Nyeri di area perut cukup umum dirasakan oleh banyak orang. Namun, sakit perut dahsyat, disertai dengan rasa mual yang membuat Anda sulit beraktivitas merupakan pertanda masalah kesehatan area perut yang cukup serius. Bisa jadi, itu adalah gejala dari usus buntu atau batu ginjal.
Maka penting bagi kamu untuk mengetahui penyebab dari mana sakit itu berasal. Sehingga kamu bisa memberikan tindakan medis yang sesuai dengan gejala yang kamu rasakan. Berikut adalah perbedaan antara usus buntu dan batu empedu.
Perbedaan Usus Buntu dan Batu Empedu
Usus buntu atau appendix merupakan organ tubuh berbentuk kantong mirip jari dengan ukuran 5 – 10 cm dan terhubung ke kolon. Ketika organ ini mengalami infeksi atau inflamasi maka terjadi radang appendix. Kebanyakan orang menandai gejala usus buntu dengan rasa sakit menusuk pada sisi bawah perut kanan.
Akan tetapi, sebenarnya jika rasa sakit tak tertahankan sudah terasa di bagian perut kanan bawah, ini sudah gawat. Appendix bisa saja sudah dalam keadaan bengkak atau pecah yang sangat berbahaya dan perlu tindakan cepat.
Batu empedu adalah suatu kondisi ketika terbentuknya batu pada kantong empedu dengan gejala berupa nyeri perut mendadak. Terkadang, ciri-ciri penyakit batu empedu, atau dalam istilah medis dikenal dengan Cholelithiasis ini, mirip dengan gangguan pencernaan seperti mulas, asam lambung, dan kram sehingga banyak yang mengabaikannya.
Kantong empedu sendiri merupakan organ bagian dalam yang terletak di sisi kanan perut, tepat berada di bawah hati. Fungsi utama kantong ini yaitu untuk menyimpan cairan empedu yang akan dilepas ke usus kecil sehingga dapat membantu proses pencernaan.
Ukuran batu empedu berkisar dari sekecil satu butir pasir sampai sebesar bola golf. Semakin besar, tentu akan semakin berbahaya. Penderitanya dapat mengembangkan hanya satu batu empedu atau banyak batu empedu pada saat yang bersamaan.
Gejala
- Lokasi dan Intensitas Rasa Sakit
Usus Buntu: umumnya penderita usus buntu akan merasakan sakit di bagian perut sebelah kanan bawah.
Rasa sakit yang penderita alami bisa datang dan pergi serta pada mulanya terasa pada area sekitar pusar. Secara perlahan, rasa sakit akan berpindah ke bagian perut sebelah kanan bawah dan semakin intens. Menekan area yang sakit ini akan semakin memperparah rasa sakit karena tepat di area usus buntu.
Semua gejala yang disebutkan di atas patut Anda waspadai bahkan yang terlihat biasa seperti demam sekalipun. Jangan sampai telat dan appendicitis sudah dalam keadaan parah.
Batu Empedu: Gejala dari batu empedu adalah sakit perut yang menjalar ke sisi tubuh atau ke tulang belikat (punggung), rasa sakit dapat dipicu oleh makanan berlemak, mual, muntah, demam, gatal -gatal pada kulit, tidak nafsu makan atau sakit kuning.
Gejala batu empedu berkembang mirip dengan gangguan pencernaan dan nyeri pada bagian ulu hati seperti mulas, refluks asam, dan kram. Kemudian bagian ulu hati juga terasa seperti diremas, dan panas terbakar sampai ke dada (heartburn).
Perbedaan batu empedu dan penyakit asam lambung terletak pada seberapa sering gejala ini terjadi. Pada penyakit batu empedu, sakit pada ulu hati cenderung terjadi berulang kali, terutama setelah makan, banyak beraktivitas, bahkan sedang beristirahat.
- Urine dan Kotoran
Usus Buntu: Beberapa kasus appendicitis mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan infeksi saluran kemih. Penderita akan merasa kesulitan dan sakit setiap buang air kecil. Gejala ini bisa saja positif appendicitis apabila berbarengan dengan symptoms lain, seperti mual, muntah, menggigil, dan demam.
Namun, untuk beberapa kali usus buntu adapula yang jadi lebih sering buang air kecil. Penyebabnya adalah terjadi kontak antara appendix yang terinflamasi dengan kandung kemih. Posisi kedua organ ini lokasinya sama-sama berada di area bawah dan lumayan berdekatan, sehingga kontak bisa saja terjadi.
Kontak tersebut menyebabkan kandung kemih juga ikut terkena infeksi yang menyebabkan penderita sering buang air kecil.
Batu Empedu: Pada kasus batu empedu, tubuh memproduksi bilirubin secara berlebih, hal ini mempengaruhi warna urine dan tinja.Pada tinja berwarna pucat atau cenderung mirip tanah liat karena batu empedu sudah menghambat aliran cairan empedu yang berfungsi memberikan warna pada tinja.
Penyebab
Usus Buntu
Penyakit usus buntu terjadi akibat penyumbatan pada rongga usus buntu. Kondisi ini membuat bakteri berkembang dengan cepat dan terkurung di dalam usus buntu. Akibatnya, usus buntu meradang, membengkak, hingga bernanah.
