecil yang menempel pada usus besar di sisi kanan bawah rongga perut. Sama seperti organ tubuh lainnya, usus buntu juga bisa terinfeksi dan mengalami peradangan. Kondisi yang disebut apendisitis atau penyakit usus buntu ini lebih sering terjadi pada anak-anak usia 5–16 tahun.
Penyebab Penyakit Usus Buntu pada Anak
Sama seperti penyakit usus buntu pada orang dewasa, terjadinya penyakit usus buntu pada anak sering kali disebabkan oleh sumbatan pada usus buntu. Sumbatan ini bisa disebabkan oleh tinja yang keras, lendir atau cairan usus, hingga pembengkakan kelenjar getah bening atau infeksi parasit di usus.
Ketika usus buntu tersumbat, bakteri dapat tumbuh dan berkembang biak hingga membuat usus buntu meradang dan membengkak. Lama-kelamaan, usus buntu yang bengkak dapat pecah.
Selain karena sumbatan di usus buntu, penyakit usus buntu juga dapat disebabkan oleh gangguan pada aliran darah di usus buntu atau terpuntirnya usus buntu.
Gejala Penyakit Usus Buntu pada Anak
Gejala usus buntu pada setiap anak bisa berbeda-beda dan cenderung tidak khas. Namun, secara umum, anak yang terkena usus buntu biasanya akan merasakan beberapa gejala berikut ini:
- Nyeri perut di sekitar pusar yang menjalar ke sisi kanan bawah perut dalam beberapa jam
- Nyeri di sisi kanan bawah perut yang makin memberat ketika perut disentuh atau saat bergerak, batuk, atau bersin
- Demam
- Gangguan pencernaan, seperti diare, sembelit, mual, dan muntah
- Nafsu makan berkurang
- Perut kembung
- Anak tampak rewel dan kesakitan
Penyakit usus buntu yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan pecahnya usus buntu. Ketika usus buntu pecah, kuman dan kotoran di dalam usus buntu akan masuk ke rongga perut, sehingga menimbulkan infeksi dan peradangan yang luas.
Usus buntu pecah bisa terjadi dalam waktu 48–72 jam setelah gejala usus buntu pada anak pertama kali dirasakan. Pecahnya usus buntu ini bisa menyebabkan peritonitis yang berbahaya dan perlu segera ditangani oleh dokter di rumah sakit.
Penanganan Usus Buntu pada Anak
Ketika Si Kecil mulai mengalami gejala-gejala usus buntu di atas, segeralah bawa ia ke dokter. Untuk menentukan diagnosis usus buntu pada anak, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa foto Rontgen, USG, atau CT scan, serta pemeriksaan darah dan urine.
Setelah diagnosis usus buntu pada anak dipastikan dan tingkat keparahannya diketahui, dokter dapat melakukan beberapa langkah penanganan usus buntu sebagai berikut:
Operasi usus buntu
Penyakit usus buntu dapat ditangani dengan operasi pengangkatan usus buntu yang disebut apendektomi. Prosedur ini umumnya dilakukan di bawah pengaruh bius umum, sehingga anak akan tertidur selama prosedur.
Prosedur operasi usus buntu bisa dilakukan dengan cara:
Laparoskopi
Operasi usus buntu dengan teknik laparoskopi dilakukan dengan membuat tiga sayatan sepanjang 1–2 cm pada perut Si Kecil. Kemudian dari sayatan tersebut, dokter akan memasukkan alat khusus yang dilengkapi kamera dan cahaya serta peralatan bedah.Operasi terbuka
Teknik ini merupakan teknik operasi usus buntu konvensional yang dilakukan dengan cara membuat sayatan lebar sekitar 4–7cm di perut. Melalui sayatan tersebut, dokter akan mengangkat usus buntu yang meradang dan terinfeksi, lalu menjahit usus buntu dan luka sayatan.
Lap Vision untuk Tindakan Bedah Usus Buntu
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kalau usus buntu bisa ditangani dengan tindakan bedah laparoskopi. Dan untuk menunjang tindakan laparoskopi, PT Sometech Indonesia. Lap Single Vision Port adalah hanya satu port universal yang bisa digunakan untuk semua jenis tindakan laparoskopi termasuk tindakan robotik. Lap Single Vision Port ini bisa digunakan untuk instrumen bedah dari yang berukuran 5mm sampai 12mm. Katup pegasnyanya memudahkan sirkulasi gas dan sangat fleksibel dan mudah digunakan. Selain itu, keuntungannya menggunakan Lap Single Vision Port adalah:
Sayatan Lebih Kecil: Dibandingkan dengan operasi terbuka, operasi usus buntu dengan Lap Vision hanya membutuhkan sayatan yang lebih kecil, sehingga mengurangi rasa sakit, perdarahan, dan risiko infeksi.
Pemulihan Lebih Cepat: Pasien yang menjalani operasi dengan Lap Vision biasanya dapat pulih lebih cepat dan kembali beraktivitas sehari-hari dalam waktu singkat.
Akurasi Lebih Tinggi: Dengan visualisasi yang jelas, dokter bedah dapat melakukan operasi dengan lebih akurat dan mengurangi risiko kerusakan pada organ di sekitarnya.
Untuk informasi lebih detail mengenai produk laparoskopi kami, dokter bisa follow di @sti_medical atau hubungi kami di kontak website.