Penyebab batu ginjal bermula dari pengkristalan zat kimia yang semakin membesar dalam ginjal, seperti yang dijelaskan oleh Kementerian Kesehatan RI. Batu ginjal adalah endapan keras dari mineral dan garam yang terbentuk di dalam organ ginjal. Istilah medis lain untuk batu ginjal adalah nefrolitiasis atau urolitiasis. Ketika batu ginjal tersangkut pada ureter (saluran kemih), aliran urin dalam ginjal dapat tersumbat, yang mengakibatkan rasa sakit saat buang air kecil.
Lantas, apa penyebab batu ginjal? Dilansir dari Mayo Clinic, batu ginjal terbentuk ketika urin mengandung lebih banyak zat pembentuk kristal (asam urat, kalsium fosfat, dan kalsium oksalat) daripada zat yang dapat diencerkan oleh cairan dalam urin. Meski demikian, ada beberapa hal lain yang dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal, di antaranya sebagai berikut:
1. Volume Urin yang Rendah
Volume urin yang rendah menjadi penyebab batu ginjal paling utama sekaligus sering terjadi pada pengidap batu ginjal. Urin yang rendah ini disebabkan oleh dehidrasi (kehilangan cairan tubuh) secara konstan.
Ketika volume urin rendah, maka hanya ada sedikit cairan untuk menjaga garam tetap larut. Hal ini dapat meningkatkan risiko pembentukan batu dalam ginjal.
2. Diet yang Tidak Seimbang
Penyebab batu ginjal lainnya adalah diet yang tidak seimbang. Orang yang menjalani diet tinggi protein hewani, seperti daging sapi, ayam, dan babi dapat meningkatkan kadar kalsium oksalat dalam urin. Sedangkan oksalat sendiri adalah komponen yang dapat memicu pengkristalan dalam ginjal.
3. Kegemukan atau Obesitas
Obesitas merupakan faktor risiko yang dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal. Penumpukan lemak yang disebabkan oleh makanan dengan kandungan gula dan garam berlebih dapat meningkatkan kadar asam dalam urin.
4. Kondisi Medis dan Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Sejumlah kondisi medis tertentu dapat memengaruhi peningkatan risiko batu ginjal. Jaringan abnormal yang tumbuh di kelenjar paratiroid (pengontrol metabolisme kalsium) dapat menyebabkan kadar kalsium dalam darah dan urin menjadi tinggi.
Selain itu, terdapat pula kelainan bawaan langka yang dapat meningkatkan risiko batu ginjal, contohnya sistinuria. Penyakit ini mendorong tubuh menghasilkan terlalu banyak asam amino serta memicu hiperoksaluria primer. Hiperoksaluria primer adalah kondisi ketika organ hati memproduksi oksalat secara berlebih.
Tak hanya itu, konsumsi obat dan suplemen tertentu, seperti suplemen kalsium, pencahar, vitamin C, dan antasida berbasis kalsium juga dapat mempengaruhi pertumbuhan batu ginjal.
5. Riwayat Genetik
Selain keempat faktor di atas, peluang seseorang terkena batu ginjal dapat menjadi lebih tinggi apabila memiliki keluarga dengan riwayat penyakit serupa.
Adapun ciri awal gejala batu ginjal umumnya beberapa pasien merasakan sakit dan kram luar biasa pada kedua sisi samping punggung. Kemudian rasa sakit tersebut berpindah ke perut bagian bawah atau selangkangan secara fluktuasi. Meski demikian, penyakit batu ginjal juga dapat menyebabkan gejala lain. Melansir dari Healthline, gejala tersebut di antaranya:
- Nyeri pada pinggang, punggung, dan perut
- Merasakan nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
- Perasaan ingin buang air kecil yang intens
- Adanya darah dalam urin
- Urin keruh dan berbau tidak sedap
- Kencing sedikit atau anyang-anyangan
- Mual dan muntah
- Demam dan menggigil.
Dan jika Anda mengalami gejala yang seperti diatas pastikan Anda berkonsultasi pada dokter. Dan percayakan alat urologi Anda pada PT Sometech Indonesia. REDPINE Single Use Video Flexible URS mampu membantu dokter untuk mendapatkan gambar yang secara menyeluruh dan kualitas yang terbaik, mampu bergerak 275 derajat searah jarum jam, minim rasa sakit, dan juga terjamin keamanannya.