Ada sejumlah faktor yang diduga bisa menyebabkan seseorang mengalami radang usus buntu, yaitu:
- Sumbatan pada pintu rongga usus buntu akibat penumpukan feses atau tinja yang mengeras
- Penebalan atau pembengkakan jaringan dinding usus buntu karena infeksi pada saluran pencernaan atau bagian tubuh lain
- Penyumbatan rongga usus buntu akibat pertumbuhan parasit di pencernaan, misalnya infeksi cacing kremi atau ascariasis
- Kondisi medis tertentu, seperti tumor pada perut atau inflammatory bowel disease
- Cedera di perut
Ada mitos yang tersebar di masyarakat dan menyatakan bahwa makanan tertentu, seperti biji cabai, dapat menyebabkan usus buntu. Akan tetapi, kebenaran tentang hal tersebut belum terbukti secara pasti.
Batu Empedu
Sayangnya, tidak jelas apa yang menyebabkan batu empedu terbentuk. Para ahli berpikir batu empedu dapat terjadi ketika:
- Empedu mengandung terlalu banyak kolesterol. Biasanya, empedu mengandung cukup bahan kimia untuk melarutkan kolesterol yang dikeluarkan oleh hati. Namun, jika hati mengeluarkan lebih banyak kolesterol daripada yang dapat dilarutkan oleh empedu, maka kelebihan kolesterol dapat membentuk kristal dan akhirnya menjadi batu.
- Empedu mengandung terlalu banyak bilirubin. Tubuh memproduksi bilirubin ketika memecah sel darah merah. Kondisi tertentu menyebabkan hati membuat terlalu banyak bilirubin, termasuk sirosis hati, infeksi saluran empedu, dan kelainan darah tertentu. Kelebihan bilirubin berkontribusi pada pembentukan batu empedu.
- Kantung empedu tidak bisa mengosongkan dengan baik. Jika kantung empedu tidak mengosongkan sepenuhnya, empedu bisa menjadi sangat pekat, dan ini berkontribusi pada pembentukan batu empedu.
Selain itu, ada beberapa jenis batu empedu yang dapat terbentuk di kantung empedu, antara lain:
- Batu Empedu Kolesterol. Jenis batu empedu yang paling umum, yaitu batu empedu kolesterol, sering tampak berwarna kuning. Ini terdiri dari kolesterol yang tidak larut, tetapi mungkin mengandung komponen lain.
- Batu Empedu Pigmen. Jenis ini berwarna cokelat tua atau hitam ini terbentuk ketika empedu mengandung terlalu banyak bilirubin.
Kesimpulan
Radang usus buntu dan batu empedu adalah dua kondisi yang berbeda dan tidak saling menyebabkan satu sama lain. Bukan tidak mungkin keduanya muncul dalam waktu berdekatan apabila faktor risikonya terpenuhi.
Adapun untuk usus buntu faktor risiko yang biasa ditemui ialah pola makan rendah serat dan kurangnya cairan sehingga menghambat proses pencernaan makanan yang pada akhirnya menghasilkan feses yang keras dan bisa menyumbat usus buntu. Sementara untuk batu empedu, faktor risiko biasanya terletak dari pola makan tinggi lemak, usia tua, dan jenis kelamin perempuan akan lebih rentan mengalaminya, terutama mereka yang mengkonsumsi kontrasepsi hormonal.
Untuk mendapatkan penanganan yang tepat ada baiknya Anda mengkonsultasikan keluhan perut Anda ke dokter. Karena ada lebih banyak kemungkinan yang terjadi dengan rasa nyeri di area perut. Namun, jika memang Anda dinyatakan mengalami gangguan antara usus buntu ataupun batu empedu, kedua gangguan ini bisa ditangani dengan metode SILS.
Single Incision Laparoscopic Surgery (SILS)
Kemajuan teknologi pembedahan dengan minimal invasif (pembedahan) semakin pesat. Salah satunya terobosan operasi usus buntu melalui pembedahan satu lubang saja atau disebut Single Incision Laparoscopic Surgery (SILS).
Laparoskopi SILS dan konvensional sama-sama memberikan luka dan rasa nyeri minimal, serta lama rawat yang singkat. Pada praktiknya, kedua metode tersebut menggunakan kamera untuk memvisualisasikan secara langsung organ dalam perut. Dengan begitu, tindakan pembedahan dengan cara membuka perut secara keseluruhan (laparatomi) tidak lagi dibutuhkan.
Banyak jenis tindakan SILS yang bisa dilakukan dan dua diantaranya adalah tindakan Laparsokopi Usus Buntu dan Laparoskopi untuk Batu Empedu.
Salah satu alat penunjang untuk dokter melakukan SILS adalah Lapsingle Port Vision dari PT Sometech Indonesia.Lapsingle Port Vision adalah sebuah alat medis yang digunakan dalam operasi laparoskopi. Ini adalah jenis port tunggal yang memungkinkan ahli bedah untuk melakukan operasi dengan hanya membuat satu sayatan kecil pada tubuh pasien.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai alat-alat Laparoskopi lainnya, Anda bisa ikut akun instagram @sti_medical atau hubungi kontak yang ada di website.