Masalah berat badan memang sangat mengganggu penampilan. Namun, untuk menurunkan berat badan secara langsung bukanlah perkara yang mudah. Bedah bariatrik, dikenal juga sebagai bedah metabolik atau bedah penurunan berat badan, adalah intervensi bedah untuk mengatasi masalah obesitas.
Jenis bedah ini terbukti lebih efektif daripada perubahan gaya hidup, pola makan, dan intervensi medis dalam penanganan obesitas. Bedah ini mengubah beberapa bagian dari saluran gastrointestinal (pencernaan) guna menurunkan berat badan.
Apa itu Operasi Bariatrik?
Bariatrik berasal dari kata baros yang memiliki arti ‘berat’ atau ‘besar’. Sehingga dapat dikatakan bariatrik adalah ilmu bedah yang menangani pasien dengan berat badan berlebih.
Dengan bariatrik, penyakit-penyakit yang dapat diantisipasi antara lain:
- Penyakit jantung dan stroke.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Perlemakan hati non alkohol (NAFLD) atau steatohepatitis non alkohol (NASH).
- Sleep Apnea.
- Diabetes tipe 2.
Walaupun banyak manfaat dari bedah bariatrik, namun tidak semua pasien boleh melakukannya. Pasien yang dapat menjalani bypass lambung harus memiliki indeks massa tubuh (BMI):
- Lebih dari 32,5 jika disertai gangguan terkait obesitas, seperti Diabetes tipe 2.
- Lebih dari 37,5.
Bedah penurunan berat badan dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang rentang hidup pasien. Prosedur ini juga dapat mencegah masalah kesehatan pada masa mendatang. Namun, pasien harus berkomitmen mengubah gaya hidupnya demi mendapatkan hasil maksimal dari bedah bariatrik.
Prosedur Operasi Bariatrik
Sebelum operasi bariatrik dilakukan, pasien akan menjalani konsultasi terlebih dahulu dengan tim bedah bariatrik yang terdiri dari dokter spesialis bedah digestif, spesialis anestesi, spesialis penyakit dalam, spesialis gizi klinis dan spesialis kejiwaan.
Kemudian pemeriksaan terhadap kondisi pasien perlu dilakukan mulai dari pemeriksaan laboratorium, jantung, USG, serta endoskopi untuk melihat kondisi lambung. Pemeriksaan secara menyeluruh pun sangat diperlukan untuk menentukan apakah pasien tersebut layak untuk menjalani prosedur bedah bariatrik yang sesuai dengan kebutuhan pasien itu sendiri.
Salah satu prosedur operasi bariatrik adalah Sleeve Gastrectomy mentode ini dilakukan dengan membuang sekitar 75 – 80% bagian lambung. Bagian lambung yang disisakan berbentuk ramping dan memanjang seperti pisang. Dengan begitu, daya tampung lambung pun berkurang secara signifikan dan pasien akan menjadi lebih cepat kenyang setelah menjalani operasi pemotongan lambung.
Perawatan Pasca Operasi Bariatrik
Setelah operasi penurunan berat badan, biasanya pasien tidak diperbolehkan makan selama 1 sampai 2 hari agar perut dan sistem pencernaan segera pulih. Kemudian, pasien diwajibkan mengikuti diet tertentu selama beberapa minggu.
Pada umumnya, pasien akan disarankan untuk melakukan diet yang dimulai dengan hanya mengonsumsi cairan, kemudian barulah pasien secara bertahap dapat mengonsumsi makanan padat dan mudah cerna seperti bubur dan makanan biasa.
Pasien juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan medis secara rutin untuk memantau kesehatan, seperti pengujian laboratorium, pemeriksaan darah, dan berbagai pemeriksaan lainnya.
Satu hal yang perlu diingat, faktor utama keberhasilan bedah bariatrik sendiri bergantung pada komitmen dan konsistensi dari pasien untuk mengubah gaya hidup pasca pembedahan.
Pasien diharapkan dapat secara konsisten menerapkan semua rekomendasi perawatan pasca pembedahan yang diberikan oleh para dokter spesialis untuk mempercepat proses penurunan berat badan.
Saat ini, terdapat pula prosedur bariatrik tanpa tindakan bedah yakni dengan endoskopi bariatrik. Tindakan ini memungkinkan pasien untuk melakukan prosedur bariatrik dengan risiko yang lebih minim karena dilakukan dengan metode endoskopi tanpa memotong organ lambung dan usus.
Alat Penunjang Tindakan Bariatrik
Salah satu alat yang mampu membantu proses bedah bariatrik adalah Lunar U Pro Endoscopic Powered Cutter Stapler. Dengan Lunar U Pro Endoscopic Powered Cutter Stapler operasi bariatrik menjadi lebih presisi dan minim invasif, membuka jalan untuk kesehatan yang lebih baik dan kualitas hidup yang lebih tinggi.
Adapun keunggulan dari Lunar U Pro ini adalah:
- Penjepitan Bertenaga: Lunar U PRO mampu memberikan penjepitan terkendali dan konsisten untuk pendekatan jaringan yang handal.
- Artikulasi: Penjepit dapat diatur sudutnya hingga 45 derajat ke kedua arah, memberikan kemampuan manuver yang lebih baik di dalam area operasi.
- Teknologi Pisau: Pisau internal memastikan performa pemotongan optimal dan menghilangkan kebutuhan penggantian pisau terpisah.
- Pola Stapler: Memiliki struktur tangga belakang-belakang dengan ketinggian stapler bervariasi, mengakomodasi ketebalan jaringan yang berbeda dan mengurangi resiko pendarahan.
- Layar OLED: Memberikan umpan balik secara aktual mengenai status penjepit, level baterai, dan timer pre-kompresi untuk kontrol yang lebih baik.
- Fitur Keselamatan: Termasuk timer pre-kompresi dan mekanisme keamanan lainnya untuk meminimalkan risiko komplikasi.
Untuk informasi lebih lanjut, follow instagram kami @sti_medical atau hubungi kontak yang ada di website.