Kanker paru-paru adalah salah satu jenis penyakit kanker yang tumbuh di organ paru-paru. Selain itu, jenis kanker ini menjadi salah satu jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia, baik pada pria maupun wanita, dan menjadi penyebab utama kematian akibat kanker.
Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) mencatat kanker paru-paru di Indonesia berada pada urutan ketiga dengan jumlah 34.783 kasus (8,8% dari total kasus) pada tahun 2020.
Penyebab Kanker Paru
Kebiasaan yang dapat memicu penyakit kanker paru paru adalah merokok. Bahkan, sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita disebabkan oleh asap rokok.
Jika Anda merupakan perokok aktif yang kuat, maka semakin besar risiko untuk menderita kanker paru-paru.
Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10-15% pada pria dan 5% pada wanita), disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja.
Penyebab lainnya yaitu paparan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, cloro metil eter, gas mustard dan pancaran oven arang di lingkungan kerja, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.
Sementara itu, paparan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru, masih belum ditemukan secara pasti.
Kemudian, sejumlah pasien kanker paru-paru juga memiliki riwayat adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga.
Terkadang, kanker paru (terutama adenokarsinoma) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.
Jenis Kanker Paru
Dua tipe utama dari jenis kanker ini adalah kanker paru sel kecil atau small cell lung cancer (SCLC) dan non-small cell lung cancer (NSCLC).
Berikut ini penjelasan terkait jenis kanker paru:
1. Non-small Cell Lung Cancer (NSCLC)
Kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil dapat menyerang perokok maupun perokok pasif. Sekelompok kanker paru ini berperilaku sama, dengan gejala batuk yang tidak sembuh, sesak napas, penurunan berat badan, atau batuk darah.
Ada beberapa tipe kanker NSCLC, diantaranya:
- Karsinoma sel skuamosa (KSS): tergolong lambat tumbuh dengan gejalanya seperti batuk yang tidak hilang dan sesak napas.
- Adenokarsinoma: jenis kanker NSCLC yang dialami oleh sekitar 40% dari seluruh kasus kanker paru dan juga sering dialami oleh orang yang tidak merokok.
- Karsinoma sel besar (KSB): Diidap oleh 10% pasien kanker paru dengan karakteristik yang tumbuh cepat, ditemukan paru-paru dan sulit diobati.
- Jenis lain yang jarang ditemukan
2. Small Cell Lung Cancer (SCLC)
SCLC adalah penyakit di mana sel-sel ganas (kanker) terbentuk di jaringan paru-paru. Faktor risiko yang paling utama dari jenis kanker SCLC adalah merokok dengan tanda utama berupa batuk dan sesak napas.
Tes dan prosedur yang memeriksa paru-paru digunakan untuk mendiagnosis dan stadium kanker paru-paru sel kecil.
Untuk jenis Kanker Paru jenis Karsinoma Sel Kecil (KPKSK), terdapat dua kelompok umum, yaitu:
- Stadium terbatas (limited stage disease/LD)
- Stadium lanjut (extensive stage disease/ED)
Penanganan Kanker Paru
Langkah penanganan medis disesuaikan berdasarkan stadium kanker dan kondisi kesehatan tubuh pengidap secara menyeluruh. Adapun langkah efektif untuk mengatasi kanker paru adalah prosedur operasi pengangkatan paru-paru yang rusak akibat kanker atau jika ukurannya masih belum terlalu besar dan ganas, terapi Radio Frequency Abatif bisa dilakukan. Penghancuran sel kanker atau tumor paru dengan teknik RFA adalah salah satu pilihan terapi untuk kanker stadium awal yang minimal invasif.
Proses RFA untuk Kanker
Proses Radiofrequency Ablation Dibawah panduan alat CT, jarum dimasukkan ke pusat kanker melalui permukaan kulit. Jarum elektroda yang ada di pusat kanker akan terbuka menjadi 10 jarum berbentuk seperti payung, yang mencakar di dalam kanker Suhu yang tinggi akan membuat kanker seperti terbungkus dalam api.
Kelebihan dari treatment ini:
- Menggunakan panduan alat pencitraan, tepat, tanpa operasi, hanya melalui tusukan di permukaan kulit dan bius lokal.
- Minim luka, minim rasa sakit, minim efek samping, hasil efektif, pemulihan cepat, durasi pengobatan singkat.
- Hasil pengobatan efektif, setara dengan metode operasi.
- Aplikasi klinis ini dapat diterapkan pada kanker hati, kanker paru, kanker payudara, dan berbagai jenis kanker yang sudah menyebar. Bisa diterapkan pada kekambuhan kanker pasca operasi Pada tumor dengan diameter <5 cm dan jumlah tumor primer yang < 3,
- Cocok diterapkan pada pasien yang sudah berumur dengan fisik lemah atau memiliki riwayat penyakit lain atau tidak dapat menjalani operasi.
The STARmed Viva Radio Frequency
Salah satu produk RFA terbaik saat ini adalah STARmed Radio Frequency Ablation dari PT Sometech Indonesia. Adapun kelebihan menggunakan Starmed RFA ini adalah bekerja dengan cepat, minim luka, minim rasa sakit, pemulihannya cepat, dan durasi pengobatannya pun singkat. Starmed RFA ini juga memiliki beragam ukuran Elektroda sehingga mampu bekerja pada non-small-cell lung carcinoma (NSCLC) dan Small-cell lung carcinoma (SCLC). Jika Anda tertarik, Anda bisa mendapatkan informasi lebih lengkap di @sti_medical atau hubungi kontak yang ada di website.