Pada dasarnya, ketika kamu terlalu sering menggunakan pita suara, misalnya untuk bernyanyi, lama-kelamaan kamu bisa mengalami sakit tenggorokan. Kondisi ini dikenal juga sebagai laringitis. Penyakit ini umumnya dialami oleh penyanyi profesional contohnya seperti Adele yang sempat melakukan operasi pita suara karena mengalami kerusakan pita suara.
Studi dari University of Southern Indiana menyebutkan, laringitis adalah peradangan yang terjadi pada kotak suara (laring) dan jaringan di sekitarnya, yang menyebabkan suara serak. Penyebab umum dari laringitis adalah infeksi virus. Namun, faktor lain yang juga bisa berperan adalah alergi, iritasi, hingga penggunaan suara secara berlebihan.
Penyebab Sakit Tenggorokan Laringitis Setelah Menyanyi
Di dalam laring ada pita suara, yaitu dua lipatan selaput lendir yang menutupi otot dan tulang rawan. Biasanya, pita suara akan membentuk suara melalui gerakan dan getarannya.
Namun, saat kamu mengalami laringitis, maka pita suara menjadi meradang atau teriritasi. Ini akan membuat pita suara membengkak, yang mendistorsi suara yang dihasilkan oleh udara. Akibatnya suara kamu terdengar parau.
Gejala lainnya adalah sakit tenggorokan, kesulitan menelan, tubuh terasa lelah, hingga terkadang suara hampir tidak keluar. Laringitis mungkin tidak bertahan lama atau berumur pendek (akut) atau tahan lama (kronis). Sebagian kasus sakit tenggorokan dipicu oleh infeksi sementara dan tidak serius. Suara serak yang persisten terkadang dapat menandakan kondisi medis mendasar yang lebih serius.
Laringitis Akut
Ini adalah kondisi sementara yang disebabkan oleh penggunaan pita suara secara berlebihan. Laringitis akut juga dapat disebabkan oleh infeksi. Mengobati kondisi yang mendasarinya akan menyebabkan radang atau sakit tenggorokan sembuh.
Laringitis Kronis
Laringitis kronis terjadi akibat paparan jangka panjang terhadap bahan iritan. Biasanya lebih parah dan memiliki efek yang lebih lama daripada laringitis akut.
Sementara itu faktor risiko sakit tenggorokan dapat meliputi:
- Terlalu banyak menggunakan suara, dengan bernyanyi, berbicara terlalu banyak, berbicara atau menyanyi terlalu keras, atau berteriak.
- Memiliki infeksi pernapasan, seperti pilek, bronkitis atau sinusitis.
- Paparan zat-zat yang mengiritasi, seperti asap rokok, asupan alkohol yang berlebihan, asam lambung, atau bahan kimia di tempat kerja.
Diagnosis Laringitis
Dalam mendiagnosis laringitis, dokter akan terlebih dahulu melihat gejala yang dialami pasien. Gejala laringitis yang paling mudah dideteksi adalah suara yang berubah menjadi serak atau bahkan hilang sama sekali.
Selanjutnya, dokter akan memeriksa tenggorokan pasien dengan menggunakan kaca kecil. Dokter juga akan melakukan tes darah dan tes usap tenggorokan menggunakan cotton bud (kapas kecil), untuk kemudian diteliti di laboratorium. Tujuannya adalah untuk mengetahui jika ada infeksi bakteri atau jamur.
Untuk melihat kondisi laring lebih detail, misalnya mendeteksi iritasi atau kerusakan pada pita suara, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang di bawah ini:
- Laringoskopi
Laringoskopi dilakukan dengan memasukkan selang lentur yang dilengkapi dengan lampu dan kamera (endoskop) ke dalam laring melalui mulut atau hidung. Untuk membantu proses Laryngoskopi, PT Sometech Indonesia memiliki alat yang bernama Rigid Laryngoscope. Alat ini memiliki keunggulan dimana produk ini dilengkapi anti kabut/buram sehingga visual ketika melakukan Laringoskopi gambar lebih HD. Alat ini juga bisa untuk mengambil gambar, merekam, sehingga dokter bisa memberikan analisa lebih detail. Dan alat ini juga tahan air dan support high level disinfection. - Biopsi
Biopsi adalah pengambilan sampel jaringan di laring untuk diteliti di laboratorium, guna mengetahui penyebab laringitis.
Jika Anda mengalami gejala diatas, segera hubungi dokter. Dan untuk informasi tentang alat Laryngoscope Anda bisa follow di akun @st_medicaldevice atau hubungi kontak yang ada di website kami.