Trikotilomania adalah gangguan mental yang membuat penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencabut rambutnya sendiri, bahkan hingga rambut menjadi pitak. Rambut yang dicabuti penderita trikotilomania tidak hanya rambut kepala, tetapi juga alis, bulu mata, jenggot, maupun kumis.
Penderita trikotilomania memiliki keinginan yang kuat untuk mencabut rambutnya tanpa alasan pasti. Setelah mencabut rambutnya, ia akan merasa lega dan puas. Namun, jika keinginan itu ditahan, ia akan mengalami stres dan cemas.
Pada beberapa orang, trikotilomania muncul untuk menghilangkan perasaan stres, cemas, tegang, bosan, atau kesepian. Ada penderita yang memang melakukannya secara sadar, ada pula yang melakukannya secara tidak sadar.
Trikotilomania dapat menyebabkan rambut penderitanya menjadi sangat tipis atau pitak yang tidak beraturan. Hal ini bisa membuatnya malu terhadap kebiasaannya dan tidak percaya diri akan penampilannya sehingga ia lebih rentan mengalami gangguan mental lain.
Perlu diketahui bahwa penderita trikotilomania umumnya sulit untuk menghentikan kebiasaannya meski ia sadar kebiasaannya tidak baik dan merugikan. Namun, banyak juga penderita yang berhasil menghentikan kebiasaannya dengan terapi perilaku dan pengobatan dari dokter.
Gejala Trikotilomania
Berikut ini adalah gejala dan tanda yang muncul pada penderita trikotilomania:
- Mencabuti rambut secara berulang, baik di kepala, wajah, kaki, tangan, maupun kemaluan
- Merasa cemas sebelum mencabuti rambut atau ketika menahan diri untuk tidak melakukannya
- Merasa puas dan lega setelah mencabut rambut
- Memiliki semacam kebiasaan tertentu yang selalu dilakukan sebelum mencabut rambut, misalnya memilih rambut yang akan dicabut
- Tidak pernah berhasil menahan dorongan untuk mencabut rambut
- Memainkan atau mengusapkan rambut yang telah dicabut pada area tubuh tertentu, seperti wajah atau bibir
- Memakan rambut yang telah dicabut (pica)
- Mengalami kesulitan untuk bersosialisasi
Pada beberapa kasus, penderita trikotilomania juga bisa memiliki kelainan lain, seperti kebiasaan mencungkil kulit, mengigit kuku (onycophagia), atau menggigit bibir. Penderita trikotilomania juga dapat memiliki kebiasaan mencabut bulu hewan, rambut boneka, atau benang pada baju.
Diagnosis Trikotilomania
Untuk mendiagnosis trikotilomania, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala yang dialami pasien, serta riwayat kesehatan pasien dan keluarga. Dokter juga akan memeriksa area yang rambutnya sering dicabuti untuk melihat apakah terjadi kerusakan pada kulit.
Dokter dapat memastikan diagnosis trikotilomania pada pasien yang memiliki kriteria di bawah ini:
- Kebiasaan mencabut rambut berlangsung secara terus-menerus hingga terjadi pitak atau kebotakan
- Kesulitan dalam menghentikan dan menahan diri untuk tidak mencabut rambut
- Kebiasaan mencabut rambut menimbulkan gangguan dan kesulitan dalam menjalani kehidupan sosial, kerja, atau bahkan kegiatan sehari-hari
- Kebiasaan mencabut rambut tidak disebabkan oleh penyakit pada rambut atau kulit
Jika diperlukan, dokter dapat melakukan biopsi (pengambilan sampel jaringan) untuk memastikan tidak ada penyebab kerontokan rambut lain, seperti infeksi kulit kepala.
Pengobatan Trikotilomania
Pengobatan trikotilomania bertujuan untuk mengurangi atau menghentikan kebiasaan penderita untuk mencabuti rambut. Beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan adalah:
Psikoterapi
Psikoterapi untuk mengatasi trikotilomania dilakukan dalam bentuk terapi psikologis dengan psikiater. Pada terapi ini, pasien akan dibantu dokter untuk mengenali situasi apa saja yang membuat dirinya ingin mencabut rambut.
