World Cancer Day diperingati setiap tanggal 4 Februari. Hingga hari ini, Kanker Serviks dan Kanker Payudara masih menjadi momok menakutkan bagi kaum perempuan baik di Indonesia maupun didunia. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO), total kasus kanker di Indonesia pada 2020 mencapai 396.914 kasus dan total kematian sebesar 234.511 kasus.
Kanker payudara masih menjadi kasus tertinggi di Indonesia yaitu 65.858 kasus (16,6% dari total). Urutan kedua yaitu kanker serviks (mulut rahim) dengan jumlah kasus 36.633 (9,2% dari total). Kanker mulut rahim merupakan kanker yang menyerang wanita usia produktif. Hampir 95% kanker mulut rahim disebabkan oleh HPV (human papillomavirus). Sebagai bentuk pencegahan dan pengendalian kanker payudara dan kanker mulut rahim di Indonesia.
Dengan menggalakkan deteksi dini pada perempuan berusia 30-50 tahun, deteksi dini telah berhasil menurunkan angka kematian akibat kanker mulut rahim dunia, karena dengan melakukan pemeriksaan, pencegahan kanker mulut rahim pada tahap awal sehingga dapat meningkatkan tingkat kesembuhan. Kami akan mengulas kembali tentang kanker mulut rahim dan pentingnya deteksi dini bagi perempuan.
Apa Kanker Serviks?
Kanker serviks atau kanker mulut rahim adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di mulut rahim yang berfungsi untuk memproduksi lendir membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Penyebab kanker mulut rahim oleh infeksi HPV (human papillomavirus). Umumnya, kanker ini tidak tahu pada tahap awal dan baru menunjukkan gejala ketika sudah stadium lanjut.
Beberapa faktor risiko perempuan dapat terpapar kanker mulut rahim adalah memulai aktivitas seksual pada usia muda (kurang dari 20 tahun). Lalu, berganti-ganti pasangan seksual, memiliki riwayat infeksi di daerah kelamin serta perempuan perokok aktif dan pasif. Kondisi ini dialami oleh beberapa wanita di Indonesia, yang melakukan pergaulan yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku. Tidak bisa dihindarkan, wanita yang tidak memiliki kebiasaan seperti ini juga dapat terkena kanker serviks diakibatkan hyginitas yang rendah.
Bagi anda yang cemas seperti apa gejala yang timbul pada masa perkembang biakan kanker ini dapat anda ketahui pada penjelasan dibawah ini.
Gejala Umum Kanker Serviks
Sebagai salah satu bentuk deteksi awal, sebelum melakukan tes, kita juga dapat mengenali tanda-tanda awal dari kanker mulut rahim ini, yaitu pendarahan pada vagina, pendarahan dan sakit ketika melakukan hubungan seksual. Namun gejala ini tidak hanya pendarahan biasa, karena bisa lebih banyak ataupun sedikit dari menstruasi pada umumnya. Hal ini dapat terjadi pada perempuan yang sudah menopause maupun saat menstruasi. Tanda awal ini pun dapat terjadi saat melakukan hubungan dengan pasangan.
Tanda gejala selanjutnya adalah keputihan yang tidak normal, lendir pada keputihan akan mengalami perubahan warna, serta mengeluarkan aroma yang tidak sedap. Selain itu akan terjadi perubahan tekstur serta konsistensi pada cairan vagina. Gejala yang bisa anda rasakan adalah terdapat nyeri panggul saat berhubungan intim, atau rasa tidak nyaman. Jika anda merasakan keluhan seperti ini segera konsultasikan kesehatan Anda dengan dokter, pasalnya kondisi ini tidak hanya disebabkan oleh kanker serviks, keluhan ini juga dapat mengacu pada penyakit lainnya seperti endometriosis atau miom.
Frekuensi buang air kecil yang tidak normal bisa menjadi gejala kanker serviks. Gejala ini muncul saat buang air terasa sakit atau sulit ditahan. Namun, gejala ini juga bisa menandakan penyakit lain seperti Infeksi Saluran Kemih (ISK). Tanda lain termasuk mudah lelah, pembengkakan tungkai, sembelit, nafsu makan menurun, serta darah di urine atau keluarnya urine dan feses melalui vagina.
Bagaimana Cara Mendeteksi Kanker Serviks?
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks, yang pertama yaitu melakukan Pap Smear atau tes pap. Pemeriksaan ini akan mengambil sel dari mulut rahim untuk selanjutnya tes apakah terdapat sel kanker atau tidak. Mendeteksi kanker mulut rahim dengan sejak dini dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan. Kedua yaitu dengan HPV test untuk menemukan sel yang tidak normal pada serviks sebelum membentuk kanker. Pendektesian secara dini sangat penting mengingat kanker ini dapat berkembang dengan sangat cepat.
Kapan waktu yang tepat untuk mendeteksi kanker serviks?
Waktu yang tepat untuk melakukan skrining atau pemeriksaan kanker mulut rahim sangat tergantung dari usia dan riwayat kesehatan. Untuk usia 21-29 tahun, perempuan sangat direkomendasikan melakukan pemeriksaan pap smear setiap 3 tahun sekali. Sedangkan untuk golongan usia 30-65 tahun, sebaiknya melakukan test dengan metode Tes HPV setiap 5 tahun dan pap smear setiap 3 tahun sekali.
Semakin cepat kanker mulut rahim dapat mendeteksi, maka semakin tinggi keberhasilan pengobatannya sehingga dapat menurunkan tingkat kematian akibat kanker mulut rahim. Berikut ini adalah beberapa langkah untuk menurunkan risiko terkena kanker mulut rahim. Antara lain, vaksin HPV jika usia lebih dari 26 tahun. Tidak merokok dan menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seks juga adalah langkah mencegah terpapar HPV. Selain itu anda juga dapat melakukan pendektesian dengan teknologi Ecleris Colposcopy.
Teknologi untuk mendeteksi kanker serviks
Berkembangnya teknologi untuk dapat mendeteksi kanker, salah satunya yaitu Ecleris Colposcopy C100F, mikroskop yang lengkap dengan sistem pembesaran dan kamera sehingga memungkinkan Dokter untuk melihat serviks dan dinding vagina dengan lebih baik. Ecleris Colposcopy C100F dapat mendeteksi adanya perubahan atau tanda penyakit yang tidak normal. Ecleris merupakan produsen kolposkop terkemuka dunia yang mana produknya telah terkenal oleh dokter dan profesional kesehatan di seluruh dunia. Anda dapat melihat dengan jelas kondisi mulut vagina anda dengan full HD Image yang ditampilkan.