Early Detection for Your Cervical Health with Colposcopy
When it comes to women’s health, knowledge is power
International Women’s Day (IWD) merupakan perayaan internasional tiap tahun pada tanggal 8 Maret di seluruh dunia. Perayaan ini berfokus pada hak-hak perempuan, isu kesetaraan gender dalam berbagai bidang, hak reproduksi serta kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan. Tahun ini, misi dari IWD 2023 pada bidang kesehatan yaitu untuk membantu perempuan memiliki kekuasaan untuk membuat keputusan tentang kesehatan mereka. Apabila membahas tentang kesehatan perempuan, maka pengetahuan merupakan kunci utamanya.
Salah satu penyakit yang menimbulkan permasalahan kesehatan yang serius yaitu kanker. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai kanker tahun 2018, terdapat 18,1 juta kasus baru dan 9,6 juta kematian akibat kanker yang terjadi di tahun berikut. Jika dilihat dari data tersebut, satu dari enam wanita berpeluang mengidap kanker dalam hidup mereka.
Di Indonesia sendiri, kanker payudara dan kanker serviks merupakan kanker yang paling sering menyerang kaum perempuan. Selain kedua kanker tersebut, setidaknya ada 8 jenis kanker yang paling sering muncul pada perempuan yaitu: kanker payudara, kanker paru-paru, kanker usus besar, kanker serviks, kanker tiroid, kanker ovarium, kanker lambung, kanker hati. Untuk mencegahnya, perempuan sangat disarankan untuk melakukan gaya hidup sehat seperti tidak merokok, olahraga rutin dan mengkonsumsi makanan sehat.
Tindakan yang dilakukan sebagai bentuk pencegahan dan pengendalian kanker payudara dan kanker serviks Indonesia yaitu dengan menggalakkan deteksi dini pada perempuan berusia 30-50 tahun. Deteksi dini telah berhasil menurunkan angka kematian akibat kanker serviks di dunia. Dengan melakukan pemeriksaan, kanker serviks dapat mencegah tahap awal sehingga dapat meningkatkan tingkat kesembuhan.
Metode untuk mendeteksi dini kanker serviks
Kolposkopi merupakan metode pemeriksaan servik dengan menggunakan alat kolposkop dengan pencahayaan dan pembesaran yang cukup. Objek pemeriksaan kolposkopi yang utama adalah serviks, tetapi dapat meluas sampai vulva dan vagina. Kolposkopi pertama kali berkembang oleh Jerman oleh Hinselman. Tujuan utama pemeriksaan kolposkopi adalah untuk mendeteksi kanker serviks secara dini. Pemeriksaan ini berguna karena perubahan pada permukaan epitel dan pola pembuluh darah serviks akan terlihat dengan lebih jelas melalui kolposkopi. Selain mendeteksi kanker serviks, pemeriksaan ini juga dapat berguna untuk menemukan lesi pra kanker serta beberapa lesi inflamasi yang merupakan hasil infeksi menular seksual pada organ reproduksi bagian bawah wanita.
Pada awalnya, kolposkopi berguna untuk mendeteksi kanker servik asimtomatis dan kanker servik invasive awal untuk mencegah perkembangan kanker servik secara invasif.
Pemeriksaan kolposkopi berawal dengan memberikan penjelasan kepada pasien. Pasien harus mendapatkan informasi yang cukup mengenai prosedur pemeriksaan, tujuan pemeriksaan, kemungkinan hasil pemeriksaan.
Alat yang pendeteksi kanker serviks
Berkembangnya teknologi untuk dapat mendeteksi kanker, salah satunya yaitu Ecleris Colposcopy C100F, mikroskop yang dilengkapi dengan sistem pembesaran dan kamera sehingga memungkinkan Dokter untuk melihat serviks dan dinding vagina dengan lebih baik. Ecleris Colposcopy C100F dapat mendeteksi adanya perubahan atau tanda penyakit yang tidak normal. Ecleris merupakan produsen kolposkop terkemuka dunia yang produknya telah banyak bermanfaat oleh dokter dan profesional kesehatan seluruh dunia.