Anus adalah lubang di bagian bawah saluran pencernaan. Bagian ini terdiri atas kulit dan jaringan usus bagian dalam, termasuk kelenjar lendir, pembuluh darah, kelenjar getah bening, dan ujung saraf yang sensitif.
Munculnya benjolan di anus bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama saat duduk dan berjalan. Sebagian besar orang mungkin mengira bahwa munculnya benjolan di anus disebabkan oleh bisul. Padahal kenyataannya, bukan hanya itu saja. Kondisi ini bisa menandakan adanya penyakit tertentu yang cukup serius.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja penyebab dari benjolan ini agar bisa segera diatasi dengan tepat.
Jenis Benjolan Dubur dan Penyebabnya
1. Ambeien
Ambeien atau wasir merupakan penyebab benjolan di anus yang umum terjadi. Ada dua jenis ambeien, yaitu ambeien dalam dan ambeien luar. Gejala dan tanda yang muncul bisa sedikit berbeda, tergantung pada jenis ambeien yang dialami.
Disebut ambeien dalam karena benjolan yang muncul berada di dalam anus, tepatnya di liang rektum. Umumnya, ambeien dalam tidak menimbulkan keluhan nyeri karena tidak banyak terdapat saraf di liang rektum.
Sedangkan, lokasi benjolan pada ambeien luar berada di luar rektum atau di sekitar lubang anus. Selain benjolan, penyakit ini ditandai dengan nyeri atau gatal pada anus dan BAB berdarah.
Penyakit yang juga disebut hemoroid ini disebabkan oleh pembengkakan atau pembesaran pembuluh darah di sekitar anus.
Penyebab: Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya kehamilan, kebiasaan mengejan keras saat BAB, sering duduk maupun berdiri terlalu lama, seks anal, obesitas, dan sering mengangkat beban berat. Pada kasus yang masih ringan, wasir dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perlu adanya pengobatan. Namun, jika rasa sakit terus berlanjut dan mengganggu aktivitas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan yang tepat.
2. Perianal hematoma
Perianatal hematoma ditandai dengan benjolan kecil berwarna keunguan atau hitam di bagian luar anus. Benjolan di anus yang disebabkan perianal hematoma bisa berukuran hingga sebesar bola bisbol dan terasa nyeri serta bengkak di sekitar anus.
Penyebab: Kondisi ini disebabkam oleh pecahnya pembuluh darah di anus, yang biasanya terjadi karena mengejan saat BAB atau mengangkat beban berat.
3. Kutil anus
Kondiloma akuminata dikenal juga dengan istilah kutil kelamin. Pada banyak kasus, kutil anus tidak menimbulkan keluhan atau nyeri, terutama jika ukurannya kecil. Oleh karena itu, penderitanya sering kali tidak menyadari bahwa ada benjolan di anus. Jika ukurannya besar, kutil anus dapat menimbulkan gatal dan mengeluarkan lendir atau darah.
Penyebab: Kondisi ini disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV) dan biasanya ditularkan melalui hubungan seks tanpa kondom.
4. Abses anus
Abses anus adalah kondisi menyakitkan saat terdapat sekumpulan bisul atau benjolan berisi nanah di anus. Jenis abses yang paling umum terjadi adalah abses perianal. Ciri-cirinya adalah benjolan yang berwarna merah dan terasa hangat saat disentuh.
Penyebab: kondisi ini bisa karena infeksi atau luka di anus pada fisura ani dan infeksi menular seksual. Selain itu, beberapa kondisi dapat meningkatkan risiko terjadinya abses anus, seperti radang usus besar, radang panggul, melakukan seks anal dan diabetes.
5. Sembelit
Konstipasi atau sembelit disebabkan karena tinja yang keras dan kering dapat membuat area anus terasa bengkak, sehingga memberi kesan bahwa ada benjolan di anus.
Penyebab: Sembelit umumnya disebabkan oleh pola makan rendah serat dan kekurangan cairan.
6. Moluskum kontagiosum
Penyakit ini adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh virus moluskum kontagiosum. Virus dapat menyebar ke anus melalui kontak seksual, bersentuhan dengan kulit yang terinfeksi, atau berbagi seprai maupun handuk dengan penderita. Gejalanya berupa benjolan kecil berwarna merah muda atau putih dengan lubang atau cekungan kecil di tengahnya. Meski tidak berbahaya dan terkadang tidak menimbulkan gejala, benjolan di anus akibat penyakit ini bisa memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk hilang.
Penyebab: Penyebab utama moluskum kontagiosum adalah infeksi virus dari famili pox-virus, yaitu M. contagiosum. Pada seseorang yang sudah terinfeksi, virus tersebut bisa menyebar ke bagian tubuh lain ketika penderita menggaruk bintil pada kulit yang terdapat virus, lalu menyentuh bagian tubuh lainnya. Kemudian, pada lokasi yang baru, virus akan berkembang biak dan menimbulkan gejala.
7. Kanker anus
Kanker anus terjadi ketika sel-sel abnormal yang bersifat ganas terbentuk di jaringan anus. Kebanyakan kanker anus disebabkan oleh infeksi HPV. Selain terdapat benjolan di anus, gejala lain dari kanker anus adalah pendarahan dari anus, nyeri, gatal, dan perubahan pola BAB.
Penyebab: Kanker ini juga dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti kebiasaan merokok, bergonta-ganti pasangan, melakukan seks anal, menderita penyakit gangguan imun seperti HIV, atau pernah menderita kanker di area vagina.
Pengecekan Gangguan Anus
Untuk mengetahui penyebab benjolan di anus secara pasti, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan cara memasukkan jari ke dalam anus untuk mengetahui kondisi benjolan yang muncul. Pemeriksaan penunjang, seperti anoskopi, sigmoidoskopi, dan kolonoskopi, juga dilakukan jika benjolan di anus dicurigai ada kaitannya dengan gangguan saluran pencernaan. Setelah penyebab benjolan di anus diketahui, barulah dokter dapat menentukan jenis pengobatan yang tepat.
Dr. Camscope rectoscopy adalah alat medis yang digunakan untuk memeriksa bagian bawah usus besar (rektum) dan usus besar bagian atas (sigmoid). Alat ini dilengkapi dengan kamera kecil yang dapat menangkap gambar dan mengirimkannya ke layar monitor. Dengan demikian, dokter dapat melihat kondisi jaringan di dalam usus besar secara jelas dan akurat.
“Video Rectoscope dari dr. Campscope ini merupakan salah satu alat yang membantu kita untuk mendiagnostik. Keunggulan dari alat ini adalah alatnya mudah digunakan dan videonya sangat jernih. Jadi saat kita mengedukasi pasien, pasien paham tindakan apa yang akan dilakukan,” ungkap dr. Ade Christian Alexander Rompas, Sp. B klinik Adigana Palangkaraya.
Tertarik untuk menggunakannya? Anda bisa hubungi @st_medicaldevice atau kontak yang ada di website untuk informasi lebih lanjut.