Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di ujung usus besar (rektum) atau anus, yang berbentuk seperti benjolan. Sering disebut juga sebagai ambeien, stadium wasir diklasifikasikan menjadi 4 tingkat berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu stadium I–IV. Masing-masing stadium wasir memiliki gejala dan cara pengobatan yang berbeda. Mari simak lebih lanjut mengenai stadium wasir melalui ulasan di bawah ini.
Mengenal Stadium Wasir
Sebelumnya, perlu dipahami bahwa ada dua jenis wasir atau ambeien, yaitu wasir eksternal (terjadi di kulit sekitar anus) dan wasir internal (terjadi di bagian rektum). Klasifikasi stadium wasir ini digunakan untuk membagi derajat keparahan wasir internal. Stadium wasir internal diperkenalkan oleh John Cedric Goligher, sehingga memiliki nama lain klasifikasi Goligher.
Berikut adalah masing-masing penjelasan tentang tingkatan stadium wasir internal beserta gejala dan cara mengobatinya:
1. Wasir Stadium I
Wasir stadium I merupakan kondisi yang lebih ringan dibandingkan stadium lainnya. Stadium ini ditandai dengan keluarnya darah dari anus, namun benjolan masih di dalam anus. Terkadang, darah keluar dari anus dengan sendirinya, dan tidak disertai rasa nyeri.
Solusi: Seseorang dengan wasir stadium I dianjurkan untuk meningkatkan asupan serat dan air dalam pola makan sehari-hari, guna mencegah sembelit yang menyebabkan seseorang mengejan terlalu keras yang berakibat memperparah gejala wasir.
Di samping mengubah pola makan, pasien biasanya diberikan resep obat untuk mengurangi pembengkakan. Obat tersebut umumnya berbentuk oles atau dimasukkan ke dalam anus. Selain itu, dokter juga mungkin meresepkan obat antinyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen, untuk mengurangi nyeri pada pasien.
2. Wasir Stadium II
Pada wasir stadium II, gejala yang biasanya muncul adalah keluar darah dan benjolan dari anus saat mengejan. Namun, ketika penderita berhenti mengejan, benjolan tersebut akan langsung masuk kembali ke dalam anus dengan sendirinya.
Solusi:Pengobatan untuk stadium ambeien ini biasanya dilakukan melalui prosedur tanpa operasi. Misalnya, perawatan rubber band ligation (RBL), yaitu prosedur yang dilakukan dengan mengikat benjolan di wasir menggunakan karet gelang khusus, untuk menghambat aliran darah ke wasir. Alhasil, wasir pun mengecil karena jaringannya mati, dan pada akhirnya lepas dari anus.
Salah satu produk terbaik untuk melakukan Rubber Band Ligation adalah Well-C. Pengobatan wasir dengan well-C dilakukan dengan cara mengikat wasir atau ambeien. Tujuannya adalah untuk memberhentikan aliran darah sehingga wasir akan lepas dengan sendirinya. Selain itu, tindakan wasir dengan metode ligasi well-C memiliki prosedur minimal invasif karena tidak menggunakan pisau bedah. Pasien pun tidak akan mengalami perdarahan dan nyeri hebat seperti metode konvensional. Penggunaan well-C. dilakukan dengan melakukan ligasi pada arteri dari wasir sehingga wasir akan mengecil karena tidak mendapat supply dari arteri. Selain itu, well-C juga dapat melakukan mukopeksi atau anal lift.
3. Wasir Stadium III
Pada stadium ini, benjolan keluar dari anus tidak hanya saat penderita mengejan, tetapi juga saat penderita melakukan aktivitasnya sehari-hari. Di samping itu, benjolan wasir juga tidak dapat masuk dengan sendirinya, sehingga perlu didorong dengan jari.
Untuk mengobati stadium III, dokter biasanya dapat menyarankan prosedur operasi maupun tanpa operasi. Jika masih memungkinkan, dokter mungkin akan merencanakan prosedur seperti penanganan stadium II. Namun, jika gejala sudah cukup berat, dokter dapat merencanakan prosedur operasi ambeien (hemoroidektomi), yaitu pemotongan jaringan wasir.
4. Wasir Stadium IV
Stadium wasir yang terakhir adalah stadium IV. Pada kondisi ini, benjolan wasir sudah keluar dari anus, dan tidak dapat dimasukkan meski sudah didorong menggunakan jari. Benjolan tersebut biasanya mengeluarkan darah, dan semakin membengkak seiring waktu. Pengobatan stadium IV sama dengan stadium III dengan gejala berat, yakni melalui operasi hemoroidektomi atau hemorrhoidopexy.
Solusi: Untuk wasir stadium III dan IV operasi wasir menjadi solusi terbaik. Dan kini teknologi dan metode penanganan wasir makin canggih dan minim rasa sakit. Salah satu metode terbaru saat ini adalah metode LHP atau Laser Hemorrhoidoplasty.
Metode Laser Hemorrhoid adalah pendekatan minimally invasive yang tidak melibatkan sayatan. Tujuan dari metode ini adalah menggunakan koagulasi laser untuk menghentikan aliran darah ke wasir. Laser ini menyebabkan pembuluh darah pada wasir menutup dan ukuran wasir mengecil. Wasir yang telah mengecil kemudian akan keluar dengan sendirinya saat pasien buang air besar, biasanya dalam waktu 1-2 minggu setelah operasi.
Salah satu produk untuk membantu dokter melakukan penanganan LHP adalah S1PRO+ Medical Diode Laser. S1PRO+ mampu melakukan operasi dengan presisi, dan minim invasif dengan dual-wavelength technology. Alat ini mudah digunakan, portable, dan mampu bekerja diberbagai jenis tindakan.
Bagi dokter yang tertarik untuk mengetahui produk S1PRO+ lebih jauh, temui kami di acara Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah (PABI) P2B2 XII pada tanggal 26 – 28 September di Hotel Truntum, Padang. Dapatkan penawaran dan harga spesial untuk produk bedah kami. Untuk informasi lebih lengkap ikuti akun social media @st_medicaldevices atau hubungi kontak yang ada di website kami.