Setelah itu, pasien akan diajarkan cara untuk menenangkan diri dalam situasi-situasi tersebut. Pasien juga akan diarahkan untuk mengalihkan keinginan mencabut rambut dengan aktivitas lain yang tidak berdampak buruk, misalnya:
- Meremas stress ball atau benda sejenis
- Memainkan alat yang dapat mengalihkan kegelisahan, seperti fidget cube
- Mengucapkan atau meneriakkan suatu kalimat atau kata secara berulang, misalnya menghitung 1, 2, 3, dan seterusnya
- Mandi atau berendam dalam suasana yang menenangkan
- Melakukan teknik pernapasan, seperti pursed lip breathing
- Berolahraga rutin
Terapi ini mungkin membutuhkan waktu yang panjang, karena mengubah kebiasaan merupakan sesuatu yang sulit, terutama jika kondisi tersebut telah berlangsung lama. Untuk membantu selama psikoterapi, pasien juga bisa memotong rambut menjadi pendek dan membungkus setiap ujung jarinya dengan plester. Dengan begitu, pasien akan lebih sulit untuk mencabut rambut.
Obat-obatan
Selain psikoterapi, dokter juga dapat memberikan obat-obatan antidepresan golongan serotonin reuptake inhibitor (SSRI), seperti fluoxetine, terutama jika pasien mengalami gejala depresi akibat kondisinya.
Antidepresan dapat membantu menurunkan keinginan untuk mencabut rambut dan memperbaiki perasaan yang terus-terusan sedih, tidak percaya diri, tidak berharga karena kondisi ini. Obat-obatan tersebut dapat digunakan sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat antipsikotik, seperti olanzapine dan aripiprazole.
Penting untuk diingat bahwa dosis penggunaan obat pada tiap pasien trikotilomania tergantung pada usia dan keparahan kondisinya. Oleh sebab itu, penggunaan obat ini harus sesuai dengan resep dokter.
Pencegahan Trikotilomania
Belum ada upaya yang terbukti mampu mencegah trikotilomania. Namun, mengelola stres dengan baik dapat membantu menurunkan risiko terjadinya kondisi ini. Berikut adalah beberapa cara untuk mengelola stres:
- Membiasakan diri untuk memandang sesuatu dari sisi positifnya
- Belajar memahami bahwa ada beberapa hal yang tidak bisa dikendalikan
- Tidak memendam perasaan atau pendapat
- Mempelajari metode relaksasi, seperti meditasi
- Berolahraga secara rutin
- Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
- Belajar disiplin dan memiliki manajemen waktu yang baik
- Berani menolak permintaan yang dapat memicu stres (bersikap asertif)
- Menyediakan waktu luang untuk melakukan hobi atau aktivitas yang menarik
- Beristirahat dan tidur yang cukup
- Tidak mengandalkan minuman beralkohol atau obat-obatan untuk meredakan stres
- Mencari dukungan dari orang terdekat dan meluangkan waktu dengan seseorang yang bisa membuat nyaman
Penanganan Kebotakan Akibat Trikotilomania
Umumnya kebotakan akibat trikotilomania tidak membutuhkan penanganan khusus karena dapat tumbuh kembali dengan sendirinya. Hal ini membutuhkan waktu biasanya dalam beberapa minggu hingga 3 bulan. Namun hal ini tentu saja akan sangat bergantung pada seberapa besar kemampuan pasien untuk mengendalikan impulsnya.
Jika, memang sudah sepenuhnya bisa mengendalikannya, beberapa perawatan rambut untuk menumbuhkan rambut bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan menggunakan medical hair growth booster, ARCHE.
ARCHE merupakan medical grade hair growth booster yang terbuat dari bahan alami, yaitu chitosan. Chitosan sendiri adalah zat yang diekstrak dari kulit kerang-kerangan dan jamur. Bahan ini memiliki sifat anti-inflamasi, anti-bakteri, dan mampu merangsang pertumbuhan sel baru.
Teknologi ISC (Ideal Sized Chitosan) yang digunakan dalam ARCHE membuat chitosan memiliki ukuran molekul yang ideal, sehingga lebih mudah diserap oleh kulit kepala dan memberikan hasil yang lebih efektif. ARCHE memiliki potensi untuk membantu mengatasi kebotakan akibat trikotilomania dengan cara:
- Merangsang Pertumbuhan Rambut Baru: Dengan merangsang folikel rambut, ARCHE dapat membantu rambut tumbuh kembali di area yang sebelumnya botak akibat dicabuti.
- Memperkuat Akar Rambut: Akar rambut yang lebih kuat akan membuat rambut lebih sulit untuk dicabuti, sehingga dapat membantu mengurangi kebiasaan mencabuti rambut.
Namun, perlu diingat kalau ARCHE merupakan solusi untuk menangani kebotakannya bukan masalah trikolomania. Dan untuk Anda yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai ARCHE kunjungi Instagram @st_aes @arche.sti, website resmi kami stindonesia.com, atau hubungi kami melalui whatsapp 082225267741 untuk informasi lebih lanjut.