Rambut rontok adalah salah satu masalah umum yang sering dialami banyak orang, baik pria maupun wanita. Kamu mungkin sering melihat helaian rambut rontokl di lantai kamar mandi setelah keramas atau di bantal saat bangun tidur. Namun, pertanyaannya, apakah kerontokan ini masih dalam kategori normal? Dan kapan kamu perlu mulai waspada terhadap kondisi ini?
Rambut secara alami mengalami kerontokan setiap hari. Menurut American Academy of Dermatology, rata-rata orang dewasa memiliki sekitar 100.000 hingga 150.000 helai rambut di kepalanya. Dari jumlah tersebut, sekitar 50 hingga 100 helai rambut rontok setiap harinya adalah hal yang wajar. Selama kerontokan rambut masih dalam rentang tersebut, tidak perlu khawatir karena rambut yang sehat akan tumbuh kembali untuk menggantikannya.
Namun, ketika kamu merasa jumlah rambut yang rontok melebihi batas normal atau mencapai 150-200 helai per hari, ini bisa menjadi pertanda adanya masalah yang memerlukan perhatian lebih. Apakah kerontokan tersebut masih tergolong normal? Dan apakah rambut yang rontok dapat tumbuh kembali? Yuk, kita bahas lebih dalam tentang tanda-tanda rambut rontok normal dan cara mengatasinya.
Apa Itu Rambut Rontok Normal?
Kerontokan rambut normal biasanya terjadi akibat aktivitas sehari-hari, seperti menyisir rambut, mengikat rambut, atau bahkan mencuci rambut. Jadi, meskipun kamu melihat banyak rambut rontok setelah keramas, itu bisa menjadi akumulasi dari beberapa hari.
Menurut American Academy of Dermatology, rambut yang rontok setiap hari berkisar antara 50 hingga 100 helai. Untuk kamu yang memiliki rambut panjang, jumlah ini mungkin terasa lebih banyak dibandingkan mereka yang berambut pendek. Tapi jangan khawatir, kerontokan tersebut masih dianggap wajar selama tidak mempengaruhi penampilanmu secara drastis.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kerontokan normal meliputi:
Penggunaan Alat Styling Panas
Penggunaan alat seperti catokan atau hair dryer dengan suhu tinggi dapat melemahkan folikel rambut dan memicu kerontokan.
Pewarna Rambut
Bahan kimia dalam pewarna rambut dapat merusak kutikula rambut, menyebabkan kerontokan.
Mengikat Rambut Terlalu Kencang
Kebiasaan mengikat rambut dengan kencang, seperti dalam gaya ponytail atau sanggul, dapat menyebabkan stres pada akar rambut.
Perubahan Hormon
Wanita sering kali mengalami peningkatan kerontokan akibat perubahan hormon, seperti pasca melahirkan atau saat menopause.
Selain itu, wanita biasanya lebih rentan terhadap kerontokan rambut, bahkan hingga 40% lebih banyak dibandingkan pria, terutama karena kebiasaan styling rambut yang lebih intens.
Tanda-Tanda Rambut Rontok Berlebihan
Bagaimana kamu bisa mengetahui apakah kerontokan rambutmu masih dalam batas normal atau sudah mulai berlebihan? Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
1. Sisir Penuh dengan Rambut
Melihat beberapa helai rambut di sisir adalah hal yang wajar. Namun, jika sisir kamu dipenuhi dengan rambut setiap kali kamu menyisir, ini mungkin tanda kerontokan yang berlebihan.
2. Rambut Rontok di Bantal
Jika setiap bangun tidur kamu melihat banyak rambut rontok di bantal, bisa jadi rambutmu mulai rapuh dan rentan rontok.
3. Penipisan Saat Menguncir Rambut
Apakah kamu merasa rambutmu semakin tipis saat dikuncir? Ini bisa menjadi tanda bahwa rambut rontok lebih banyak dari biasanya.
4. Rambut Ikut Rontok Saat Disisir dengan Tangan
Jika banyak rambut yang tertinggal di sela-sela jari saat kamu merapikan rambut dengan tangan, ini juga tanda kerontokan yang perlu diperhatikan.
5. Rambut Mudah Patah Saat Ditarik
Cobalah untuk menarik lembut satu helai rambutmu. Jika rambut mudah patah atau putus di tengah, ini menunjukkan bahwa rambutmu kekurangan nutrisi dan rentan terhadap kerusakan.
