Pengobatan pancreatic cancer dalam perkembangan industri kedokteran khususnya bedah di Indonesia kian maju mengikuti teknologi terkini. Masyarakat semakin membutuhkan alternatif pengobatan yang dapat mengobati penyakitnya. Pencernaan menjadi sebuah bagian fungsi biologis tubuh yang berperan sangat penting dalam metabolisme manusia. Berbagai ragam pengobatan saat ini terus berkembang untuk dapat membantu masyarakat yang mengalami masalah pada pencernaannya.
Untuk mendukung pelayanan kesehatan di Indonesia, khususnya beberapa penyakit pencernaan apalagi yang membutuhkan tindakan bedah, masyarakat harus selalu diinformasikan tindakan medis apa yang sesuai. Tindakan yang lebih cepat ditangani sejak dini, sangat tepat untuk mengidentifikasikan penyakit yang lebih berbahaya kedepannya. Hal ini akan sangat membantu proses pekerjaan seorang dokter khususnya spesialis bedah. Terlebih lagi kita yang masih dalam masa pandemik dan melihat perkembangan teknologi kedokteran di luar negeri, membuat masyarakat khususnya pasien harus “berputar otak” mencari solusi bagi penyakitnya.
Pankreas merupakan salah satu organ penting dalam sistem pencernaan. Meski begitu, belum semua orang memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatan pankreas. Selain itu, kecilnya jumlah orang yang memahami berbagai faktor risiko maupun melakukan deteksi dini kanker pankreas. Padahal kanker pankreas yang terlambat diagnosis akan sangat berbahaya bagi penderitanya.
Gejala Pancreatic Cancer
Penyakit Kanker Pankreas umunya tidak menunjukan gejala yang besar saat berkembang, namun akan terasa saat sudah mencapai stadium lanjut. Agar pencegahan dapat dilakukan berikut gejala yang bisa dirasakan saat Kanker pankreas menyerang tubuh Anda:
- Ada rasa sakit pada perut yang menyebar ke samping maupun ke belakang.
- Nafsu makan menurun.
- Penurunan berat badan yang drastis.
- Kulit berubah warna menjadi kuning, dan gigi memutih; kondisi ini disebut jaundice. Jaundice adalah kondisi medis di mana kulit, bagian putih mata, dan membran mukosa menjadi berwarna kuning. Warna kuning ini disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Bilirubin adalah zat berwarna kuning yang dihasilkan dari pemecahan sel darah merah.
- Tinja berwarna terang serta mengapung.
- Warna urin lebih gelap.
- Terasa gatal.
- Kadar gula darah tidak terkontrol; biasanya penderita diabetes namun tidak bisa diatasi dengan obat.
- Rasa nyeri pada tangan atau kaki disertai pembengkakan; ini disebabkan oleh pembuluh darah yang tersumbat.
- Rasa lelah dan tidak berdaya untuk melakukan aktivitas.
Bila anda mengalami tanda di atas, segera lakukan konsultasi kesehatan dengan dokter spesialis. Penanganan yang cepat dapat menurunkan resiko kanker menyebar keseluruh organ, untuk mengobati kanker pankreas anda dapat mencoba Prosedur RFA, yang memiliki minimal invasif tanpa bedah. Penjelasan mengenai hal ini dijelaskan di bawah ini:
Tentang EUSRA EUS-RFA untuk Pengobatan Pancreatic Cancer
Prosedur RFA merupakan tindakan minimal invasif tanpa bedah yang menggunakan jarum untuk mengobati tumor secara lokal dengan bantuan EUS. Teknologi ini menawarkan pendekatan yang lebih aman dan efektif dibandingkan metode konvensional. Dengan demikian, prosedur RFA menjadi solusi yang menjanjikan untuk pengobatan kanker pankreas. Selain itu, proses pemulihan yang lebih cepat juga menjadi salah satu keunggulan dari teknik ini.
Namun, sebelum menjalani prosedur RFA, dokter akan melakukan serangkaian tes darah yang penting. Tes ini bertujuan untuk mendeteksi protein CA19-9, yang seringkali menjadi indikator utama dalam kasus kanker pankreas. Selain itu, dokter juga akan mengukur kadar hormon seperti insulin, glukagon, dan somatostatin yang terkait dengan sel kanker pankreas. Langkah ini sangat penting untuk memastikan bahwa prosedur RFA dapat memberikan hasil terbaik.
Setiap penderita kanker mungkin memerlukan intervensi yang berbeda sesuai kondisi masing-masing. Faktor-faktor seperti lokasi tumor, luas penyebaran, dan stadium kanker memainkan peran penting dalam menentukan tindakan yang tepat. Selain itu, usia pasien dan kondisi kesehatan secara keseluruhan juga menjadi pertimbangan penting. Akhirnya, pilihan perawatan yang ada serta preferensi pasien akan mempengaruhi keputusan medis yang diambil.
Teknologi RFA dari EUSRA merupakan salah satu pilihan selain : operasi, kemoterapi, radioterapi. Teknologi penerapan ini sangat tepat untuk pasien tumor/kanker Pankreas berusia lanjut lebih dari usia 50 tahun.
Daripada operasi konvensional, prosedur RFA ini hanya membutuhkan jarum electrode dengan bekas yang kecil, waktu yang lebih pendek, rasa sakit yang minimal dan minimum efek. Pengobatan kanker pankreas menjadi jauh lebih mudah.