Sakit tenggorokan adalah kondisi yang umum dialami banyak orang. Untuk beberapa kasus bisa sembuh dengan sendirinya, namun ada juga yang berlangsung lama dan perlu pemeriksaan lebih lanjut. Bagaimana cara membedakannya? Mari kita bahas!
Sakit Tenggorokan yang Bisa Sembuh Sendiri
Pada umumnya sakit di area tenggorokan disebabkan oleh:
- Infeksi virus seperti flu atau pilek
- Iritasi akibat udara kering, polusi, atau merokok
- Penggunaan suara berlebihan, misalnya terlalu banyak berbicara atau berteriak
Biasanya jenis ini akan membaik dalam beberapa hari dengan istirahat yang cukup, minum air hangat, dan konsumsi makanan bergizi.
Sakit Tenggorokan yang Tak Kunjung Sembuh
Jika sakit berlangsung lebih dari 2 minggu, ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius. Beberapa kemungkinan penyebabnya meliputi:
- Infeksi Bakteri – Seperti radang tenggorokan akibat bakteri Streptococcus, yang memerlukan antibiotik.
- Refluks Asam (GERD) – Asam lambung yang naik ke tenggorokan dapat menyebabkan iritasi kronis.
- Alergi – Reaksi alergi terhadap debu, bulu hewan, atau polusi bisa menyebabkan tenggorokan terus-menerus terasa tidak nyaman.
- Iritasi Kronis – Paparan asap rokok, alkohol, atau polusi dapat menyebabkan peradangan berulang pada tenggorokan.
- Tumor atau Polip pada Pita Suara – Jika sakit tenggorokan disertai suara serak yang tak kunjung membaik, ini bisa menjadi tanda adanya pertumbuhan jaringan abnormal di area tenggorokan atau pita suara.
Penyebab Sakit Tenggorokan
Sakit di area tenggorokan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:
- Infeksi Virus – Seperti flu, pilek, atau COVID-19 yang sering kali menyebabkan tenggorokan terasa nyeri.
- Infeksi Bakteri – Seperti radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus.
- Alergi – Paparan alergen seperti serbuk sari, debu, atau bulu hewan dapat menyebabkan iritasi tenggorokan.
- Refluks Asam – Asam lambung yang naik ke tenggorokan dapat menyebabkan peradangan kronis.
- Iritasi dari Lingkungan – Polusi udara, asap rokok, dan udara kering dapat memicu sakit tenggorokan.
- Cedera atau Ketegangan Otot Tenggorokan – Berteriak atau berbicara terlalu banyak dapat menyebabkan ketegangan pada pita suara.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami gejala berikut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter THT:
- Sakit tenggorokan lebih dari 2 minggu
- Kesulitan menelan atau bernapas
- Perubahan suara yang tidak kunjung membaik
- Munculnya benjolan di leher
- Batuk berdarah atau nyeri telinga
Pemeriksaan Tenggorokan dengan Teknologi Modern
Untuk mendiagnosis sakit di bagian tenggorokan yang tak kunjung sembuh, dokter dapat menggunakan STI – Video Flexible Laryngoscope. Alat ini memungkinkan dokter melihat kondisi tenggorokan dan pita suara secara detail dengan prosedur yang minim rasa sakit. Karena desainnya yang fleksibel, pemeriksaan menjadi lebih nyaman bagi pasien dibandingkan metode konvensional.
Jika Anda mengalami sakit tenggorokan berkepanjangan, jangan abaikan! Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Teknologi modern seperti STI Video Flexible Laryngoscope membantu dokter memastikan diagnosis dengan lebih akurat, sehingga pengobatan dapat diberikan sesuai kebutuhan Anda.
Jaga kesehatan tenggorokan Anda, karena suara dan kenyamanan bernapas sangat berharga! Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website kami atau follow Instagram @st_medicaldevice untuk update terbaru tentang teknologi medis inovatif.