Apa Itu Rambut Rontok Berlebihan (Telogen Effluvium)?
Jika kamu kehilangan lebih dari 100 helai rambut setiap harinya, ada kemungkinan kamu mengalami kondisi yang disebut telogen effluvium. Telogen effluvium adalah kerontokan rambut yang berlebihan yang bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti:
Penurunan berat badan yang drastis
Diet ekstrem atau kehilangan berat badan secara cepat dapat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi penting, yang pada gilirannya memicu kerontokan rambut.
Perubahan Hormon
Kondisi hormon yang berubah drastis, seperti setelah melahirkan atau selama menopause, juga bisa menyebabkan telogen effluvium.
Stres Berat
Stres emosional atau fisik yang signifikan dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut, menyebabkan rambut rontok lebih banyak.
Penyakit atau Demam Tinggi
Penyakit atau demam yang berkepanjangan dapat memperlambat pertumbuhan rambut dan memicu kerontokan.
Telogen effluvium umumnya bersifat sementara. Dengan pemulihan kondisi tubuh, kerontokan berlebihan biasanya berhenti dalam 6 hingga 9 bulan. Namun, jika stres atau masalah kesehatan lainnya terus berlanjut, kerontokan bisa bertahan lebih lama.
Apakah Rambut Rontok Bisa Tumbuh Kembali?
Tumbuh atau tidaknya rambut tergantung pada penyebab kerontokan. Jika kerontokan disebabkan oleh faktor sementara seperti stres atau perubahan hormon, rambut biasanya akan tumbuh kembali begitu kondisi tubuh kembali normal. Namun, jika kerontokan terjadi akibat faktor genetik atau usia, pertumbuhan rambut bisa menjadi lebih lambat dan sulit.
Dalam beberapa kondisi medis seperti alopecia atau gangguan kelenjar tiroid, rambut bisa tumbuh kembali dengan bantuan perawatan yang tepat, meskipun prosesnya bisa memakan waktu.
Cara Menjaga Keindahan Rambut dan Mencegah Kerontokan
Jika kamu mengalami kerontokan rambut dalam batas yang masih dianggap normal, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga keindahan rambut sekaligus mencegah kerontokan berlebihan:
1. Asupan Gizi Seimbang
Pastikan kamu mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi penting seperti vitamin A, C, D, serta zat besi dan zinc, yang berperan dalam pertumbuhan rambut.
2. Konsumsi Suplemen
Jika perlu, tambahkan suplemen multivitamin yang dirancang khusus untuk kesehatan rambut. Vitamin B kompleks, zat besi, dan omega-3 bisa membantu menguatkan akar rambut.
3. Hindari Penataan Rambut Berlebihan
Jangan terlalu sering menggunakan alat styling panas atau mengikat rambut terlalu ketat. Hal ini bisa mempercepat kerusakan pada folikel rambut.
4. Gunakan Produk Rambut yang Tepat
Pilih produk perawatan rambut, seperti sampo dan kondisioner yang dirancang untuk mencegah kerontokan. Hindari produk dengan bahan kimia keras yang dapat merusak rambut.
5. Perawatan di Klinik
Selain perawatan sehari-hari di rumah, kamu juga bisa mencoba perawatan klinis untuk mengatasi masalah rambut rontok. Salah satu solusinya adalah ARCHE, sebuah medical grade hair growth booster yang dilengkapi dengan teknologi Ideal Sized Chitosan (ISC).
ARCHE membantu menembus kulit kepala dengan lebih efektif, merangsang folikel rambut, dan mempercepat pertumbuhan rambut. Keunggulan lainnya adalah sifat anti-bakteri, anti-inflamasi, dan kemampuannya untuk mempercepat regenerasi kulit kepala. Dengan ARCHE, kamu bisa merasakan rambut tumbuh lebih cepat dan lebih sehat.
Jika kamu tertarik untuk mencoba perawatan rambut dengan ARCHE, kunjungi Instagram @st_aes, @arche.sti, website stindonesia.com, atau hubungi via WhatsApp di 082225267741 untuk informasi lebih lanjut. Jangan ragu untuk mencoba treatment ini dan rasakan perbedaannya!