Laparoskopi dan laparotomi adalah dua jenis prosedur operasi yang dilakukan di perut. Meski begitu, keduanya dilakukan dengan metode dan memiliki tujuan yang berbeda. Agar lebih jelas, ketahui beda laparoskopi dan laparotomi di sini!
Beda Laparoskopi dan Laparotomi
Laparoskopi pada dasarnya adalah prosedur bedah invasif minimal yang terkadang disebut sebagai operasi lubang kunci, karena hanya melibatkan sayatan kecil.
Prosedur ini dilakukan untuk mendiagnosis dan terkadang mengobati kondisi yang terjadi di dalam perut atau panggul. Ketahui Penyakit Ini Bisa Diatasi dengan Metode Laparoskopi.
Sedangkan laparotomi adalah prosedur pembedahan yang melibatkan sayatan besar di perut untuk memudahkan pemeriksaan bagian dalam perut. Sama seperti laparoskopi, laparotomi juga dilakukan untuk mengambil sampel jaringan untuk mendiagnosis kondisi perut.
Operasi terbuka ini juga dibutuhkan untuk mengangkat organ atau mengelola kondisi kritis, atau mengatasi masalah yang ditemukan saat pemeriksaan.
Meskipun sama-sama prosedur pembedahan pada perut, laparoskopi dan laparotomi adalah dua metode berbeda untuk mengeksplorasi bagian dalam perut:
1. Prosedurnya berbeda
Operasi laparoskopi adalah alternatif untuk laparotomi. Alih-alih membuka perut untuk mengekspos organ, operasi laparoskopi bekerja dengan memasukkan laparoskop, kamera kecil yang menyala, melalui sayatan kecil “lubang kunci” di perut. Ahli bedah beroperasi melalui lubang kunci lain, menggunakan kamera sebagai panduan.
Sedangkan laparotomi disebut juga sebagai operasi terbuka. Pada prosedur ini, ahli bedah membuat sayatan yang relatif besar melalui kulit dan otot perut yang memungkinkan mereka melihat berbagai organ, jaringan dan pembuluh darah.
2. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya
Ada pun laparoskopi kurang invasif tapi pemulihannya lebih cepat, membuat luka lebih kecil dan meninggalkan bekas luka yang lebih kecil. Namun, ini membutuhkan pelatihan dan peralatan khusus, dan membutuhkan waktu lebih lama, yang mungkin tidak berfungsi dalam keadaan darurat.
Sedangkan laparotomi adalah prosedur standar yang dapat disediakan oleh rumah sakit mana pun. Dalam kasus tertentu, ini juga lebih praktis untuk mengelola kondisi kritis.
Berikut perbandingan kelebihan dan kekurangan laparoskopi dan laparotomi:
Keuntungan laparoskopi:
- Waktu pemulihan lebih cepat, sehingga bisa lebih cepat meninggalkan rumah sakit.
- Rasa sakit dan perdarahan yang lebih sedikit setelah operasi.
- Meninggalkan bekas luka yang kecil.
- Risiko infeksi lebih rendah, karena hanya melibatkan sayatan kecil.
Kekurangan laparoskopi:
- Tidak bisa memberikan gambaran yang luas mengenai kondisi perut.
- Peralatannya mahal dan membutuhkan skill khusus.
- Adanya risiko kerusakan struktur internal, seperti pembuluh darah, lambung, usus, kandung kemih dan lain-lain.
Keuntungan laparotomi:
- Membantu mendiagnosis dan mengobati berbagai kondisi, seringkali pada waktu yang bersamaan.
- Semua ahli bedah bisa melakukannya, sehingga menjadi prosedur yang diandalkan dan aman.
- Diperlukan untuk menangani kondisi yang darurat dan serius.
Kekurangan laparotomi
- Meninggalkan bekas sayatan yang besar, sehingga bisa mengurangi penampilan.
- Waktu pemulihan yang lebih lama.
- Adanya risiko infeksi dan perdarahan yang banyak.
Kapan Laparoskopi dan Laparotomi Diperlukan?
Prosedur laparotomi lebih disukai ketika ahli bedah ingin mendiagnosis kondisi seperti sakit perut yang parah. Ketika penyebab pasti rasa sakit tidak diketahui, dokter bedah tidak bisa menentukan dengan tepat area tersebut untuk melakukan prosedur laparoskopi. Dalam kasus seperti itu, perut pasien perlu dibuka agar dokter bisa memeriksa setiap organ dan mendiagnosis penyebab sakit perut dengan tepat.
Setelah kondisi didiagnosis, dokter bisa mengobatinya pada saat yang sama, atau dalam beberapa kasus, prosedur pembedahan kedua mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Ahli bedah mungkin juga lebih memilih laparotomi daripada laparoskopi jika kondisi kamu tampak mendesak.
Di sisi lain, prosedur laparoskopi dilakukan ketika kamu memiliki kondisi yang telah didiagnosis sebelumnya, seperti kista ovarium. Karena ahli bedah sudah tahu persis di mana harus mengoperasi, jadi mereka tidak perlu membuka seluruh perut kamu. Jauh lebih mudah untuk melakukan prosedur laparoskopi pada ovarium.
Laparotomi seringkali merupakan prosedur darurat, tetapi tidak selalu. Kamu bisa menjalani prosedur tersebut untuk operasi caesar yang direncanakan atau tidak direncanakan. Dokter bedah mungkin juga akan menjadwalkan laparotomi untuk mengangkat organ atau untuk mengangkat kanker.
Prosedur ini juga berguna untuk menentukan stadium kanker, untuk mengetahui seberapa jauh kanker telah menyebar dari lokasi aslinya. Mereka juga mungkin perlu mengambil sampel jaringan untuk biopsi.
Produk Laparoskopi
Untuk menunjang tindakan Laparoskopi, PT Sometech Indonesia memiliki beberapa produk yang sangat membantu dokter dalam menjalani prosedur Laparoskopi:
1. LAPORT-MU
Laparoscopic Trocar. merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melubangi dinding perut guna membuat jalur masuk dan keluar instrumen laparoskopi dari perut.
LAP-IX
Alat Lap-iX Suction and Irrigation merupakan alat yang berfungsi menghisap atau menyalurkan cairan ke bagian tubuh selama operasi laparoskopi dan endoskopi.
FENCER
FENCER adalah perangkat medis yang digunakan dalam operasi laparoskopi. Perangkat ini dikategorikan sebagai peralatan elektromedis nonradiasi dan termasuk dalam kategori Peralatan Gastroenterologi-Urologi. Sistem ini dirancang untuk memberikan pencitraan dengan kualitas tinggi dan kontrol yang tepat selama prosedur laparoskopi.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai alat-alat Laparoskopi lainnya, Anda bisa ikut akun instagram @st_medicaldevices @sti_medical atau hubungi kontak yang ada di website.