MetoSelain itu,Kanker pankreas adalah salah satu penyakit mematikan yang menyerang organ pankreas. Pankreas merupakan organ dalam tubuh yang terletak pada bagian perut sisi kanan atas. Pankreas memiliki fungsi untuk membantu mencerna makanan dan menghasilkan hormon, seperti insulin. Bahaya kanker ini bergantung pada lokasi tempat penyebaran kanker, seberapa besar kanker tersebut, dan kesehatan penderita secara umum. Berikut ulasan pengobatan kanker pankreas!
Penyebab Kanker Pankreas
Penyebab penyakit ini sulit untuk terdeteksi sehingga biasanya pasien melakukan pengobatan ketika sudah berada di dalam fase stadium yang paling parah yaitu stadium 4. Tetapi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor risiko yang memicu berkembangnya penyakit tersebut. Faktor-faktor risiko tersebut adalah:
1. Usia, seiring bertambahnya usia maka resiko terserang kanker akan lebih besar. Sebagian besar penderita kanker ini berusia di atas 50 tahun.
2. Merokok, seorang perokok memiliki risiko dua hingga tiga kali lebih tinggi terkena kanker tersebut.
3. Diabetes, penderita penyakit diabetes lebih banyak terserang penyakit ini dibandingkan orang normal.
4. Jenis kelamin, diketahui pria lebih banyak didiagnosis menderita kanker pankreas dibandingkan wanita.
5. Etnis, seseorang dari etnis Afrika dan Amerika lebih mudah terserang kanker pankreas dibandingkan orang Asia.
6. Riwayat penyakit dalam keluarga, jika seseorang berasal dari keluarga yang pernah menderita kanker ini, maka resiko orang tersebut mengalami penyakit serupa meningkat sebesar tiga kali lipat.
7. Pankreatitis kronis, penderita pankreatitis kronis atau peradangan pada pankreas yang cukup lama dapat menyebabkan peningkatan risiko yang cukup tinggi terkena kanker tersebut.
8. Paparan bahan kimia, seseorang yang sering terpapar oleh bahan kimia di tempat kerja akan meningkatkan kemungkinan terkena kanker tersebut.
Selain itu, banyak orang yang terkena kanker tersebut tanpa tahu penyebab asalnya. Orang yang mengira mereka berisiko terkena penyakit tersebut perlu mengkonsultasikan masalah ini dengan dokter. Bantuan dokter akan sangat perlu untuk menangani penderita kanker pankreas stadium akhir.
Pengobatan Kanker Pankreas
Kanker pankreas bisa terkontrol dengan beberapa pilihan pengobatan. Beberapa metode pengobatan yaitu pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi, dan Radiofrekuensi Ablasi. Metode yang saat ini sedang berkembang oleh para dokter adalah prosedur Radiofrekuensi Ablasi, yang mana pengobatan terbaru ini terkenal dengan metode tanpa pembedahan dan hasil yang terbilang efektif daripada dengan metode lainnya.
Prosedur RFA (Radiofrekuensi Ablasi) berhasil mengobati tumor secara lokal menggunakan jarum elektroda dengan minim rasa sakit dan waktu pengerjaan yang lebih sedikit dibandingkan dengan metode pembedahan, terapi radiasi, dan kemoterapi. ST Indonesia masih terus mengembangkan teknologi canggih ini, yang mana teknologi ini terdistribusi secara langsung dari Korea Selatan sehingga sudah terjamin kualitasnya dalam penanganan kanker pankreas.
Metode Pengobatan Kanker Pankreas
1. Pembedahan
Pembedahan dilakukan dengan mengangkat seluruh atau sebagian organ pankreas yang terserang oleh kanker. Pengangkatan ini guna menghindari penyebaran kanker ke organ-organ tubuh lainnya. Pembedahan dapat berkolaborasi dengan terapi radiasi dan kemoterapi.
