Pada dasarnya, penyakit refluks asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease) dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup, seperti menerapkan pola makan sehat, menghindari makanan pemicu, makan dalam porsi kecil, dan menghindari makan sebelum tidur. Selain itu, menjaga berat badan ideal serta menghindari rokok dan alkohol juga dapat membantu mengatasi gejala GERD. Namun, jika kondisi GERD sudah terlalu parah, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan operasi. Lantas, bagaimana operasi GERD dilakukan? Mari simak penjelasan selengkapnya melalui ulasan di bawah ini.
Apa itu Operasi GERD (Fundoplikasi)?
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa operasi GERD atau operasi antirefkluks atau fundoplikasi adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk memperkuat otot sfingter agar asam lambung tidak naik ke kerongkongan. Prosedur ini melibatkan pembungkusan bagian atas lambung di dekat esofagus bagian bawah.
Esofagus adalah saluran panjang yang menghubungkan rongga mulut dan lambung. Di bagian bawah esofagus, terdapat sebuah otot berbentuk seperti cincin yang dapat membuka ketika seseorang sedang menelan. Namun, pada penderita GERD, cincin otot esofagus tersebut melemah sehingga asam lambung dapat terdorong kembali ke atas dan mengiritasi dinding esofagus hingga menimbulkan berbagai gejala.
Terdapat beberapa jenis fundoplikasi sebagai pengobatan GERD, yaitu fundoplikasi Nissen dan parsial. Berikut masing-masing penjelasannya.
Fundoplikasi Nissen: Operasi yang dilakukan dengan membungkus lambung bagian atas di sepanjang jalan di sekitar bagian bawah esofagus.
Fundoplikasi parsial: Pada operasi ini, bagian lambung yang dibungkus hanya yang berada di sekitar esofagus.
Tujuan Operasi GERD
Operasi GERD dilakukan memperkuat sfingter esofagus bagian bawah (lower esophageal sphincter atau LES). Dalam prosedur ini, dokter bedah akan membungkus bagian atas lambung di sekitar esofagus bagian bawah. Hal ini dapat memperkuat LES sehingga memperkecil kemungkinan asam lambung untuk naik kembali ke esofagus.
Pada dasarnya, tujuan utama operasi GERD adalah untuk mengatasi gejala GERD yang tidak membaik dengan obat-obatan, perubahan gaya hidup, atau tidak dapat mengonsumsi obat-obatan dalam jangka panjang. Selain itu, fundoplikasi biasanya dilakukan juga untuk mengatasi hernia hiatal (hernia hiatus), yaitu kondisi ketika organ lambung menonjol ke dalam rongga dada sehingga dapat mendorong asam lambung naik ke esofagus.
Prosedur Operasi GERD
Sebelum menjalani operasi, dokter akan memberikan beberapa anjuran kepada pasien sebagai persiapan. Umumnya, pasien diminta untuk menghentikan kebiasaan merokok beberapa hari sebelum operasi, menyiapkan baju rawat inap, dan berpuasa selama beberapa jam.
Pasien akan disarankan berpuasa selama 24–48 jam sebelum operasi. Pasien hanya diperbolehkan untuk mengkonsumsi cairan, tidak boleh ada makanan atau jus. Selain itu, pasien mungkin juga akan diberikan obat pencahar 24 jam sebelum prosedur untuk mengosongkan sistem pencernaan.
Dokter juga akan memberikan suntikan obat anti pembekuan darah kepada pasien dan menyarankan untuk tidak mengonsumsi obat-obatan anti inflamasi serta pengencer darah. Pasien diharapkan untuk memberikan informasi kepada dokter terkait obat-obatan apa saja yang rutin dikonsumsi.
Prosedur operasi GERD dilakukan melalui teknik laparoskopi. Ketika anestesi sudah bekerja, dokter akan memberikan anestesi umum agar pasien tidak sadarkan diri selama operasi berlangsung. Kemudian, dokter akan membuat sayatan kecil di perut untuk memasukkan alat laparoskop.
Laparoskopi
Laparoskopi adalah alat berbentuk tabung tipis yang dilengkapi dengan kamera dan terhubung ke monitor. Dokter dapat melihat kondisi di dalam perut melalui monitor. Pada pasien dengan hernia hiatal, dokter akan mengobati kondisi tersebut terlebih dahulu.
Selain itu, prosedur operasi GERD juga dapat dilakukan secara terbuka dengan membuat gunakan sayatan yang lebih besar. Hal ini memungkinkan dokter bedah untuk mengakses bagian dalam tubuh dengan instrumen yang lebih besar dan rentang gerak yang lebih luas.
Setelah hernia hiatal pada pasien sudah ditangani, dokter akan membungkus bagian atas perut di area esofagus bagian bawah. Apabila prosedur pembedahan sudah selesai dilakukan, sayatan tersebut akan dijahit.
Salah satu dokter yang telah sukses melakukan Fundoplikasi dengan produk Laport-MU Disposable Trocar adlaah dr Hadian dari RSCM. Adapun keunggulan Laport-MU Disposable Trocar antara lain:
- Tersedia tipe Blade, Bladeless, Optical, Bariatric
- Ukuran yang beragam
- Tidak ada kebocoran gas
- Memiliki design yang ergonomis
- Memiliki pisau otomatis
- Memiliki head yang dapat dibuka untuk pengambilan spesimen.
Untuk informasi lebih detail mengenai produk medial kami lainnya, dokter bisa follow di @sti_medical atau hubungi kami di kontak website.