Perkembangan industri kedokteran khususnya bedah di Indonesia kian maju mengikuti teknologi terkini. Masyarakat semakin membutuhkan alternatif pengobatan yang dapat mengobati penyakitnya. Pencernaan menjadi sebuah bagian fungsi biologis tubuh yang berperan sangat penting dalam metabolisme manusia. Berbagai ragam pengobatan saat ini terus berkembang untuk dapat membantu masyarakat yang mengalami masalah pada pencernaannya.

Untuk mendukung pelayanan kesehatan di Indonesia, khususnya beberapa penyakit pencernaan apalagi yang membutuhkan tindakan bedah, masyarakat harus selalu diinformasikan tindakan medis apa yang sesuai. Tindakan yang lebih cepat ditangani sejak dini, sangat tepat untuk mengidentifikasikan penyakit yang lebih berbahaya kedepannya. Hal ini akan sangat membantu proses pekerjaan seorang dokter khususnya spesialis bedah. Ditambah lagi kita yang masih dalam masa pandemik dan melihat perkembangan teknologi kedokteran di luar negeri, membuat masyarakat khususnya pasien harus “berputar otak” mencari solusi bagi penyakitnya.

Pankreas merupakan salah satu organ penting dalam sistem pencernaan. Meski begitu, belum semua orang memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatan pankreas. Selain itu, kecilnya jumlah orang yang memahami berbagai faktor risiko maupun melakukan deteksi dini kanker pankreas. Padahal kanker pankreas yang terlambat disadari akan sangat berbahaya bagi penderitanya.

Tentang EUSRA EUS-RFA

RFA untuk Kanker Pankreas
Dr.Rinaldi Lesmana Sp.PD-KGEH sedang melakukan tindakan radiofrekuensi ablasi untuk pasien kanker pankreas.(Dok pribadi)

Prosedur RFA adalah tindakan minimal invasive (tanpa bedah) dengan menggunakan jarum untuk mengobati tumor secara lokal dengan bantuan EUS. Prosedur ini juga dapat menjadi solusi untuk pengobatan kanker pankreas.

Sebelum prosedur RFA dilakukan oleh dokter, awalnya dokter akan melakukan tes darah, untuk mendeteksi protein CA19-9 serta untuk mengukur kadar hormon insulin, glukagon, dan somatostatin, yang terkait dengan sel kanker pankreas.

Intervensi yang dilakukan untuk setiap penderita kanker mungkin berbeda satu dengan yang lainnya. Terdapat beberapa faktor yang menentukan, seperti: bagian mana yang terjangkit, luas penyebaran dan stadiumnya, usia pasien, kondisi kesehatan pasien secara umum (menyeluruh), pilihan/preferensi perawatan yang ada.
Teknologi RFA dari EUSRA merupakan salah satu pilihan selain : operasi, kemoterapi, radioterapi. Teknologi penerapan ini sangat tepat diberikan kepada pasien tumor/kanker Pankreas berusia lanjut atau diatas 50 tahun.
Dibandingkan dengan operasi konvensional, prosedur RFA ini hanya membutuhkan jarum electrode dengan bekas yang kecil, waktu yang lebih pendek, rasa sakit yang minimal dan minimum efek. Pengobatan kanker pankreas menjadi jauh lebih mudah.