2. Terapi radiasi
Terapi radiasi atau radioterapi adalah sebuah pengobatan yang memanfaatkan sinar berenergi tinggi guna membunuh sel kanker. Dengan radioterapi ini tidak bisa hanya sekali treatment, tetapi bisa 5 kali dalam seminggu. Terapi radiasi akan membantu menghancurkan sel kanker pada organ tubuh dan sekaligus menghilangkan rasa sakit penyebab kanker.
3. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan dengan memanfaatkan penggunaan obat untuk membunuh sel kanker. Selain itu, dapat membantu mengurangi rasa sakit dan masalah lain oleh penyakit tersebut. Pemberian kemoterapi pada umumnya melalui suntikan. Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan rawat jalan, sehingga pengobatan dapat di mana saja dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
4. Radiofrekuensi Ablasi
Radiofrekuensi Ablasi (RFA) adalah metode yang saat ini sedang berkembang, yang mana metode ini tanpa pembedahan dan hasil yang terbilang efektif daripada dengan metode lainnya. Meskipun tergolong inovasi dan pengembangan baru yang cukup menjanjikan untuk kanker pankreas, ternyata metode RFA sebelumnya telah ada pada pengobatan kanker liver, kanker tiroid serta kanker payudara karena metode ini pada dasarnya merupakan ablasi termal suatu jaringan, dan tidak terbatas hanya untuk satu jenis kanker.
Meskipun tidak menjanjikan penyembuhan total 100% kanker, tetapi harapannya RFA mampu membantu penyembuhan pasien dan meningkatkan tingkat hidup pasien. RFA akan mengobati tumor secara lokal menggunakan jarum elektroda dengan minim rasa sakit. Waktu pengerjaan dengan alat ini juga lebih sedikit dari metode pembedahan, terapi radiasi, dan kemoterapi.
Treatment menggunakan EUS-RFA
Tindakan Radiofrekuensi Ablasi atau lebih singkat RFA adalah tindakan dengan bantuan EUS dengan sebutan EUS-RFA (Endoscopic Ultrasound-Guided Radiofrequency Ablation).
Menurut pakar lambung dan hati, yaitu Dr. dr. C. Rinaldi A. Lesmana, Sp.PD, KGEH, FACP, FACG, FINASIM, Endoskopi biasanya berfungsi untuk melihat lambung karena dekat sekali dengan pankreas maka teknologi canggih ini bisa memudahkan dalam mendeteksi adanya sesuatu yang tidak normal atau kerusakan di dalam pankreas.
EUS-RFA menjadi salah satu cara pengobatan alternatif unggulan bagi pasien kanker pankreas mengingat prosedur ini bersifat minimal invasive (tanpa bedah) dengan menggunakan jarum untuk mengobati tumor secara lokal. Sebelum prosedur RFA oleh dokter, pastinya dokter wajib melakukan tes darah, untuk mendeteksi protein CA19-9 serta untuk mengukur kadar hormon insulin, glukagon, dan somatostatin yang terkait dengan sel pankreas. Treatment ini cocok untuk pasien yang ragu dan tidak bisa menjalani operasi, pasien berusia lanjut, dan pasien yang lokasi tumornya bersifat lokal atau pada satu titik tertentu.
Treatment dengan EUS-RFA terbukti efektif untuk menangani kanker pankreas, hal ini sejalan dengan pengalaman dari Dr. dr. C. Rinaldi A. Lesmana, Sp.PD, KGEH, FACP, FACG, FINASIM saat menangani pasien dengan hasil tindakan yang baik.
“Berdasarkan pengalaman saya mengobati pasien dengan kanker pankreas tipe insulinoma, dengan tindakan EUS-RFA, setelah lebih dari 6 bulan dilakukan, hasil evaluasi hasilnya membaik, kadar gula pasien tersebut lebih normal,” tutur dr. Rinaldi.
Sampai saat ini, penyedia layanan terapi EUS-RFA untuk kanker pankreas masih terus berinovasi. Di Indonesia, layanan ini tersedia di RS Medistra dan MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta yang dipasarkan secara langsung oleh ST Indonesia. Kunjungi rumah sakit yang tertera di atas untuk mendapatkan pengobatan tepat atasi kanker pankreas.